Fitri Wulandari
24 Agustus 2024
Shutterstock

Beda dengan Orang Dewasa, Begini Cara Membantu Anak Mengatasi Duka

Anak berduka dengan cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa. Jadi, penting untuk mengetahui cara mengenali tanda-tanda duka pada diri mereka. Apa yang dapat Mums lakukan? Bagaimana cara membantu anak mengatasi duka?.

Mums, anak-anak kerap menampilkan emosi kompleks, seperti kesedihan dengan cara yang berbeda dari orang dewasa. Jadi, ketika mereka berduka, Mums mungkin tidak menyadarinya. Berikut cara membantu anak mengatasi duka yang perlu Mums ketahui.

Cara Membantu Anak Mengatasi Duka

Mums, meski kesedihannya tidak terlihat seperti yang biasa Mums rasakan, bukan berarti mereka tidak merasakan kesedihan mendalam, lho. Tidak mudah pula bagi Mums untuk mengatasi kesedihan sendiri sekaligus membantu anak mengatasi kesedihannya. Namun, penting untuk membantunya belajar cara mengatasinya.

1. Jujur

Menggunakan eufemisme seperti 'mereka meninggal', 'kita kehilangan dia', atau 'dia sedang tidur sekarang', dapat membingungkan dan menakuti anak. Penting bagi anak untuk memahami bahwa orang tersebut tidak hanya tertidur atau tersesat, melainkan juga tubuhnya berhenti bekerja dan tidak akan kembali lagi. Tentu saja Mums tidak perlu menjelaskan detail yang mengerikan, tetapi harus mengatakan yang sebenarnya.

Baca juga: 8 Hal Ini Ternyata Bisa Bikin Anak Kecewa!

2. Beri pilihan

Semua tergantung Mums untuk memutuskan apakah pantas anak menghadiri pemakaman. Namun jika ia takut, jangan paksa untuk hadir. Mums dapat menemukan cara lain untuk mengungkapkan rasa kehilangan. Misalnya, menulis surat kepada orang yang Mums kasihi, menyalakan lilin, atau membuat lembar memo di rumah.

3. Berikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan pikiran

Berikan ruang bagi anak untuk mengungkapkan apa yang mereka pikirkan. Sebuah penelitian menemukan bahwa kesempatan untuk mendiskusikan pemikiran mereka tentang kematian bermanfaat bagi anak-anak.

4. Bersabarlah

Kesedihan bagi seorang anak bersifat datang dan pergi. Mums mungkin melihat mereka sudah move on, tetapi setelah itu tiba-tiba sedih kembali. Oleh karena itu, sangat penting untuk bersabar dan merespons secara bijak saat mereka kembali pada momen duka.

5. Beritahu pengasuh anak dan guru

Pengasuh anak Mums di rumah dan guru harus diberi tahu tentang apa yang terjadi dalam keluarga Mums, sehingga mereka dapat siap untuk mendukung anak saat dibutuhkan. Mereka harus diberi sedikit informasi tentang duka yang dialami oleh anak Mums.

6. Jaga kondisi emosional Mums

Anak akan memperhatikan Mums untuk mengetahui cara mengatasi perasaannya. Jadi, penting untuk memastikan Mums juga menjaga diri sendiri dan mampu mengelola kesedihan. Bicarakan perasaan Mums secara terbuka. Berhati-hatilah agar tidak membebani anak dengan perasaan tersebut.

Tanda-tanda Duka pada Anak

Saat orang dewasa berduka, sering kali hal itu tampak selalu ada, bahkan di saat-saat bahagia. Sedangkan anak-anak yang sedang berduka sering kali tampak baik-baik saja pada satu saat, tetapi kemudian menjadi sangat sedih pada momen berikutnya.

Peralihan ini terjadi karena otak mereka belum mampu mengatasi kesedihan dalam jangka waktu yang lama. Pada tahap awal kesedihan, wajar jika anak menolak mengakui bahwa orang yang mereka cintai telah tiada. Mereka mungkin terus mengharapkan orang yang meninggal itu muncul kapan saja.

Penyangkalan ini merupakan hal yang normal. Seiring berjalannya waktu, kenyataan kehilangan tersebut akan mulai terasa, terutama pada anak-anak yang lebih besar.

- Perasaan lebih sensitif

- Regresi perkembangan

- Masalah akademis

- Masalah tidur

- Kesulitan berkonsentrasi

- Kecemasan

- Perasaan ditinggalkan

- Reaksi perilaku

- Perubahan sifat dan sikap saat bermain

Nah, Mums dapat mempraktikkan cara membantu anak mengatasi duka ketika mereka tengah mengalami kesedihan mendalam setelah kehilangan sosok yang disayangi dan sangat dekat dengannya selama ini. (AS)

Referensi

  • # Tips
  • # Anak
  • # Psikologi Anak
  • # TBN 4 Tahun
  • # TBN Psikologi
  • # Bayi & Balita