Ella Nurlaila
14 Oktober 2024
shutterstock

7 Cara Efektif Toilet Training untuk Anak Usia 1-3 Tahun

Walaupun tidak ada batasan tertentu kapan usia yang tepat menerapkan toilet training untuk anak, namun idealnya bisa dilakukan sedini mungkin. Ketika anak sudah mulai mandiri, minimal bisa melepas pakaian sendiri. 


Idealnya toilet training untuk anak bisa dilakukan pada usia 2 – 3 tahun. Bahkan ada yang sudah siap di usia 18 bulan. Tidak perlu terburu-buru menerapkan toilet training untuk anak. Pastikan si Kecil benar-benar sudah siap. 


7 Cara Mengajarkan Toilet Training untuk Anak 


1. Ajari anak mengenal tanda buang air  

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengajarkan anak mengenali tanda-tanda dirinya harus buang air besar atau buang air kecil. Jelaskan dengan bahasa yang ia mengerti dalam menerapkan toilet training untuk anak. Berikan contoh dengan membawanya ke toilet secara langsung.


2. Gunakan pakaian yang mudah dilepas

Keinginan untuk buang ia terkadang tidak bisa ditahan. Karena itu untuk memudahkan anak masuk ke dalam toilet sebelum terlambat, pastikan anak menggunakan pakaian yang mudah dilepaskan. Misalnya gunakan celana kolor, bukan celana yang berkancing atau menggunakan resleting. Hal ini akan menyulitkan si Kecil ketika kebelet ingin pipis atau BAB.


3. Dampingi berhari-hari 

Dalam menerapkan toilet training untuk anak, yang paling dibutuhkan adalah pendampingan dari orang tua. Karena itu pastikan di hari-hari awal toilet training untuk anak Mums mendampingi si Kecil sepanjang hari. 


4. Pastikan toilet aman untuk anak 

Singkirkan apa pun yang berbahaya yang mungkin ada di dalam toilet. Seperti benda tajam, cairan pembersih, termasuk lantai kamar mandi yang licin. Yang bisa membuat si Kecil terpeleset. 


Pastikan toilet benar-benar aman dan siap untuk mendukung toilet training untuk anak. Dengan begitu proses belajar ini bisa berjalan lancar tanpa kendala apalagi menimbulkan trauma pada si Kecil. Jangan ya Mums, jangan. 


5. Gunakan popok saat tidur atau pergi  

Tetap gunakan popok saat tidur atau ketika bepergian saja. Sampai si Kecil benar-benar berhasil dalam program toilet training untuk anak. Tujuannya agar ia bisa beradaptasi di masa transisi ini. Ketika ia sudah benar-benar siap, ia akan merasa risih atau tidak nyaman buang air dalam popok. Saat itulah, toilet training untuk anak bisa dibilang berhasil. 


6. Dudukkan di toilet 

Bawa ke toilet sekitar 20-30 menit. Dudukkan di toilet cukup 2-3 menit saja setiap akan buang air kecil. Setelah makan, sebelum dan sesudah tidur. Pada waktu yang teratur sepanjang hari, misalnya setiap 3 jam sekali, ketika si Kecil terbiasa buang air, ajak ke toilet untuk buang air. 


7. Ajarkan cara menggunakan toilet 

Toilet training untuk anak bukan sekadar mengenalkan waktu atau pola buang airnya, melainkan juga mengenalkan cara menggunakan toilet itu sendiri. Tunjukkan cara menyiram toilet juga cara membersihkan area genitalnya setelah buang air. Dan yang tidak kalah pentingnya ajari untuk mencuci tangan setiap kali sehabis menggunakan toilet. 


Jangan Lakukan Hal Ini Saat Toilet Training untuk Anak 


Mums, keberhasilan toilet training untuk anak akan berbeda setiap orang. Dibutuhkan kesabaran yang luar biasa, hingga si Kecil benar-benar bisa menggunakan toilet untuk buang airnya. 


Agar toilet training untuk anak berhasil dengan cepat dan tepat, hindari hal-hal berikut ini : 


1. Jangan memaksa anak untuk dilakukan toilet training pada waktu tertentu, misalnya ketika dirinya sedang ngambek. Atau ketika si anak memang belum siap secara umurnya masih terlalu kecil. Sehingga belum cukup mandiri, misalnya umur 1 tahun. 

2. Jangan menghukum anak ketika ia belum bisa memahami apalagi menjalankan instruksi yang diberikan saat toilet training untuk anak. Atau ketika anak melakukan kesalahan dalam penggunaan toilet. Ingat ya Mums, mesti sabar dalam melakukan toilet training untuk anak. 

3. Pastikan anak tidak mengalami sembelit yang bisa menyebabkan rasa sakit saat BAB. Untuk mencegahnya pastikan hidrasi harian anak terpenuhi, banyak konsumsi buah dan sayuran sehingga asupan seratnya tercukupi. 

4. Tergesa-gesa membawa anak ke toilet. Apalagi di tahap awal, anak masih beradaptasi, belum mengenali pola buang air kecil setiap harinya. Balita kadang tidak dapat menahan keinginan untuk buang air kecil. Jadi pastikan Mums mengenali polanya terlebih dahulu sehingga bisa mengajak si Kecil ke toilet sebelum keinginan berkemihnya datang tiba-tiba. 


Itulah 7 cara toilet training untuk anak yang bisa Mums terapkan sejak usia 2-3 tahun. Toilet training ini penting dilakukan sejak dini agar melatih kemandirian anak. Sehingga anak tidak selalu bergantung pada popok setiap hari, bahkan ketika dirinya sudah semakin besar. 


Selain itu, manfaat toilet training untuk anak juga bisa membuatnya nyaman beraktivitas sepanjang hari tanpa terganggu dengan popok yang menempel di tubuhnya. Dan tentu saja, Mums bisa berhemat pengeluaran juga yang tidak kalah pentingnya adalah mengurangi produksi sampah akibat popok bekas. 



Referensi : 

Healthdirect. toilet-training

  • # Anak
  • # Toilet training