Ella Nurlaila
16 Mei 2024
pexels

9 Ciri-ciri Pubertas bagi Anak Perempuan

Sama seperti anak laki-laki, pubertas pada anak perempuan merupakan transisi dari masa anak-anak menuju remaja dan dewasa. Namun, dibanding anak laki-laki, pubertas pada anak perempuan dimulai lebih dulu, yaitu sekitar usia 8-13 tahun. Ciri-ciri pubertas anak perempuan meliputi berbagai hal baik dari segi fisik maupun psikologisnya. 


Salah satu ciri pubertas anak perempuan yang paling populer adalah terjadinya menstruasi. Selain menstruasi bulanan, ada beberapa ciri pubertas anak perempuan yang perlu diketahui. 


Ciri-Ciri Pubertas Anak Perempuan 

Pubertas anak perempuan diawali dengan munculnya beberapa perubahan fisik. Perubahan yang terjadi antara usia 8-13 tahun ini, merupakan sesuatu yang umum dialami oleh hampir semua anak perempuan. 


Berikut ini ciri-ciri pubertas anak perempuan adalah : 


1. Tumbuhnya payudara 

Salah satu perubahan fisik yang paling terlihat adalah payudara mulai tumbuh. Tidak hanya ukurannya yang perlahan mulai membesar, areola (area berpigmen di sekitar putting susu) juga ikut melebar seiring pertumbuhan payudara itu sendiri. Dan berubah warna menjadi lebih kecoklatan ataupun merah muda. 


2. Munculnya bulu halus

Di area intim, akan muncul bulu halus yang dialami oleh tubuh anak perempuan ketika ia memasuki fase pubertas. Selain itu, pada beberapa orang bulu halus kadang muncul juga di area lain seperti ketiak. Bahkan ada pula yang muncul di tangan dan kaki. 


3. Tinggi badan bertambah 

Anak perempuan yang sudah memasuki masa pubertas cenderung mengalami pertambahan tinggi yang signifikan. Tinggi badannya bertambah sekitar 2 – 3 inci per tahun. Umumnya anak perempuan mencapai puncak pertumbuhan badan di usia 16 tahun, namun ada pula yang tumbuh hingga usia 20 tahun.  


4. Timbul jerawat 

Kelenjar minyak anak perempuan semakin bertambah di masa pubertas seiringi bertambahnya kadar hormon dalam tubuh. Itu sebabnya kulit mereka jadi lebih berminyak dan timbul jerawat di wajah, yang dipicu oleh bertemunya minyak dengan bakteri di wajah. Jerawat juga menjadi ciri-ciri pubertas pada anak perempuan yang sangat mudah dikenali. 


5. Menstruasi 

Salah satu ciri pubertas anak perempuan yang paling familiar adalah terjadinya menstruasi. Uniknya biasanya menstruasi dimulai pada usia yang sama dengan ibu dan saudara perempuannya. Di masa awal, menstruasi kadang tidak teratur. Hal ini merupakan sebuah kewajaran, jadi tidak perlu dikhawatirkan ya Mums.  


6. Pelebaran pinggul 

Ciri-ciri pubertas anak perempuan berikutnya adalah terjadinya pelebaran pinggul dan pertambahan berat badan di sekitar area paha. Itu sebabnya anak gadis yang mulai memasuki masa pubertas tampak lebih gemuk dan berbobot dari sebelumnya. 


7. Timbulnya bau badan 

Jika sebelumnya bau matahari, ketika masuk masa pubertas bau matahari itu hilang berganti dengan bau badan layaknya orang dewasa. Inilah salah satu ciri-ciri pubertas pada anak perempuan yang terjadi akibat perubahan hormon. Bau badan muncul seiring berkembangnya kelenjar keringat dan kelenjar minyak dalam tubuh.  


8. Gejolak hormon 

Melonjaknya produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh anak perempuan menjadi hal yang alamiah. Termasuk segala konsekuensinya, yaitu perubahan fisik dan psikologis anak perempuan karena lonjakan hormon tersebut. 


9. Perubahan emosi 

Semua gadis yang memasuki masa pubertas akan mengalami perubahan emosional. Mereka jadi lebih sensitif, mudah tersinggung, mudah marah. Itu sebabnya sering terjadi konflik baik dengan teman sebaya maupun dengan keluarga. Biarkan ia melampiaskan emosinya dengan cara yang baik, karena kondisi psikologisnya sedang beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. 

 


Mums, itulah ciri-ciri pubertas pada anak perempuan yang pasti dialami oleh mereka yang sudah sampai pada tahap tersebut. Apa pun bentuk perubahan yang terjadi, pastikan orang tua mendampingi masa transisi dari anak-anak memasuki dunia orang dewasa yang dialami sang buah hati. 


Pubertas pada satu sisi juga merupakan penanda bahwa anak perempuan wajib melindungi dirinya sendiri dari kemungkinan risiko kesehatan reproduksi. Sebab di fase inilah sistem reproduksinya sudah mencapai kematangannya, di mana pembuahan bisa terjadi kapan saja. Itulah sebabnya, pubertas pada anak perempuan juga sebagai isyarat bahwa pentingnya anak perempuan memiliki edukasi yang cukup tentang kesehatan reproduksi. 





Referensi : 

Clevelandclinic. puberty

Healthdirect. puberty for girls

  • # Jerawat
  • # Menstruasi
  • # Anak