Bernadette Andika Gitawardani
12 Desember 2021
pexels.com

Kenali Mirror Syndrome, Masalah Kehamilan yang Langka Terjadi

Mums, pernah mendengar istilah mirror syndrome? Mirror syndrome adalah kondisi langka yang juga dikenal dengan istilah triple edema atau Ballantyne Syndrome. Mirror syndrome terjadi ketika ibu hamil mengalami preeklamsia dan janin yang dikandung mengalami kelebihan cairan.

 

Gejala Mirror Syndrome

Dibanding preeklamsia, kondisi mirror syndrome selama kehamilan memang lebih jarang ditemukan. Akan tetapi, kondisi ini sama berbahayanya, baik bagi ibu dan juga janin. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala mirror syndrome sesegera mungkin untuk mendapat penanganan medis yang tepat.

 

Mirror syndrome umumnya terjadi pada usia kehamilan 27 minggu. Gejala yang biasanya paling terlihat adalah adanya pembengkakan yang terjadi pada ibu, plasenta, dan janin. Inilah mengapa mirror syndrome dikenal juga dengan istilah triple edema.

 

Selain pembengkakan, mirror syndrome juga memunculkan beberapa gejala lain pada ibu hamil, di antaranya:

- Kenaikan berat badan yang berlebihan dan secara tiba-tiba.

- Peningkatan tekanan darah.

- Ditemukannya protein dalam urine.

- Ketika dilakukan pemeriksaan darah, jumlah sel darah merah biasanya akan lebih rendah, sementara plasma darah menjadi lebih banyak.

- Jumlah cairan ketuban meningkat secara berlebihan.

- Terjadinya penebalan plasenta.

 

Seperti disebutkan sebelumnya, gejala mirror syndrome juga dapat dialami oleh janin. Gejala ini biasanya tampak ketika dilakukan pemeriksaan USG. Pada kondisi mirror syndrome, janin akan mengalami pembengkakan, terutama pada bagian organ jantung, hati, dan limfa.

 

Baca juga: Fakta Preeklampsia, Komplikasi Kehamilan yang Serius
 

Penyebab Mirror Syndrome

Mirror syndrome merupakan masalah kehamilan yang sangat langka. Karenanya, penyebab pasti dari sindrom ini belum dapat diketahui. Namun, mirror syndrome diduga memiliki kaitan dengan kondisi hidrops fetalis.

 

Hidrops fetalis adalah kondisi di mana terdapat penumpukan cairan di bawah kulit, perut, atau paru-paru janin. Hidrops fetalis umumnya disebabkan oleh komplikasi, yang membuat janin kehilangan kemampuan alaminya untuk mengontrol cairan.

 

Jenis komplikasi yang menyebabkan hidrops fetalis antara lain adanya infeksi, sindrom genetik, masalah jantung, gangguan metabolisme, dan masih banyak lagi. Dalam beberapa kasus, jika seorang wanita hamil mengandung janin kembar, kondisi twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS) juga dapat memicu hidrops fetalis.

 

Pada kondisi TTTS, janin kembar harus berbagi aliran darah dari satu plasenta. Akibatnya, aliran darah di antara kedua janin mungkin tidak sama dan menyebabkan salah satu janin kekurangan pasokan darah, sementara janin lainnya mengalami kelebihan.

 

Baca juga: 5 Komplikasi Kehamilan di Trimester Kedua yang Harus Diwaspadai
 

Penanganan Mirror Syndrome

Kelangkaan kasus mirror syndrome membuat pengobatannya dapat bervariasi, tergantung pada kondisi spesifik yang muncul, terutama terkait penyebab hidrops fetalis dan tingkat keparahan preeklamsia. Jika penyebab telah teridentifikasi, pengobatan baru dapat dilakukan untuk meringankan gejala mirror syndrome yang dialami ibu hamil dan janinnya.

 

Dalam kasus preeklamsia serius, persalinan dapat dilakukan lebih cepat dari waktu seharusnya. Biasanya, gejala mirror syndrome pada ibu akan berkurang dalam hitungan hari setelah proses persalinan.

 

Sementara itu, setelah bayi dilahirkan, bayi akan dibawa ke bagian perawatan intensif NICU dan dilakukan perawatan guna menangani hidrops fetalis yang menjadi penyebab dari kondisi mirror syndrome.

 

Mirror syndrome adalah masalah kehamilan serius yang harus segera ditangani. Pasalnya, kondisi ini dapat berdampak bagi ibu dan juga janin. Identifikasi gejala dan penyebab sedini mungkin sangat diperlukan untuk mengetahui penanganan yang tepat. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala kehamilan yang tidak biasa ya, Mums! (AS)

 

 

Referensi

Very Well Family. "An Overview of Mirror Syndrome".

 

 

 

 

  • # TB Kesehatan
  • # TBTrimester2
  • # Kehamilan