Bernadette Andika Gitawardani
03 April 2020
pexels.com

Si Kecil Menonton Film Horor? Ketahui dulu Dampak Buruknya!

Menonton film horor memang memiliki keseruan sendiri ya, Mums. Penggambaran karakter yang apik serta jalan cerita yang menegangkan tak jarang membuat kita semakin tertarik untuk menontonnya.

 

Akan tetapi, bagaimana dengan anak-anak? Apakah anak-anak diperbolehkan untuk menonton film horor? Adakah dampak buruk jika anak menonton film horor? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

 

Baca juga: Apa Saja 6 Aspek Perkembangan Anak di Usia Dini?

 

Dampak Film Horor bagi Anak

Beberapa tahun terakhir, film-film horor ditampilkan dengan penggambaran yang kian mencekam dan juga realistis. Meski bagi orang dewasa adegan-adegan ini bisa sangat memacu adrenalin, tidak demikian bagi anak-anak.

 

Anak kecil sedang berada pada tahap di mana imajinasi mereka tengah berkembang sangat aktif. Perkembangan ini harus didukung dengan latihan serta permainan yang sehat dan kreatif. Apabila dunia fantasi mereka dibombardir dengan visual menyeramkan dan penuh dengan kekerasan, ini bisa berdampak negatif pada kondisi emosionalnya, bahkan bertahan hingga bertahun-tahun lamanya. Nah, berikut ini sejumlah dampak film horor bagi anak.

 

1. Takut

Ketika anak melihat gambar dan adegan dalam film-film horor yang menakutkan, ia tidak memahami persis seluruh plot dan setiap detail dalam film tersebut. Akan tetapi, ia tetap bisa menangkap rasa takut dan stres yang dialami karakter dalam film. Seorang balita yang melihat karakter menakutkan dalam film juga bisa bereaksi dengan menangis, mencoba melarikan diri, dan mengalami mimpi buruk.

 

Balita memiliki kemampuan mengingat dan membedakan emosi negatif dari sebuah film. Jadi, ketika ia menyaksikan karakter dalam film berteriak, menangis, merasa takut, atau sedih, itu dapat menciptakan kesan yang kuat dan berlangsung lama pada anak-anak.

 

2. Kesalahan persepsi

Bahkan gambar atau karakter dalam film yang dibuat sebagai "orang baik" dapat menakutkan bagi anak-anak. Kostum dan tata rias bisa begitu realistis dan memukau, sehingga seorang anak kecil mungkin akan terkejut dan ketakutan dengan penampilannya.

 

3. Tidur yang terganggu

Ketika Mums membiarkan si Kecil menonton film horor, itu berarti Mums harus siap berhadapan dengan kerewelan dan kegelisahannya di malam hari saat ia tertidur. Mimpi buruk, rasa takut, dan gangguan tidur menempati 3 peringkat teratas terkait dampak menonton film horor pada anak. Jadi meskipun Mums sudah mencoba meyakinkan bahwa tidak akan ada monster dan hantu di bawah tempat tidur atau di dalam lemarinya, si Kecil tidak akan serta-merta kehilangan rasa takutnya.

 

4. Tingkah laku yang agresif

Menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak di bawah usia 8 tahun belum memiliki pemahaman yang kuat tentang batas antara fantasi dan kenyataan. Film horor atau pun thriller sering kali diwarnai dengan adegan kekerasan, pembunuhan, dan keributan.

 

Saat Mums membiarkan si Kecil menonton film seperti ini, ia mungkin tidak akan mengerti bahwa melakukan tindakan tersebut di dunia nyata bukanlah hal yang baik. Jadi, jangan kaget jika sewaktu-waktu si Kecil meniru perilaku agresif ini.

 

5. Mengembangkan trauma dan gangguan kecemasan

Sebuah penelitian terkenal yang dilakukan oleh Harrison dan Cantor dari University of Wisconsin menunjukkan bahwa semakin muda seorang anak menonton film horor, semakin lama efeknya akan bertahan.

 

Perilaku yang tidak diinginkan juga dapat berkembang saat mereka bertambah tua, yakni memiliki trauma dan gangguan kecemasan hingga dewasa. Ada juga kasus di mana subjek meninggal karena fobia atau mengembangkan minat yang tidak sehat pada okultisme dan paranormal.

 

Menonton film horor memang memiliki keseruan tersendiri ya, Mums. Namun, ada baiknya untuk tidak mengikutsertakan si Kecil jika Mums sedang menontonnya. Jika memang ingin mengajaknya, lebih baik tunggu hingga usia si Kecil sudah lebih dewasa, kira-kira ketika ia sudah memasuki 12 tahun ke atas. Di usia ini, anak sudah mulai bisa menggunakannya logikanya dengan baik dan lebih siap menerima adegan yang mengerikan. (AS)

 

 

Sumber

  • # TBN Psikologi
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 4 Tahun