Bernadette Andika Gitawardani
28 Juni 2020
freepik.com

Duh, Si Kecil Mulai Sering Menolak dan Mengatakan Tidak

Memasuki usianya yang menginjak 1 tahun atau ketika anak sudah mulai mengerti apa yang disukai dan tidak disukainya, Mums harus benar-benar mempersiapkan diri terhadap penolakan yang diberikan oleh mereka.

Jika sebelumnya Mums bisa dengan gampang menyuapi si Kecil, maka hal ini tidak akan terjadi begitu mudah ketika ia beranjak semakin besar. Jangan kaget jika ia mulai sering menggelengkan kepala atau berkata tidak pada Mums. Jika sudah begini, duh rasanya kesal dan pusing ya, Mums.

Nah, untuk membantu Mums menghadapi kondisi seperti ini, berikut ada beberapa tipsnya nih. Yuk, simak!

 

Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Anak-anak Juga Sudah Bisa Menilai Orang
 

Mengapa Balita Mengatakan "Tidak"?

Balita adalah bayi yang sedang bertumbuh dengan pikiran yang juga sedang berkembang. Kemampuan mereka untuk berpikir mengalami perkembangan dengan begitu pesat. Ketika bayi memasuki usia balita, mereka cukup tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan.

Meski mereka masih terlalu muda dan belum memahami konsekuensi dari tindakan tertentu, tetapi mereka menyadari bahwa mereka perlu mengatakan kata-kata tertentu untuk mendapatkan atau menolak sesuatu. Oleh karena itulah, mereka menggunakan kata "tidak" seperti yang biasa ia dengar dari orang dewasa.

Jika Mums pernah mengalami penolakan dari si Kecil, ingatlah bahwa hal tersebut sangatlah normal. Meski terkadang rasanya menjengkelkan, faktanya penolakan adalah tanda bahwa anak mulai belajar untuk mandiri dan membuat keputusan sendiri. Selain itu, penolakan adalah cara bagi si Kecil untuk menegaskan keberadaan dirinya dan merasa memegang kendali.

Selain mengucapkan secara verbal, anak-anak ternyata juga memiliki cara lain untuk menunjukkan penolakannya, misalnya:

- Menghindari pelukan atau ciuman

- Berlari menjauh

- Tidak menuruti permintaan

- Mengabaikan

- Mendorong ketika Mums ingin memeluknya

 

Kenali Alasan Anak Mengatakan "Tidak"

Balita belajar mengatakan "tidak" karena beberapa alasan, dua di antaranya sudah disebutkan di atas. Selain alasan tersebut, alasan si Kecil mengatakan "tidak" adalah ketika mereka merasa stres atau tidak merasa aman.

Meski begitu, tak jarang anak juga akan terus mengulangi kata "tidak" hanya untuk bersenang-senang atau meledek. Oleh karena itu, orang tua harus dapat mengenali alasan sebenarnya mengapa anak mengatakan "tidak".

Jika Mums paham bahwa si Kecil mengatakan "tidak" secara tidak perlu, maka Mums harus segera mengatasi masalah tersebut, karena hal ini dapat mengarah pada masalah perilaku jika dibiarkan.

 

Baca juga: Cerita Unik Pengasuhan Anak dari Seluruh Dunia
 

Apa Saja yang Dapat Dilakukan Ketika Anak Mengatakan "Tidak" Terlalu Sering?

Menerima penolakan dari si Kecil rasanya memang menyakitkan dan juga tak jarang menjengkelkan ya, Mums. Namun, alih-alih langsung tetap memaksanya untuk melakukan sesuatu seperti keinginan Mums, berikut ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

 

1. Periksa tanda penyebab anak mengatakan "tidak"

Seperti disebutkan sebelumnya, periksa tanda-tanda penolakan atau ketakutan anak. Penolakan anak ketika ia merasa takut atau terancam jelas berbeda dengan ketika ia mengatakan "tidak" dan menolak untuk makan sayur.

 

2. Berikan waktu padanya untuk menyesuaikan

"Tidak" mungkin merupakan reaksi normal terhadap sesuatu yang baru, seperti jenis makanan baru. Oleh karena itu, dalam hal ini berikan si Kecil waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan apa pun yang baru dalam hidupnya.

 

3. Mencegah anak merasa bosan

Balita cenderung mengatakan "tidak" dan melakukan penolakan pada semua hal yang dianggapnya membosankan. Misalnya, bisa saja ia menolak makanan tertentu karena Mums terlalu sering memberikan padanya, atau ia tidak menyukai mainan tertentu karena terlalu sering memainkannya. Oleh karenanya, untuk menghindari hal ini, cobalah untuk menambahkan variasi pada jenis makanan atau ajak ia melakukan aktivitas baru sebagai variasi agar tidak bosan.

 

4. Analisis negativitas

Analisis apa yang dilakukan si Kecil dan amati sepanjang hari. Temukan hal negatif apa yang membuat anak menolak sesuatu dan bicaralah secara lembut kapada dirinya mengenai hal yang lebih positif.

Mums juga dapat memeluk si Kecil dengan erat sembari membisikkan semua hal positif dari apa pun yang ditolak oleh anak. Mengulangi hal-hal positif ini juga dapat membantu mengubah pikiran negatif anak serta memperbaiki perilakunya.

 

5. Tanyakan, jangan memintanya

Menentang menanamkan perasaan berada dalam kendali. Ketika si Kecil menentang, mintalah ia untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya, alih-alih memaksanya melakukan hal yang Mums inginkan.

Selain itu, dengan menanyakan keinginannya juga dapat menjaga independensinya tetap utuh serta mendorongnya untuk bersikap lebih kooperatif.

 

6. Pikirkan apa yang Mums katakan

Kalimat yang Mums utarakan seringkali tanpa sadar menimbulkan perbedaan besar pada respons si Kecil, entah penolakan atau menuruti kata Mums. Jika Mums ingin si Kecil tidak menolak, maka sebisa mungkin hindari kata "tidak" atau "jangan. Misalnya, alih-alih mengatakan "Adik tidak boleh makan kue kalau tidak makan sayuran", lebih baik katakan "Yuk, adik makan sayur dulu baru setelah itu bisa makan kuenya". Dengan begini, anak akan berpartisipasi dan melakukannya tanpa menentang Mums.

 

Penolakan atau ungkapan"tidak" dari anak adalah hal yang sangat normal. Bahkan, ini menunjukkan bahwa dirinya sudah bisa mandiri dan menentukan apa yang menjadi keinginannya. Namun, tetap perhatikan alasan anak mengatakan "tidak", jika memang ia terlalu sering mengungkapkannya tanpa alasan yang jelas, segera konsultasikan dengan ahli, karena hal tersebut bisa mengarah pada masalah perilaku. Sebaliknya, jika penolakan anak memiliki alasan yang jelas, cobalah untuk memahaminya dan tetaplah tunjukkan rasa menghargai pada setiap keputusannya. (BAG)

 

 

Sumber:

Parenting First Cry. "Toddler Says “No” a Lot".

 

 

  • # TBN Psikologi
  • # TBNBulan12
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 1 Tahun