iera sipahutar
21 Juli 2019
reshoot.com

Efek Begadang bagi Wajah

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Yurika Elizabeth Susanti

Bukan tanpa alasan dunia kecantikan membuat istilah “beauty sleep”. Banyak penelitian yang menegaskan bahwa efek begadang bagi wajah akan sangat memengaruhi penampilan. Mulai dari kulit kering, lingkaran hitam di bawah mata, sampai penuaan yang terlalu cepat datangnya alias penuaan dini. Kita bahas satu-satu, yuk!

 

Efek begadang pada wajah: kulit kering

“Kamu keliatan capek banget. Abis begadang, ya?” Rasanya semua orang pasti pernah mendapat “sapaan” seperti itu saat tiba di kantor atau bertemu kerabat. Dan memang, senyata itu efek begadang bagi wajah.

 

Oh ya, sebelum membahas lebih banyak tentang efek begadang bagi wajah, Kamu perlu tahu dulu jam berapa sih idealnya seseorang harus tidur di malam hari? Jawabannya adalah sekitar jam 8-12 malam, Gengs! 

 

Setiap orang tentu memiliki waktu masing-masing kapan mereka mulai merasa ngantuk. Itulah mengapa tidak bisa ditetapkan secara pasti jam berapa seseorang harus tidur. Namun, sebaiknya Kamu harus tidur sebelum tengah malam atau jam 12, ya.

 

Dengan batas waktu tersebut, Kamu akan bisa memperoleh waktu tidur restoratif (pemulihan) dan tidur REM (Rapid Eye Movement). Untuk mengetahui berapa jam tidur yang Kamu butuhkan, cobalah untuk tidur 15 menit lebih awal setiap malam, lalu terus tambahkan 15 menit di malam-malam berikutnya sampai Kamu merasa segar sepanjang hari.

 

Oke, sekarang kembali ke pembahasan soal efek begadang bagi wajah yang bisa membuat kulit kering. Ketika melewatkan jam tidur krusial, sistem metabolisme tubuh tentu berantakan, yang diikuti dengan penurunan kelembapan kulit dan level pH kulit. Jika level pH turun, kulit jadi tak mampu memproduksi kelembapan yang diperlukan, hingga akhirnya kulit menjadi kering. 

 

Tak hanya kering, kulit kemerahan dan rona tak merata juga menjadi efek begadang bagi wajah yang merugikanmu. Soalnya, peredaran darah yang semestinya meningkat, malah jadi melambat dan terhambat.

 

Baca juga: Penyebab Ketindihan Saat Tidur

 

Efek begadang bagi wajah: lingkaran hitam dan mata bengkak

Terjadinya lingkaran hitam di bawah mata memang tak selalu karena kurang tidur. Genetik dan ras juga mengambil peran di dalamnya. Namun jika Kamu kurang tidur, sudah pasti akan “meninggalkan” cinderamata di bawah matamu, yaitu lingkaran hitam. 

 

Ini terjadi karena pembuluh darah di area bawah mata melebar akibat kurangnya waktu untuk beregenerasi. Pelebaran tersebut lalu meninggalkan rona yang cenderung kebiruan atau berwarna gelap.

 

Tak hanya menggelap, area bawah mata juga akan cenderung membengkak jika begadang. Penyebabnya karena cairan tertahan di area bawah mata. Alhasil, di pagi harinya saat bangun tidur, area tersebut terlihat lebih menggembung dan membuat mata terlihat tak segar.

 

Memang, efek begadang bagi wajah yang satu ini bisa disamarkan dengan corrector berwarna peach atau oranye dan ditutupi dengan concealer. Atau, mengompres area bawah mata dengan kompres dingin, untuk membantu menghilangkan gumpalan cairan yang terkunci di sana. Namun ingat, itu hanya bersifat menutupi dan mengatasi sementara, bukan memperbaiki. 

 

Jadi, memiliki jam tidur yang cukup setiap harinya tetap penting. Pastikan pula posisi tidur Kamu benar, yaitu telentang dengan posisi bantal yang tak terlalu tinggi atau rendah, untuk mencegah cairan menumpuk di area wajah.

 

Baca juga: Susah Tidur? Mungkin Kamu Melakukan Ini Sebelum Tidur

 

Efek begadang bagi wajah: jerawat 

Tidur adalah kesempatan tubuh untuk memulihkan dan memperbaiki sel yang rusak. Tak heran, ketika tubuh kekurangan waktu untuk melakukan “tugas mulia” tersebut, efek begadang bagi wajah akan sangat jelas terlihat. Konsekuensi begadang yang bisa terjadi adalah muncul jerawat.

 

Inflamasi merupakan salah satu efek begadang bagi wajah yang paling sering terjadi. Hasil dari inflamasi ini bisa berbentuk eksem, psoriasis, alergi kulit, dan yang paling populer adalah jerawat.

