Ella Nurlaila
03 Mei 2024
shutterstock

6 Dampak Strict Parents pada Remaja

Pola asuh strict parents merupakan sebuah pola asuh yang tegas, menegakkan aturan yang ketat terhadap anak-anaknya, mengutamakan disiplin, kepatuhan, dan punya standar tinggi dalam mengajarkan tanggung jawab. Dampak strict parents pada remaja akan sangat terlihat jika diterapkan dengan benar. 


Berbagai dampak strict parents pada remaja umumnya mulai terlihat ketika masih dalam fase anak-anak. Kendati dilandasi niat baik dalam menerapkan strict parents ini, hasilnya akan berbeda karena tergantung pada berbagai faktor seperti intensitas, pendekatan individu hingga dinamika dalam keluarga itu sendiri. 


Tanda dan Dampak Strict Parents pada Remaja 


Pola asuh ini memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan pola asuh lainnya. Berikut ini tanda dan dampak strict parents pada remaja yang diterapkan dalam sebuah keluarga: 


1. Kaku 

Orang tua yang menerapkan strict parents cenderung memiliki aturan yang kaku, rutinitas yang tidak fleksibel sehingga sangat jarang terjadinya spontanitas dan fleksibilitas anak-anak. Sehingga hal ini berdampak pada kurangnya kemampuan anak beradaptasi dengan kondisi yang cepat berubah. 


2. Ekspektasi yang tinggi 

Standar yang terlalu tinggi menjadi salah satu contoh strict parents yang paling mudah dikenali. Orang tua yang tegas ini sering kali menerapkan standar dan ekspektasi yang sangat tinggi untuk berbagai hal seperti perilaku, prestasi akademis. Kondisi ini memberikan tekanan besar pada anak untuk memenuhi harapan tersebut. 


3. Otoriter 

Gaya pengasuhan yang tegas ini mengadopsi gaya otoriter, menekankan kepatuhan dan disiplin ketat. Cenderung satu arah, hanya sedikit bahkan tidak ada demokrasi dalam keluarga tersebut. Dampak strict parents pada remaja salah satunya anak-anak cenderung tertutup dan tidak bebas menyampaikan pendapat. 


4. Kurangnya negosiasi 

Alih-alih berdiskusi, orang tua yang menerapkan strict parents cenderung mendikte keputusan dan jarang melibatkan anak dalam diskusi atau bernegosiasi ketika hendak mengambil keputusan. Hal ini membuat anak-anak beranggapan bahwa orang tua atau kekuasaan selalu benar dan anak tidak berhak berpendapat. 


5. Hukuman dalam bentuk disiplin 

Orang tua dengan pola asuh strict parents cenderung mengandalkan penerapan disiplin dengan cara memberikan hukuman yang tegas dan keras. Tujuannya agar anak patuh dan disiplin penuh. Padahal dampak strict parents pada remaja dengan menerapkan disiplin tinggi sebagai sebuah hukuman terkadang bisa membuat anak memberontak. 


6. Otoritas terbatas

Dengan segala kekuasaan dan kemampuannya, orang tua dengan strict parents sering kali mengatur aktivitas anak secara umum sehingga otoritas anak terbatas bahkan untuk hal-hal pribadi sekalipun. Kondisi ini membuat anak tidak terlatih dalam mengambil keputusan, menentukan pilihan secara mandiri. Padahal kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan seorang remaja. 


Plus Minus Strict Parents pada Remaja 

Mums, ada sejumlah manfaat penerapan strict parents pada remaja. Di antaranya melatih disiplin dan tanggung jawab pada anak-anak, terutama dalam mengajari keterampilan mengelola waktu dan akuntabilitas. Yang diajarkan orang tua dengan strict parents adalah rutinitas sehat dan terperinci yang akan sangat membantu remaja dalam jangka panjang. 


Selain itu anak memiliki batasan yang jelas, memahami perilaku yang dapat diterima, meningkatkan rasa hormat terhadap figure otoritas, menekankan pendidikan dan memprioritaskan kemajuan akademik, mendorong anak mengendalikan diri, memupuk disiplin, mengajarkan ketahanan, ketekunan, dan pentingnya kerja keras. 


Sementara itu sisi negatif dari dampak strict parents pada remaja di antaranya kerenggangan bahkan keterputusan emosional antara orang tua dan anak karena kurangnya kehangatan, kepercayaan dan komunikasi yang terbuka dalam keluarga. 


Ketegasan yang berlebihan membatasi otonomi dan kemandirian anak, menghambat kemampuan mereka dalam mengembangkan keterampilan mengambil keputusan, mengeksplorasi potensi diri. 


Kritik terus menerus dan ekspektasi yang terlampau tinggi sering kali mengikis harga diri anak sehingga menimbulkan perasaan tidak mampu, putus asa, meningkatkan stress dan kecemasan karena takut melakukan kesalahan atau menghadapi konsekuensi dan hukuman. 


Selain itu, dampak strict parents pada remaja yang paling umum adalah meningkatkan potensi pemberontakan dan kebencian pada anak-anak karena merasa tertekan. 


Pola Asuh Ideal 

Mengasuh anak adalah sebuah perjalanan dan proses menemukan keseimbangan antara menetapkan batasan yang jelas dan memupuk kemandirian. Terbukti seorang remaja akan berkembang jika diberikan kebebasan untuk bereksplorasi dan mengekspresikan diri, sambil tetap mendapatkan manfaat dari bimbingan dan ketegasan orang tuanya. 


Dengan menjaga keseimbangan yang sehat antara ketegasan dan otoritas, orang tua dapat memberdayakan remaja untuk tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mampu beradaptasi dan bertanggung jawab atas semua perbuatannya. 


Sehingga dampak strict parents pada remaja terutama dari sisi negatif bisa diminimalisir bahkan dihilangkan. Karenanya orang tua hanya perlu mengambil sisi positif strict parents untuk diterapkan dalam mengasuh remaja di rumah. 



Referensi : 

Marriage. strick parents

  • # Keluarga
  • # Pola Asuh