Ella Nurlaila
09 Juni 2025
Shutterstock

Gejala Diare Akibat Infeksi Rotavirus dan Cara Mencegahnya

Mums, sekarang sedang memasuki musim hujan di mana biasanya kebersihan lingkungan sedikit menurun dan berpotensi menjadi sumber penyakit. Udara yang lembab juga berpeluang memicu organisme seperti bakteri dan virus tumbuh subur. Waspada jika di musim seperti ini, si kecil mengalami diare. Kemunkinan penyebabnya infeksi virus.


Bayi masih belum memiliki ketahanan tubuh yang cukup kuat, sehingga mudah terserang berbagai macam penyakit. Umumnya penyakit yang sering menyerang anak-anak adalah diare, flu, demam, serta batuk pilek.

Baca juga: Kenali Berbagai Warna BAB Bayi, Mana yang Normal?


Diare Akibat Infeksi Rotavirus pada Anak

Penyebab diare pada anak yang paling umum adalah rotavirus. Rotavirus adalah jenis virus yang menginfeksi usus dan menjadi penyebab utama dari diare yang sering dialami oleh bayi maupun anak-anak, terutama di negara-negara berkembang.


Di negara kita, status nutrisi dan fasilitas kesehatan juga belum merata sehingga masih rawan penularan infeksi. Diare masih menjadi salah satu penyebab kematian dan penyakit yang paling sering diderita anak usia dibawah 5 tahun di banyak negara, termasuk Indonesia.


Namun, banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa diare pada anak adalah hal yang wajar. Bagaimana mencegah diare dan penularan rotavirus?

  1. Gejala Diare Akibat Infeksi Rotavirus

Anak-anak dan bayi yang mengalami infeksi rotavirus biasanya menunjukkan gejala dalam waktu dua hari setelah terpapar virus. Gejala utamanya berupa diare yang bisa berlangsung selama 3-8 hari. Diare umumnya disertai nyeri pada daerah perut.


Salah satu cara membedakan diaere karena bakteri atau rotavirus adalah dengan melihat bokong anak yang berubah mejadi kemerahan, serta feses yang mengeluarkan bau. 


Mums harus waspada jika anak mengalami risiko dehidrasi dan beberapa hal seperti berikut, dan jangan tunda ke dokter:

  • Muntah-muntah dengan jarak waktu berdekatan

  • Demam

  • Diare lebih dari 24 jam

  • Feses berwarna hitam, mengandung darah, dan nanah

  • Anak terlihat sangat lemas, mengantuk, dan sering rewel

  • Terdapat tanda-tanda dehidrasi seperti: mulut kering, buang air kecil lebih sedikit, menangis tanpa mengeluarkan air mata, tampak mengantuk, penurunan kesadaran, rasa haus yang berlebihan, ujung jari terasa dingin, atau mata dan ubun-ubun terlihat cekung

    Pengobatan dan pencegahan diare

    Pada dasarnya, diare karena rotavirus ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3 sampai 7 hari. Hanya saja, pastikan anak tetap terhidrasi dengan baik. Mums tidak dianjurkan memberikan obat antifdiare dan antibiotik tanpa konsultasi dengan dokter.


    Anak-anak dengan diare ringan sebaiknya tetap mengonsumsi makanan secaara normal. Jika masih ASI, tetap berikan ASI. Hindari jus buah, makanan manis, dan makanan berlemak agar diare tidak memburuk.


    Rotavirus ditularkan melalui fecal-oral, yaitu mulut dan feses. Makanan dan minuman yang tercemar adalah sumber penularan utamanya. Misalnya, anak Mums makan dengan tangan yang kotor, atau menggigit mainan yang terkontaminasi.


    Jadi Mums, untuk mencegah diare karena rotavirus, lakukan upay aberikut:


    1. Menjaga lingkungan diri dan lingkungan tetap bersih

    Ini adalah kunci menghindari penularan penyakit infeksi. Selalu cuci tangan setiap kali menyiapkan makanan anak, dan bersihkan mainan anak setiap kali habis digunakan. 


    2. Imunisasi

    Sejak tahun 2006, pemberian vaksin rotavirus sudah tersedia. Pastikan jadwal pemberiannya ke dokter anak.

    Jadwal vaksin rotavirus tergantung pada jenis vaksin yang digunakan. Vaksin monovalen (Rotarix) diberikan dalam dua dosis, dengan dosis pertama pada usia 10 minggu dan dosis kedua pada usia 14 minggu, maksimal hingga bayi berusia 6 bulan.


    Vaksin pentavalen (Rotateq) diberikan dalam tiga dosis, dengan dosis pertama pada usia 6-14 minggu, dosis kedua 4-8 minggu setelah dosis pertama, dan dosis ketiga maksimal saat anak berusia 8 bulan.


    Penting untuk diingat bahwa vaksin rotavirus harus diberikan sebelum anak berusia 8 bulan, karena setelah itu vaksinasi tidak lagi efektif. Jika anak terlambat vaksinasi, segera konsultasikan ke dokter untuk menentukan jadwal ulang yang tepat. 


    Referensi:

    • # Diare
    • # Rotavirus