Kenali Berbagai Masalah pada Sperma Penyebab Infertilitas Pria
Masalah infertilitas bisa bersumber dari pria maupun wanita. Khusus dari segi pria, problem infertilitas ini tidak jauh dari berbagai masalah pada sperma, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Berbagai masalah pada sperma menyebabkan infertilitas pada pria, sehingga kehamilan tidak mungkin bisa terjadi. infertilitas pada pria merupakan ketidakmampuan sperma untuk membuahi sel telur. Kehamilan pun sulit terwujud. Ada beberapa faktor yang menyebabkan infertilitas pada pria, terutama terkait berbagai masalah pada sperma.
Waspada, ini Berbagai Masalah pada Sperma
Sperma diproduksi di dalam testis atau buah zakar. Sperma bergerak melalui sistem reproduksi pria dan bercampur dengan cairan yang disebut air mani. Air mani sendiri diproduksi oleh kelenjar prostat dan organ yang disebut vesikula seminalis.
Sperma dikeluarkan saat orgasme terjadi. Perjalanannya memang tidak semudah itu. Tidak semua sperma yang dikeluarkan saat orgasme merupakan sperma yang sehat dan berkualitas. Berbagai masalah pada sperma menjadi penyebab umum infertilitas pria.
Selama proses spermatogenesis (produksi sperma), proses ini dapat terganggu akibat kesalahan atau cacat pada suatu titik, yang menyebabkan produksi sperma bermasalah dalam hal morfologi, jumlah maupun pergerakan sperma.
Setiap gangguan yang memengaruhi kualitas sperma dapat menghambat atau mencegah pembuahan sel telur. Artinya, kualitas spema merupakan faktor penentu dalam keberhasilan kehamilan. Karenanya, berbagai masalah pada sperma dianggap sebagai penyebab infertilitas pria. Berikut ini berbagai masalah pada sperma yang menyebabkan infertilitas pria:
1. Jumlah sperma abnormal
Dari berbagai masalah sperma yang ada, salah satu yang cukup umum adalah jumlah sperma abnormal atau tidak mencukupi dalam ejakulasi. Konsentrasi sperma yang rendah mengurangi kemungkinan sperma membuahi sel telur.
Berdasarkan derajatnya, problem jumlah sperma di antaranya:
Oligozoosperma, yaitu jumlah sperma jauh di bawah 15 juta/ml.
Kriptozoosperma, jumlahnya sangat rendah kurang dari 100.000/ml.
Azoospermia, tidak ada sperma sama sekali saat ejakulasi.
2. Asthenozoospermia atau gangguan gerak sperma
Ini merupakan gangguan sperma yang memengaruhi motilitas sperma. Berdasarkan tingkat keparahannya, gangguan ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu asthenozoospermia ringan, sedang, dan parah.
3. Bentuk sperma cacat atau teratozoospermia
Berbagai masalah pada sperma salah satunya teratozoospermia, yaitu gangguan morfologi atau bentuk sperma. Untuk didiagnosis normal, setidaknya 4% sperma dalam ejakulasi harus berbentuk normal.
4. Hipospermia
Kondisi ini terjadi ketika volume sperma kurang dari 1,5 ml. Meskipun hipospermia bisa menjadi penyebab infertilitas pria, hal ini tidak selalu terjadi.
5. Nekrospermia
Terjadi ketika terdapat banyak sperma mati dalam ejalukasi. Diagnosis nekrospermia ini dibuat jika lebih dari 58% sperma dalam ejakulasi mati.
6. Gangguan kombinasi
Dalam banyak kasus, gangguan kombinasi ini terjadi ketika berbagai masalah pada sperma terjadi pada saat yang bersamaan, seperti alogoasthenozoospermia ,yaitu rendahnya jumlah dan motilitas sperma, serta oligoasthenoteratozoozspermia, di mana jumlah, motilitas, dan morfologi sperma rendah.
Cara Mencegah Berbagai Masalah pada Sperma
Untuk mendapatkan sperma yang sehat, ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Artinya, dari berbagai masalah pada sperma yang terjadi, sebenarnya bisa dicegah. Salah satu kunci utamanya menerapkan gaya hidup sehat. Berikut ini cara mencegah berbagai masalah pada sperma:
1. Berat badan ideal
Kegemukan bisa menjadi salah satu pemicu munculnya berbagai masalah pada sperma. Karenanya, memiliki berat badan ideal adalah upaya nyata menghasilkan sperma yang sehat.
2. Pola makan sehat dan olahraga teratur
Berbagai masalah pada sperma bisa dicegah dengan menerapkan pola makan yang sehat dan olahraga teratur. Pasalnya, metabolisme tubuh yang terkait dengan pola makan dan olahraga berpengaruh pada kualitas sperma yang dihasilkan.
3. Lindungi diri dari IMS
Infeksi menular seksual (IMS), seperti gonore, klamidia, sifilis, atau kutil kelamin, dapat mengganggu fungsi normal sistem reproduksi. Sebagian besar IMS mudah diobati. Jadi, konsultasikan dengan dokter sejak dini untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan. Mengobatinya juga mengurangi peluang penularan IMS kepada pasangan.
4. Tidak merokok
Racun yang ada dalam rokok mampu menurunkan jumlah sperma dan jumlah air mani yang dihasilkan. Semakin banyak merokok, kualitas dan kuantitas sperma semakin rendah. Merokok kurang dari 10 batang sehari saja sudah dapat membuat sperma tidak sehat dan meningkatkan risiko bayi mengalami leukemia, yaitu kanker darah.
5. Perlindungan diri
Cegah berbagai masalah pada sperma dengan berbagai langkah perlindungan diri, seperti mengenakan pakaian dalam yang tidak terlalu ketat, tidak mandi air panas, tidak menaruh gadget di pangkuan atau kantong celana, hindari cedera olahraga pada area selangkangan dengan mengenakan alat pelindung, dan tidak mengonsumsi alkohol.
Setelah mengetahui berbagai masalah pada sperma, seperti yang telah dijelaskan di atas, saatnya menerapkan pola hidup sehat dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang berisiko memicu masalah infertilitas dan sulit mendapatkan kehamilan. (AS)
Referensi
Invitra. male-factor-infertility
Pregnancybirthbaby. sperm-health
-
# Sperma
-
# Reproduksi Pria
-
# Infertilitas
-
# TBTrimester1
-
# TB Kesehatan
-
# Fertilitas