Mengenal Prosedur dan Tujuan Inseminasi Buatan
Masalah infertilitas atau sulit mendapatkan keturunan memang kerap terjadi pada pasangan usia subur. Itu sebabnya ada beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi masalah infertilitas ini. Salah satunya dengan metode inseminasi buatan.
Inseminasi adalah prosedur sederhana dengan sedikit efek samping. Menjadi pilihan untuk membantu beberapa pasangan yang belum berhasil hamil secara alamiah.
Berbagai Kondisi yang Perlu Inseminasi
Inseminasi adalah prosedur memasukkan sperma ke dalam serviks, tuba falopi, atau rahim. Dengan menggunakan alat dan teknik khusus, dokter akan melakukan prosedur yang dikenal dengan istilah inseminasi intrauterine (IUI).
Metode ini membantu sperma masuk ke dalam rahim. Prinsip kerja inseminasi adalah mempersingkat perjalanan sperma dan menghindari hambatan yang mungkin terjadi sepanjang perjalanan sperma mencapai sel telur untuk kemudian dibuahi.
Prosedur ini dapat digunakan untuk mengatasi berbagai jenis masalah kesuburan pada pria. Sering digunakan ketika jumlah sperma sangat rendah atau ketika sperma tidak cukup kuat untuk berenang melalui serviks dan masuk ke tuba falopi.
Sementara untuk masalah infertilitas wanita, inseminasi kadang dilakukan jika ia mengalami endometriosis atau memiliki kelainan lain pada organ reproduksi yang menghambat sperma melewati serviks.
Prosedur Inseminasi
Waktu yang tepat melakukan inseminasi adalah ketika Mums berada di masa ovulasi sehingga meningkatkan keberhasilan prosedur ini. Sebelumnya serangkaian pemeriksaan dilakukan, termasuk menyiapkan pasangan mengikuti berbagai prosedur yang sudah ditentukan.
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan ketika akan menjalani inseminasi di antaranya :
1. Ovulasi menjadi kunci keberhasilan inseminasi.
Itu sebabnya ada obat-obatan tertentu yang mesti dikonsumsi untuk membantu merangsang ovulasi. Obat-obatan ini dapat membantu lebih dari satu sel telur yang dilepaskan. Sehingga menghasilkan lebih dari dari embrio yang berkembang dan ditanam. Obat-obatan ini juga yang digunakan untuk mereka yang tidak bisa berovulasi secara alami.
2. Hindari hubungan seks sebelumnya
Dokter akan menyarankan kepada kedua pasangan untuk menghindari berhubungan seksual selama 2-5 hari sebelum prosedur inseminasi dilakukan. Hal ini bertujuan untuk membantu memastikan jumlah sperma cukup tinggi.
3. Harus dilakukan segera
Inseminasi dilakukan segera setelah sperma didapatkan. Itu sebabnya disarankan tinggal di dekat klinik. Hal ini sangat penting karena setelah sampel sperma didapat, sperma harus “dicuci” di laboratorium dalam waktu 1 jam setelah ejakulasi. Jadi memang harus dilakukan segera. Jika jarak rumah dan klinik relatif jauh, disiapkan ruangan khusus untuk mengeluarkan sperma dan menampungnya dalam wadah yang sudah disiapkan.
4. Proses “pencucian” sperma
Proses ini dilakukan di laboratorium bertujuan menghilangkan bahan kimia yang ada dalam sperma sehingga meningkatkan peluang untuk hamil. Dan memilih sperma dengan kualitas terbaik. Sperma terpilih ditempatkan dalam kateter dan dimasukkan melalui vagina ke dalam rahim.
Tingkat Keberhasilan Inseminasi
Prosedur inseminasi ini relatif singkat dan tidak menyakitkan. Kalaupun ada efek samping sifatnya hanya sesaat seperti kram. Banyak yang menggambarkan prosedur inseminasi ini mirip tes papsmear. Jadi relatif aman ya Mums.
Sementara itu tingkat keberhasilan inseminasi adalah sangat bervariasi tergantung berbagai faktor penunjang. Berikut ini beberapa faktor yang mungkin menurunkan tingkat keberhasilan inseminasi. Di antaranya:
1. Usia wanita yang menjalani prosedur inseminasi adalah mereka yang sudah relatif tua untuk usia kesuburan, yaitu di atas 35 tahun.
2. Kualitas sel telur dan sperma cukup buruk. Sehingga sulit untuk dilakukan intervensi, termasuk melalui inseminasi buatan ini.
3. Wanita mengalami kasus endometriosis yang cukup parah sehingga menghambat proses inseminasi itu sendiri.
4. Kerusakan berat pada organ reproduksi wanita. Misalnya tuba falopi yang memiliki sumbatan cukup parah, biasanya akibat infeksi jangka panjang.
Itu artinya, teknik inseminasi ini tidak akan berhasil untuk semua orang. Beberapa pasangan mencobanya beberapa kali sebelum mereka berhasil hamil, sementara yang lain mungkin tidak berhasil sama sekali.
Dokter mungkin akan menyarankan untuk mencoba prosedur inseminasi ini setidaknya 3-6 kali sampai berhasil. Namun keputusan ada di tangan Mums dan pasangan. Yang juga tidak lepas dari problem kesuburan yang dihadapi.
Perkiraan Biaya Inseminasi
Memang prosedur inseminasi ini tidaklah murah. Harganya sangat bervariasi dari setiap klinik atau rumah sakit. Umumnya biaya inseminasi buatan berkisar Rp.3.000.000 hingga Rp. 6.000.000. Pastikan untuk menanyakan biaya yang ditetapkan sudah termasuk semua kebutuhan, mulai dari biaya suntik hormon, pencucian sperma, dan obat-obatan penunjang lainnya.
Namun yang pasti, inseminasi adalah prosedur non invasif yang menempatkan sperma langsung ke dalam serviks atau rahim. Tujuan dari prosedur inseminasi adalah membantu meningkatkan peluang kehamilan pada pasangan usia subur yang mengalami problem infertilitas.
Referensi :
webmd.com artificial insemination
-
# Program Hamil
-
# Infertilitas