Ana Yuliastanti
15 Oktober 2024
shutterstock

4 Penyebab Ibu tidak Akur dengan Anak Perempuannya

Hubungan ibu dan anak perempuan adalah salah satu ikatan terkuat yang pernah ada, di antara ikatan antara dua orang lainnya. Memiliki seorang ibu dan menjadi seorang ibu adalah anugerah indah yang dapat dimiliki seorang wanita pada saat yang bersamaan. Saat Mums menjadi ibu bagi anak Mums, tentunya Mums akan mengingat masa kecil dan bagaimana hubungan Mums dengan ibunda saat itu.


Kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan cinta tanpa syarat yang dimiliki ibu untuk anak perempuan. Setiap ibu memiliki hubungan yang unik dan sempurna dengan putrinya dan si anak juga berbagi ikatan keterikatan itu dengan ibunya meskipun ia mungkin tidak selalu menunjukkannya.


Sayangnya, tidak selalu hubungan ibu dan anak perempuan berjalan harmonis. Hubungan ini rentan retak saat anak memasuki usia remaja, atau bahkan saat dewasa ketika anak sudah mandiri. Apa penyebab tidak akurnya hubungan ibu dan anak perempuannya?


Baca juga: Mengenal Daddy Issue dan Ciri-cirinya pada Remaja


Penyebab Hubungan Ibu dan Anak Perempuan tidak Harmonis


Menurut Psikolog Muthia Dwi Larasati, M.Psi., masalah komunikasi paling sering menjadi penyebab pertengkaran ibu dan anak perempuan. "Saya tidak bisa langsung menilai suatu permasalahan, tanpa bertemu langsung dengan orang yg memiliki masalah tersebut. Tetapi, biasanya, komunikasi menjadi salah satu hal penting yang harus selalu ada di suatu hubungan. Mau hubungan suami-istri, orangtua-anak, bahkan hubungan dengan diri sendiri," jelas Muthia.


Berikut beberapa hal yang mengancam hubungan ibu dan anak perempuan:


1. Anak jadi pengisi kekosongan emosi

Ada beberapa keluarga, di mana si ibu mungkin menghadapi kekosongan emosional, karena maslaah dengan suami dan akhirnya mencoba untuk lebih terhubung secara emosional dengan putrinya. Ini menyebabkan si anak tumbuh besar dengan menyaksikan semua gangguan emosional ini.


Biasanya ibu lantaas mencoba memberinya lebih banyak perhatian, mengusik setiap aktivitasnya, tidak memberikan ruang untuk privasinya, hal itu dapat sangat mengganggu si anak. Jadi Mums, saat menghadapi masalah dengan suami, jangan jadikan putri Mums sebagai pengisi kekosongan emosional Mums.


2. Keterlibatan yang Tidak Perlu

Ibu yang tidak hanya membuat putrinya terikat secara emosional tetapi juga mengusik masalah pribadinya, lebih dari yang diperlukan, akan membuat anak perempuan itu merasa tidak nyaman. Si anak perempuan perlahan-lahan dapat berubah menjadi pemberontak atau tergantung.


Apa yang dapat dilakukan ibu untuk menghindari bencana seperti itu terjadi? Cobalah menjadi ibu yang mandiri, selesaikan masalah sendiri dulu, putuskan hubungan yang tidak sehat, dan mulailah menekuni hobi dan minat Mums. Ibu yang bahagia tentu akan bisa membesarkan anak yang bahagia juga.


3. Tidak menyediakan rumah yang aman

Setiap anak perempuan harus memiliki perasaan di dalam hatinya bahwa rumah adalah tempatnya, tempat ia dapat kembali, apa pun yang mungkin terjadi. Pintu-pintu rumah harus selalu terbuka untuknya. Sebagai orang tua, Mums harus selalu menekankan bahwa tidak ada hal di dunia ini yang lebih penting bagi Mums, selain putri Mums.


4. Komunikasi yang buruk

Kunci untuk membuka hati siapa pun adalah senyuman dengan komunikasi yang hangat. Terkadang ibu tidak mau mendengarkan anak-anak mereka yang sudah dewasa dan mengharapkan yang lebih muda untuk membalas. Perpecahan pun terjadi.


Selalu disarankan untuk menjaga komunikasi tetap utuh, apa pun yang terjadi antara ibu dan anak perempuannya. Tidak boleh mengabaikan satu sama lain dalam mencoba membahas apa yang dapat membantu membangun kembali komunikasi.


Untuk menjaga ikatan yang lebih kuat, Mums harus memiliki komunikasi, cinta, dan rasa hormat dan tidak boleh menyerah satu sama lain.


Hal ini pun dibenarkan Muthia. "Tentunya dengan komunikasi yang sehat, mau untuk saling mendengarkan, saling menghargai pendapat satu sama lain. Komunikasi yang sehat idealnya dibangun sejak anak lahir. Konflik itu pasti ada hampir di semua keluarga, tapi konflik yg sehat idealnya diikuti dengan komunikasi yang sehat."



Nah, Mums bersiap ya dengan putri Mums yang mungkin saat ini masih balita. Tapi, suatu saat ia akan tumbuh menjadi remaja dan dewasa. Siapkan semua kemungkinan, dan jaga hubungan baik dengan anak perempuan dengan selalu menjaga komunikasi yang hangat.(AY)



Referensi:

  • # Anak
  • # Keluarga