 

Hal ini bisa terjadi lantaran tubuh memberikan respons peradangan yang lebih kuat ketika kekurangan waktu tidur. Belum lagi, kekurangan waktu tidur meningkatkan resistensi insulin. Nah, ketika ini berlangsung, sel kulit tak bisa beregenerasi, yang artinya sel kulit mati menutup pori-pori. Inilah yang menyebabkan jerawat.

 

Selain peradangan, kurangnya jam tidur dan jerawat juga bisa disebabkan oleh daya tahan tubuh Kamu yang melemah. Kondisi ini memudahkan bakteri untuk masuk, salah satunya menyebabkan hadirnya jerawat. 

 

Namun, perlu diluruskan juga bahwa panjangnya jam tidur tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas tidur, ya. Sebagai informasi, ada 4 tahap tidur yang idealnya dicapai ketika tidur di malam hari. Tahap 1 atau istilah umumnya “tidur ayam”, Kamu masih terjaga sehingga akan mudah terbangun atau dibangunkan. Fase ini bisa berlangsung selama 5-10 menit. 

 

Berlanjut ke tahap 2, tidur mulai pulas dan pernapasan melambat. Memasuki fase ini, berarti Kamu siap untuk masuk ke tahap deep sleep. Kemudian masuk ke tahap 3 atau disebut Non-Rapid Eye Movement (NREM), ketika tidur semakin dalam dan tubuh akan sangat tak responsif. Di fase ini, sudah berlangsung proses perbaikan jaringan tubuh, pembentukan tulang dan otot, serta peningkatan sistem imunitas.

 

Jika tak mengalami interupsi, Kamu akan masuk ke tahap 4, yaitu Rapid Eye Movement (REM). Di fase ini, napas mulai teratur, detak jantung meningkat, dan mata akan bergerak-gerak. Untuk sampai ke tahap ini, biasanya membutuhkan waktu sekitar 90 menit dari mulai tertidur. Di tahap inilah Kamu akan mulai aktif bermimpi karena otak mulai intens bekerja. 

 

Jika bisa mencapai tahap terakhir tidur ini, barulah bisa dibilang bahwa Kamu memiliki tidur yang berkualitas. Istilah lainnya adalah tidur yang restoratif atau memulihkan karena menguntungkan banyak aspek kesehatan, termasuk kulit.

 

Efek begadang bagi wajah: penuaan dini 

Para ahli dermatologi mengatakan bahwa salah satu cara untuk awet muda adalah tidur. Alasannya, tak lain karena proses regenerasi yang bisa memulihkan dan membantu sel saraf untuk membangun jaringan yang kuat terjadi saat tidur nyenyak dan mencapai tahap REM. 

 

Bahkan, banyak penelitian yang membuktikan meski hanya kurang tidur 1 kali, efek begadang bagi wajah akan langsung terlihat di pagi harinya. Efek tersebut meliputi mata sayu, mata bengkak, lingkaran hitam di bawah mata terlihat lebih gelap, rona kulit lebih pucat, garis halus dan kerutan di wajah lebih terlihat, dan sisi mulut terlihat turun.

 

Bisa menebak apa arti dari semua tanda-tanda barusan? Ya benar, Kamu akan terlihat lebih tua! Dan, hal yang terjadi hanya semalam itu bisa menetap secara permanen jika pola tidur tak segera diperbaiki. Tentu tak mau kan efek begadang bagi wajah jadi penyebab Kamu terlihat 2 atau 3 tahun lebih tua? 

 

Tidur dan penuaan dini memang sangat erat kaitannya. Ketika tak cukup tidur, tubuh melepaskan hormon stres kortisol lebih banyak lagi. Peningkatan jumlah kortisol ini lalu memecah kolagen yang menjadi unsur utama kulit terasa halus dan kenyal.

 

Selain itu, hormon pertumbuhan yang bermanfaat untuk meningkatkan massa otot, ketebalan kulit, dan kekuatan tulang juga berkurang akibat kurangnya waktu tidur. Ditambah lagi, kulit sebagai organ terbesar tubuh, menjadi area yang paling luas untuk dilalui oleh darah.

 

Yup, ketika tertidur pulas, aliran darah berjalan lancar, serta aktivitas organ untuk membentuk kolagen dan memperbaiki kerusakan akibat paparan sinar UV, yang berefek menimbulkan kerutan dan noda wajah (age spots), pun akan bekerja.

 

Begitu signifikan efek begadang bagi wajah. Nah, sebelum semua efek begadang bagi wajah terjadi padamu, yuk lebih tegas pada dirimu sendiri soal jam tidur. Matikan alat elektronik, jauhkan ponsel, dan redupkan cahaya kamar agar tidurmu lebih berkuallitas. (AS)

 

Baca juga: Kulit Kering vs Kulit Berminyak
  

 

 

Sumber

Reader’s Digest. Things Happen During Sleep.

  • # Tidur
  • # Kecantikan
  • # Gangguan Tidur
  • # Kulit
  • # TBN 0-6 Bulan
  • # TBNMinggu0
  • # TB Fesyen & Kecantikan
  • # TBN Psikologi