Ruby Astari
14 Maret 2021
https://www.freepik.com/premium-photo/two-little-girls-sit-autumn-park-with-her-grandparents-bench_2871732.htm#page=1&query=grandparents and toddler&position=21

5 Macam Tipe Perilaku Kakek dan Nenek Terhadap Cucunya

Seseru apa sih, bonding si kecil dengan kakek dan neneknya? Pastinya berbeda dengan saat bersama Mums dan Dads. Perbedaan generasi selalu menimbulkan interaksi yang unik, lucu, hingga...hmm, agak bikin gemas dan ketar-ketir Mums dan Dads. Misalnya: Mums cukup strict soal jajanan, namun kakek dan nenek malah gemar memanjakan. Waduh, jadinya bentrok, dong?

Sayang Cucu, Ragam Karakter

Setiap kakek dan nenek punya cara masing-masing dalam menyayangi cucu mereka. Apalagi bila cucu masih berusia balita. Mumpung lagi lucu-lucunya, begitu.

Tapi, inilah lima (5) macam tipe perilaku kakek dan nenek terhadap cucunya. Kenali interaksi mereka dengan baik, Mums, agar tidak kagok dan berujung salah paham.

  1. Tipe yang formal.

Kakek dan nenek ini mungkin cukup bikin Mums lega. Selain masih memegang peran tradisional layaknya kakek dan nenek, mereka juga tidak terlalu melibatkan diri dengan pengasuhan si kecil. Namun bukan berarti mereka tidak sayang cucu. Kasih sayang mereka ditunjukkan lewat dukungan tambahan untuk cucu maupun Mums (dan Dads).

Kakek dan nenek tipe forma masih senang bermain-main dengan cucu. Untungnya, mereka bukan tipe yang akan ikut campur dengan pengasuhan si kecil.

  1. Tipe yang suka senang-senang.

Kakek dan nenek ini tipe yang paling dinanti-nantikan si kecil. Bagaimana tidak? Setiap kali ketemu, pasti cucu akan diajak main. Kakek dan nenek menganggap si kecil hiburan, sementara anak menyukai perhatian. Pas deh, lumayan bisa memberi Mums dan Dads waktu senggang sejenak untuk berduaan.

Cuma, waspada ya, Mums. Saking senangnya, kadang kakek dan nenek tipe ini begitu ingin memanjakan si kecil – termasuk membelikan mainan atau camilan yang sedang dilarang oleh Mums. Hmm, meski kecolongan, bersabar sajalah. Mums bisa mengingatkan si kecil untuk selalu berterima kasih pada mereka, habis itu disiplin harus kembali ditegakkan.

  1. Tipe ‘pengganti orang tua’.

Disebut sebagai surrogate parents dalam Bahasa Inggris, kakek dan nenek model begini cenderung menggantikan peran orang tua bagi si kecil. Penyebabnya bisa macam-macam. Yang paling umum sih, karena Mums dan Dads sedang sama-sama bekerja dan sedang sulit mendapatkan pengasuh atau tempat penitipan anak yang sesuai dengan kebutuhan si kecil.

Biasanya, kakek dan nenek tipe ini masih cukup berstamina untuk menjaga si kecil seharian penuh hingga Mums dan Dads pulang kantor. Agar tidak bentrok soal pengasuhan, boleh sepakati dulu mengenai cara mengasuh anak. Misalnya: meskipun sulit dan mungkin kakek dan nenek akan kewalahan, si kecil tetap harus tidur siang meskipun belum mengantuk.

Toh, Mums dan Dads juga yang butuh bantuan mereka.

  1. Tipe bijak.

Biasanya sih, kakek yang lebih banyak berada dalam tipe ini, berhubung dalam masyarakat Timur, laki-laki biasa sebagai kepala keluarga. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa nenek bisa termasuk tipe ini, intinya adalah:

Kakek dan nenek tipe bijak adalah tipe pemberi sumber daya sekaligus nasihat. Mereka cenderung sangat terlibat dalam pengasuhan si kecil. Makanya, kadang wajar bila ada perbedaan pendapat dan pandangan hidup mengenai cara membesarkan anak. Wong Mums dan mereka sudah jelas-jelas beda generasi.

Bila mereka memberi saran, terima saja dengan senyum dan ucapan terima kasih. Boleh diikuti bila dirasakan sesuai dengan Mums dan Dads dalam membesarkan si kecil. Namun, pola pengasuhan anak tetap jadi keputusan Mums dan Dads.

  1. Tipe yang ‘tidak begitu dekat’.

Penyebabnya selain tidak tinggal serumah juga rumahnya berjauhan. Karena keterbatasan (biaya, tenaga, dan waktu), kakek dan nenek ini jarang sekali bertemu dengan cucu. Biasanya baru bertemu saat liburan atau arisan keluarga.

Ibarat menebus rasa kangen pada cucu, kakek dan nenek tipe ini biasanya akan langsung berusaha mendekati si kecil. Sayangnya, karena jarang bertemu, anak mudah lupa dan sulit mengingat mereka. Bahkan, bisa jadi si kecil akan merasa tidak nyaman saat kakek dan nenek main mencium pipi mereka begitu saja.

Nah, agar si kecil lebih mengenal kakek dan neneknya, usahakan sesering mungkin berinteraksi dengan mereka. Bila sedang tidak bisa berjumpa, masih ada telepon dan live video-call. Meskipun jarang bertemu, yang penting anak mengenali wajah dan suara kakek dan neneknya.

Jadi, seperti apa sih, kakek dan nenek terhadap cucunya yang anak Mums dan Dads?

Sumber:

  • # Anak
  • # Keluarga