Bernadette Andika Gitawardani
05 Mei 2021
pexels.com

Jangan Salah Langkah, Begini Caranya Memberi Tahu Anak Mengenai Perceraian Orang Tua

Perceraian tentu bukan hal yang diinginkan oleh setiap pasangan dalam pernikahan. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang mungkin membuat Mums dan Dads akhirnya terpaksa menentukan pilihan untuk bercerai. Lantas, bagaimana jika Mums dan Dads sudah memiliki buah hati? Bagaimana cara terbaik untuk menjelaskan kepadanya terkait perceraian Mums dan Dads?

 

Baca juga: Begini Cara Menjelaskan Perceraian kepada Anak
 

Memberi Tahu Anak Mengenai Perceraian Orang Tua

Salah satu percakapan yang paling sulit dan menyakitkan bagi keluarga, terutama bagi anak-anak, adalah mengenai perceraian. Meski begitu, bukan berarti anak-anak tidak perlu mengetahuinya. Sebaliknya, penting untuk berbicara dengan anak-anak mengenai perceraian Mums dan Dads sebelum ia mengetahuinya dari orang lain. Meski terasa berat dan sulit, berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa Mums dan Dads lakukan ketika ingin memberi tahu anak mengenai perceraian orang tua.

 

1. Rencanakan dengan baik apa yang ingin dikatakan kepada anak

Kabar perceraian kedua orang tuanya tentu menjadi hal yang sangat berat untuk anak-anak. Oleh karena itu, jangan menambah kesedihan si Kecil dengan pertengkaran Mums dan Dads ketika berada di hadapannya.

 

Usahakan untuk merencakan dengan matang hal apa saja yang ingin disampaikan, kapan waktu untuk menyampaikannya, dan bagaimana Mums mengutarakannya kepada si Kecil. Hindari memberi tahu si Kecil di saat yang tidak tepat, seperti ketika ia baru mau berangkat ke sekolah atau justru ketika ia ingin tidur.

 

2. Bicarakan hal mengenai perceraian bersama seluruh anggota keluarga Mums

Mungkin sulit untuk bisa mengumpulkan seluruh anggota keluarga dan berbicara mengenai hal ini dalam satu waktu. Namun, penting untuk melakukannya, sehingga anak tidak mendengarnya dari pihak lain.

 

Hal ini berlaku juga jika anak-anak Mums dan Dads berbeda usia. Mums dan Dads bisa berdiskusi lebih lanjut dengan anak yang lebih tua di lain waktu, tetapi tetap perlu mendiskusikan kepada semua anak dalam satu waktu.

 

3. Hindari kalimat yang terkesan menyalahkan

Memperlihatkan siapa yang salah, sehingga muncul keputusan untuk bercerai, kepada anak-anak bukanlah sesuatu yang bijak. Pertikaian Mums dan Dads hanya akan membuat anak merasa terjebak di dalamnya. Hal tersebut tidak sehat bagi perkembangan psikologis anak.

 

Alih-alih saling menyalahkan, Mums dan Dads sebaiknya tetap memperlihatkan dukungan untuk satu sama lain, termasuk kepada anak, sehingga ia tidak merasa terlalu kehilangan orang tuanya. Selain itu, coba lebih banyak menggunakan kata "kami" ketika berbicara di hadapan anak. Misalnya, "Kami sudah tidak bisa membahagiakan satu sama lain" atau "Kami sudah mencoba menyelesaikan permasalahannya, tetapi kami masih belum bisa mendapat solusinya."

 

4. Beri tahu alasan perceraian Mums dan Dads

Anak-anak tentu ingin mengetahui penyebab kedua orang tuanya bercerai. Meski sulit untuk menjelaskan permasalahan tersebut, apalagi yang bersifat pribadi, cobalah untuk mengungkapkannya dengan cara yang mudah dipahami anak-anak. Ingatlah bahwa bagaimanapun juga, perceraian adalah permasalahan orang dewasa yang pasti sulit untuk dipahami oleh anak-anak.

 

Baca juga: Jika Pernikahan di Ujung Perceraian, Ingat 6 Hal Berikut!
 

5. Beri tahukan anak-anak hal apa saja yang mungkin berubah dan tidak berubah setelah perceraian

Hal selanjutnya yang juga ingin diketahui anak-anak setelah Mums dan Dads memberi tahu mereka tentang perceraian tersebut tentu saja mengenai kehidupan mereka setelahnya. Anak-anak pasti ingin tahu di mana mereka akan tinggal, dengan siapa, dan bagaimana mereka akan menjalani hidup setelahnnya.

 

Katakan secara jujur hal apa saja yang Mums dan Dads sudah atau belum rencanakan setelah perceraian tersebut. Hal ini bisa membantu anak merasa lebih siap untuk menghadapi perceraian kedua orang tuanya.

 

Jika Mums dan Dads sudah berbagi jadwal untuk pengasuhan, maka beri tahukan juga kepada mereka. Yakinkan juga bahwa Mums dan Dads akan tetap ada dan tetap mencintai mereka meski harus berpisah.

 

6. Berikan kepastian kepada anak

Anak-anak mungkin akan merasa jika perceraian yang terjadi disebabkan oleh dirinya. Untuk itu, pastikan kepadanya bahwa apa pun yang mereka lakukan bukanlah penyebab dari perceraian Mums dan Dads.

 

Selain itu, pada awal perpisahan mungkin ada banyak hal yang belum bisa Mums atau Dads pastikan, sehingga jangan memberikan janji-janji tertentu kepada anak.

 

7. Pahami setiap reaksi anak

Berita perceraian orang tua tentu bukan hal yang menyenangkan untuk anak-anak. Jadi, cobalah untuk memahami setiap reaksi anak, baik itu marah ataupun menangis. Ketika Mums dan Dads tetap tenang, kecemasan dan emosi mereka akan lebih terkontrol.

 

8. Berikan kesempatan kepada anak untuk bertanya

Beberapa anak mungkin akan memilih untuk berdiam diri ketika mendengar kabar perceraian orang tuanya. Namun, beberapa anak lain mungkin justru hadir dengan banyak pertanyaan. Selama pertanyaan yang diutarakan oleh anak masih bisa Mums atau Dads jawab, maka jawablah setiap pertanyaan tersebut dengan sabar dan jujur.

 

9. Beri waktu kepada anak untuk menyesuaikan diri dengan keputusan Mums dan Dads

Butuh waktu bagi anak-anak untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan besar ini. Jadi, tak perlu memaksa anak agar bisa menerima kenyataan dalam waktu singkat. Sebaliknya, usahakan untuk tetap hadir di sisinya dan tenangkan hatinya.

 

Perceraian tentu bukan hal mudah yang bisa diterima oleh anak. Karenanya, perlu persiapan yang matang dari Mums dan Dads ketika ingin menyampaikan berita perceraian. (BAG/AS)

 

  • # TBN Psikologi
  • # TBN 3 Tahun
  • # TBN Parents Life