Yosephine Dian Hendrawati
28 Januari 2019
pixabay.com

Herd Immunity, Konsep yang Diabaikan oleh Kelompok Antivaksin

Belum lama ini, organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) mengeluarkan daftar 10 ancaman kesehatan global tahun 2019. Polusi udara, perubahan iklim, serta penyakit tidak menular (diabetes, kanker, dan penyakit jantung) termasuk di dalamnya. Berada di urutan ke-8, ternyata salah satu ancaman kesehatan global tahun ini adalah vaccine hesitancy atau gerakan antivaksin. Kok bisa, ya?

 

Jika Geng Sehat bertanya-tanya bagaimana gerakan antivaksin sampai bisa menjadi ancaman kesehatan di tingkat global, maka kita harus mengingat kembali apa tujuan dilakukannya program vaksinasi. Vaksin merupakan suatu produk biologis yang digunakan untuk membentuk kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi.

 

Memang penyakit infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri maupun virus, banyak sekali jenisnya. Namun, vaksin umumnya dikembangkan untuk mencegah penyakit infeksi yang berbahaya dan berisiko fatal, seperti menyebabkan kematian atau kecacatan. Salah satu contohnya adalah penyakit polio.

 

Baca juga: Tersedia Kembali di Indonesia, Ini 7 Fakta Penting Vaksin MMR!

 

Sebelum ditemukan vaksin polio, tak terhitung banyaknya orang yang meninggal atau mengalami kecacatan seumur hidup akibat infeksi virus polio. Setelah vaksin polio berhasil ditemukan, angka kejadian polio turun lebih dari 99% (berdasarkan data WHO pada tahun 2018).

 

Namun, angka penurunan kejadian yang fantastis itu tidak lantas membuat dunia aman dari penyakit ini. Selama masih ada satu orang saja yang terinfeksi polio, maka orang di seluruh dunia tetap berisiko terjangkit penyakit ini. Penyakit polio tidak dapat dikendalikan atau diisolasi di suatu area.

 

Virus dapat dengan sangat mudah berpindah ke tempat yang bebas polio, kemudian menyebabkan wabah di sana. Apalagi jika di tempat tersebut jumlah populasi orang yang tidak diimunisasi cukup besar. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya kekebalan komunitas atau istilah lainnya disebut herd immunity. Apa sih sebenarnya herd immunity itu? Yuk, simak penjelasannya!

 

Mengenal Konsep Herd Immunity

Istilah herd dalam bahasa Inggris berarti 'kawanan atau kelompok'. Herd immunity merupakan suatu bentuk kekebalan yang terjadi apabila hampir seluruh orang dalam suatu populasi kebal terhadap suatu penyakit, sehingga juga mampu memberikan perlindungan terhadap individu yang tidak memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi.

 

Wah, kok bisa begitu? Jadi Gengs, di dalam suatu populasi umumnya tidak semua orang memungkinkan untuk mendapatkan vaksinasi. Contoh kelompok yang tidak bisa mendapatkan vaksinasi adalah bayi yang usianya masih terlalu muda untuk divaksin, ibu hamil (untuk beberapa jenis vaksin tertentu), orang-orang dengan masalah sistem imun, serta mereka yang dalam kondisi terlalu sakit untuk menerima vaksinasi.

 

Baca juga: Bukan Hanya Bayi dan Anak, Ibu Hamil Juga Perlu Vaksin, Lho!

 

Kelompok-kelompok ini tentu menjadi yang paling rentan terhadap kuman penyebab penyakit, terutama penyakit berbahaya. Oleh karena itu, mereka perlu dilindungi dari kuman dengan cara membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity tadi, Gengs!

 

Herd immunity hanya bisa dibentuk apabila jumlah orang yang memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit mencapai angka tertentu. Saat hampir seluruh anggota dari suatu populasi kebal terhadap suatu penyakit, maka kuman akan kehilangan target untuk dijangkiti.

