Eka Amira
20 November 2022
pexels.com

Anak Tidak Bisa Diam, Bisa Jadi Tanda Sindrom Kaki Gelisah!

Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS) adalah gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan anak untuk duduk atau berbaring dengan tenang. Singkatnya, RLS menyebabkan anak terus menggerakkan kaki tanpa kendali. Anak kecil mungkin menggambarkan perasaan itu sebagai sakit, merinding, gatal, atau kesemutan.

RLS dapat terjadi selama periode keheningan yang lama, seperti saat duduk di dalam mobil. Namun, biasanya memburuk pada malam hari dan waktu tidur. 

Jika Mums secara konstan mengamati buah hati tidak dapat duduk diam atau berbaring dengan tenang, Mums patut curiga bahwa si kecil mungkin mengalami RLS. Di sini, Mums diajak mengetahui lebih banyak seputar RLS.

Gejala

Berikut adalah beberapa gejala RLS pada anak:

  • Masalah perilaku, seperti kecemasan, kemarahan, hiperaktif, lekas marah, impulsif, dan konsentrasi yang buruk.
  • Kaki gemetar, suka menendang, atau gerakan kaki yang tidak menentu.
  • Tertidur di siang hari.
  • Sakit, kesemutan, atau ketidaknyamanan di kaki
  • Kaki tanpa sadar berkedut saat tidur
  • Menolak tidur.

Semua gejala ini menyebabkan anak perlu waktu lama untuk tidur karena merasa tidak nyaman dan adanya dorongan untuk terus bergerak. Akibatnya, di siang hari, anak akan mengalami kelelahan ekstrem.

Penyebab

Dalam beberapa kasus, masalah ini disebabkan oleh genetik. Rendahnya bahan kimia di otak yang membantu mengontrol gerakan yang disebut dopamin mungkin berkontribusi pada terjadinya RLS. Anak-anak dengan RLS onset dini dapat menunjukkan bukti kekurangan zat besi di otak. Zat besi diperlukan untuk aktivitas dopamin yang tepat dalam sistem saraf. 

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan dan memperburuk gejala RLS, meliputi:

  • Kafein
  • Penyakit kronis 
  • Kekurangan zat besi
  • Obat-obatan 
  • Neuropati perifer
  • Masalah sumsum tulang belakang.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis RLS, dokter biasanya mengandalkan deskripsi gejala pasien. Sayangnya, ini dapat membuat diagnosis sulit bagi anak-anak yang sangat kecil karena mereka biasanya kesulitan menggambarkan sensasi menyakitkan atau kegelisahan.

Jika dokter mencurigai seorang anak mengalami RLS, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk mengukur kadar zat besi atau (serum ferritin). Kadar feritin kurang dari 50 mcg/L menunjukkan potensi masalah.

Pengaruh RLS terhadap Anak-anak

RLS sangat berpotensi menyebabkan anak mengalami gangguan tidur. Dorongan untuk terus bergerak menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas tidur. Kurang tidur selanjutnya dapat mengakibatkan kemurungan, lekas marah, kurang perhatian, kelelahan, atau hiperaktif. 

Pengobatan

Pilihan pengobatan untuk RLS dapat mencakup salah satu dari berikut ini:

  • Berolahraga secara teratur: Ajaklah si kecil melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki atau naik sepeda. Hindari olahraga berat/intens dalam beberapa jam sebelum tidur.
  • Buat jadwal tidur: Pastikan Mums hanya mengajak si kecil berbaring di tempat tidur ketika waktunya tidur. Jangan naik ke tempat tidur dan menghabiskan waktu untuk membaca, menonton televisi, atau bermain game.
  • Jauhkan anak dari kafein: Kafein dapat memperburuk RLS. Jadi, penting untuk menghindari produk berkafein, seperti kopi, teh, cola, cokelat, dan beberapa obat.
  • Gunakan alat bantu untuk membuat kaki nyaman: Bantal penghangat, kompres dingin, atau pijat dapat membuat kaki menjadi lebih nyaman.
  • Penuhi kebutuhan zat besi: Cegah defisiensi zat besi dengan meningkatkan asupan makanan kaya zat besi atau suplemen.
  • Pertimbangkan pilihan pengobatan: Diskusikan dengan dokter anak, beberapa pilihan obat yang mungkin bermanfaat.

Jadi, jika Mums melihat si kecil tidak bisa tenang saat duduk atau tidur, ada baiknya membawanya ke dokter anak. Sebab, bisa jadi ia mengalami sindrom kaki gelisah dan memerlukan bantuan.

Sumber:

 

 

 

 

 

  • # TBN Kesehatan
  • # TBN 3 Tahun
  • # Sindrom Kaki Gelisah