Bau Badan Menyengat pada Remaja, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Rasanya baru kemarin Mums mengganti popok buah hati kesayangan Mums, tak terasa sekarang ia sudah tumbuh menjadi seorang remaja yang menawan. Pubertas membawa banyak perubahan pada remaja, mulai dari tubuh yang lebih tinggi, otot menjadi lebih kuat, timbul jerawat, hingga tubuh lebih berisi. Sayangnya, pubertas juga seringkali membuat bau badan pada remaja menjadi lebih menyengat.
Perlu diketahui, bau badan pada remaja adalah hal yang sepenuhnya normal, ya, Mums. Tubuh mengeluarkan keringat, yang jika bercampur dengan bakteri dan kotoran, ini bisa menimbulkan bau tidak sedap. Selain itu, pubertas juga menyebabkan berbagai perubahan pada tubuh anak yang berkontribusi pada timbulnya bau badan.
Di sini, Mums akan diajak memahami penyebab bau badan pada remaja dan apa yang bisa Mums lakukan untuk membantu anak mengatasi masalah ini.
Penyebab Bau Badan pada Remaja
Saat anak memasuki masa pubertas, segalanya berubah. Hormon anak berubah, sehingga merangsang kelenjarnya meningkatkan produksi keringat, terutama di area ketiak, selangkangan, dan kaki. Namun, kelenjar ini tidak hanya menjadi lebih aktif, tetapi juga mulai mengeluarkan berbagai bahan kimia ke dalam keringat yang memiliki bau lebih kuat.
Selain itu, kita semua memiliki bakteri yang hidup di kulit. Peningkatan produksi keringat dikombinasikan dengan bakteri yang hidup di kulit dapat menimbulkan bau. Jadi, bau badan pada remaja tidak disebabkan karena masalah kebersihan, melainkan hal yang terjadi secara alami.
Cara Mengatasi Bau Badan pada Remaja
Percaya atau tidak, anak mungkin tidak bisa mencium bau dirinya. Namun, jika ia tahu ini dari orang lain, hal ini dapat menimbulkan rasa malu.
Masa remaja dipenuhi dengan berbagai masalah sosial, jadi pahamilah dan gunakan ini sebagai kesempatan untuk mengajari anak tentang pubertas dan perubahan yang mereka alami. Selain itu, memberikan solusi juga menunjukkan cinta dan empati Mums kepada anak.
Berikut hal yang bisa Mums lakukan untuk membantu mengatasi permasalahan bau badan pada remaja.
1. Mandi dua kali sehari
Ajari anak remaja mandi dua kali sehari, terlebih jika mereka aktif berolahraga atau berkeringat berlebihan. Tunjukkan kepada anak cara yang benar membersihkan ujung kepala hingga ujung kaki, termasuk di bawah lengan dan di area selangkangan atau panggul. Pastikan mereka juga menggosok kaki dan punggungnya.
2. Jaga kebersihan pakaian
Pakaian yang kotor dapat menjadi sarang bakteri penyebab bau, jadi ajari anak mengganti pakaian setidaknya setelah mandi. Juga, tunjukkan pada anak cara mencuci pakain yang benar dan bagaimana cara melipat pakaian yang bersih. Tanggung jawab dan tugas tambahan akan bermanfaat bagi mereka dalam jangka panjang.
3. Pakai deodoran
Perkenalkan deodoran atau antiperspiran pada anak. Antiperspiran meminimalkan produksi keringat, yang dapat mengurangi bau badan. Deodoran dan antiperspiran tersedia dalam berbagai wewangian, jadi biarkan anak memilih mana yang mereka sukai.
4. Perhatikan kebersihan kaki
Remaja biasanya suka mengenakan sepatu tanpa kaus kaki. Meskipun mereka mungkin merasa nyaman, tetapi mengenakan sepatu tanpa kaus kaki bisa menyebabkan bau kaki yang serius.
Carilah kaus kaki yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat, seperti bahan katun. Sesekali, periksa sepatu anak untuk mengetahui apakah sudah waktunya untuk dicuci.
5. Batasi makanan berbau tajam
Jika masalah bau badan tampaknya tidak menghilang meskipun anak sudah memakai deodoran dan menjaga kebersihan dengan baik, cobalah ajari anak membatasi asupan makanan yang berbau tajam. Makanan seperti bawang putih, bawang merah, daging merah, dan ikan dapat meningkatkan bau badan.
Minum banyak air juga akan membantu mengeluarkan racun yang menyebabkan bau pada tubuh. Selain itu, klorofil dalam sayuran berdaun hijau juga bisa menjadi pembersih alami. Jadi, ajak anak perbanyak minum air putih dan makan sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, dan arugula.
Kapan Harus Berbicara dengan Dokter
Terkadang, anak sudah melakukan saran di atas, tetapi masalah bau badannya tetap tidak membaik. Dalam kasus ini, ada baiknya Mums berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada sesuatu yang mendasarinya.
Pasalnya, beberapa kondisi medis dapat menimbulkan bau tubuh yang khas, seperti diabetes, penyakit ginjal atau hati, atau hiperhidrosis. Jika dokter mencurigai masalah bau badan pada remaja disebabkan oleh kondisi medis, dokter dapat melakukan tes dan membantu menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya.
Akhir kata, masalah bau badan pada remaja sebenarnya sesuatu yang normal, tetapi terkadang dapat menimbulkan stres bagi remaja dan orangtua. Selain bau yang tidak sedap, Mums mungkin khawatir tentang masalah sosial, seperti risiko bullying jika bau tersebut tidak dikendalikan. Untungnya, mempraktikkan kebersihan yang baik seringkali dapat membantu mengatasi masalah ini.
Referensi
Children's Wisconsin. Smells like teens and tweens: How to deal with body odor
Nemours Children's Health. Hygiene Basics
Verywell Family. Help Your Tween Conquer Body Odor
-
# Bau Kaki
-
# Anak
-
# TB Tumbuh Kembang