 

Dengan pengobatan yang tepat, kuman pun dapat disingkirkan dan populasi tersebut terlindung dari penyakit. Hebat bukan Gengs dampak dari herd immunity ini? Sebaliknya, jika suatu populasi tidak memiliki herd immunity, maka kuman akan dengan cepat menjangkiti setiap anggota populasi dan menimbulkan wabah. Hiii, serem….

 

 

Bukti kehebatan dari herd immunity ini dapat dilihat secara nyata pada hilangnya penyakit cacar dari muka bumi. Cacar atau dalam bahasa Inggrisnya smallpox merupakan penyakit menular yang sangat mematikan. Penyakit ini berbeda dengan cacar air (chickenpox) yang masih kita jumpai sekarang.

 

Pada tahun 1980, WHO telah mengeluarkan pernyataan bahwa dunia telah bebas dari penyakit cacar (eradicated globally). Kasus terakhir dijumpai di Somalia pada tahun 1977. Hal ini dapat terjadi karena kesuksesan kampanye vaksinasi cacar pada saat itu. Hal yang sama bukan tidak mungkin dapat terjadi pada penyakit-penyakit berbahaya lainnya, seperti polio, tetanus, dan campak, apabila herd immunity terhadap penyakit tersebut terbentuk dengan sempurna.

 

Keputusan Melakukan Vaksin Berkontribusi Besar untuk Lingkungan Sekitar

Salah satu cara membangun herd immunity di suatu populasi adalah dengan mencapai angka cakupan vaksinasi yang tinggi. Sayangnya, saat ini penolakan terhadap vaksinasi atau gerakan antivaksin semakin meresahkan, Gengs.

 

Banyak sekali pendekatan yang digunakan untuk membuat orang menjadi ragu, kemudian memutuskan untuk tidak menerima vaksin atau tidak memberikan vaksin kepada anak mereka. Beberapa orang yang memutuskan untuk tidak menerima vaksinasi berpikir bahwa dampak dari keputusan mereka hanya akan menjadi risiko mereka.

 

Namun jika kita melihat lagi konsep herd immunity tadi, tentu akan berbeda ceritanya. Jika jumlah orang yang tidak kebal terhadap suatu penyakit masih besar, kuman masih akan dengan mudahnya menimbulkan wabah di tempat tersebut. Perjalanan untuk menyingkirkan penyakit infeksi berbahaya dari muka bumi pun akan semakin jauh dari target.

 

Geng Sehat mungkin masih ingat kalau belum lama ini penyakit difteri sempat mewabah di negara kita. Salah satu pencetusnya adalah karena angka cakupan vaksinasi belum mencapai level perlindungan optimal untuk menghambat penyebaran kuman penyebab penyakit tersebut.

 

Faktanya, vaksinasi adalah salah satu cara yang paling efektif serta rasional dari segi biaya untuk mencegah berbagai penyakit infeksi berbahaya. WHO menyebutkan, vaksin dapat mencegah 2-3 juta kematian per tahun dan berpotensi lebih jika cakupan vaksinasi global dapat ditingkatkan.

 

Keputusan kita untuk mau menerima vaksin bukan hanya berdampak bagi diri sendiri atau keluarga kita, melainkan akan berkontribusi besar bagi populasi di sekitar kita. Jadi, yuk ajak orang-orang di sekitar kita untuk mau divaksin! Bagikan informasi seputar manfaat vaksin serta bahaya yang mungkin timbul apabila kita tidak divaksin. Salam sehat!

 

 

Referensi:

WHO: Ten Threats to Global Health In 2019

Polioeradication: Before Polio Vaccine Snapshots of Life In the Shadow of Polio

WHO: Does polio still exist? Is it curable?

VaccinesToday: What is Herd Immunity

  • # Penyakit
  • # Vaksin
  • # Vaksinasi
  • # TBMinggu1
  • # TB Kesehatan
  • # TBN Kesehatan
  • # TBNMinggu2