Ella Nurlaila
12 Agustus 2025
Shutterstock

Gerakan Janin yang tidak Normal, Ini yang Perlu Dipahami

Momen mengesankan dalam kehamilan adalah ketika merasakan gerakan janin untuk pertamakalinya. Lewat gerakan ini, seolah si Kecil sedang berbicara dan berbicara dengan ibunya. Ah gemasnya. Sayangnya, tidak semua gerakan janin normal. Ada beberapa gerakan janin yang tidak normal. 


Di sinilah Mums mesti peka membedakan mana gerakan janin yang normal dan mana gerakan janin yang tidak normal agar bisa segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Salah satunya periksa ke dokter kandungan untuk memastikan kondisi janin baik-baik saja. 

Baca juga: Faktor Penyebab Detak Jantung Bayi tidak Terdengar, Jangan Panik Duluan!


Pahami Gerakan Janin yang Tidak Normal 


Gerakan janin menunjukkan bahwa ada kehidupan kecil di dalam rahim. Sebuah keajaiban yang di luar kemampuan manusia. Nah, untuk memastikan gerakan janin berjalan wajar, Mums mesti memahami gerakan janin yang tidak normal untuk bisa mengantisipasi dan mengambil langkah penting berikutnya. 


Yuk, kenali beberapa contoh gerakan janin yang tidak normal berikut ini : 


1. Perubahan gerakan 

Sebagian besar ibu hamil yang mengalami “stillbirth” yaitu bayi meninggal dalam kandungan melaporkan adanya perubahan gerakan sebelumnya. Jadi, jangan abaikan perubahan apa pun, segera periksakan diri ke dokter kandungan. 


2. Hitung tendangan 

Hitung jumlah gerakan bayi hingga mencapai 10 kali dalam sehari. Gerakan dalam bentuk tendangan, putaran atau getaran. Catat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 10 gerakan. Jika waktu atau kekuatan gerakan berubah, segera ke dokter.  


3. Segera ke dokter

Ketika mendapati gerakan janin yang tidak normal, seperti gerakan berkurang bahkan berhenti sama sekali, segera ke dokter sekarang juga, jangan ditunda. Jangan hanya mengandalkan doppler rumahan, aplikasi, atau meminum air dingin. Semua itu tidak bisa menggantikan pemeriksaan medis. Di rumah sakit atau klinik, dokter akan memeriksa denyut jantung bayi dengan USG atau tes NST (Non-Stress Test).


4. Penyebab Gerakan Janin Berkurang 

Ada beberapa hal yang jadi penyebab berkurangnya gerakan janin. Seperti, mungkin saja tertidur tapi juga bisa tanda masalah serius. Di antaranya gangguan plasenta, masalah pertumbuhan janin, lilitan tali pusat (nuchal cord), atau masalah pada rahim. 


5. Gerakan berlebihan 

Kebalikan dari gerakan janin berkurang atau berhenti, adalah gerakan berlebihan. Kedua kondisi ini masuk dalah kategori gerakan janin yang tidak normal. Gerakan janin berlebihan meningkat secara mendadak dan ekstrem, tidak seperti biasanya. Hal ini menandakan bayi sedang dalam kondisi stres dan perlu segera diperiksa. 


Penyebab Gerakan Janin yang Tidak Normal 


Umumnya gerakan janin gerakan janin berupa tendangan, getaran, gerakan meluncur, atau menggeliat dalam rahim. Akan mulai terasa antara minggu ke-16 hingga ke-20 kehamilan. Setelah mulai merasakan gerakan, maka seharusnya gerakan itu akan terasa setiap hari. Gerakan janin akan meningkat hingga mingggu ke-32. Setelah itu, frekuensi gerakan cenderung stabil, bukan menurun karena menjelang persalinan. 


Intensitas dan frekuensinya akan berubah seiring perkembangan janin. Sebalikanya, berkurangnya gerakan janin bisa menjad sinyal adanya masalah pada kehamilan, jangan diabaikan, dan harus segera ke dokter. 


Berikut ini penyebab gerakan janin yang tidak normal atau berkurangnya gerakan janin : 


1. Janin tidur 

Bayi juga memiliku siklus tidur, biasanya sekitar 20-40 menit. Selama tidur, gerakan janin bisa tidak terasa atau berkuang. 


2. Perubahan posisi bayi 

Seiring pertumbuhannya, posisi bayi bisa berubah sehingga gerakannya jadi kurang terasa. 


3. Masalah plasenta 

Jika plasenta tidak bekerja optimal, atau aliran darah terganggu, maka gerakan janin bisa berkurang karenanya. 


4. Kondisi kesehatan ibu 

Masalah seperti dehidrasi, gula darah rendah, atau stres yang dialami oleh bumil, bisa memengaruhi gerakan janin yang tidak normal. 


6. Distress janin  

Jika janin mengalami gangguan seperti lilitan tali pusat atau infeksi, gerakan janin bisa berkurang bahkan membuat gerakan janin yang tidak normal.


7. Obat-obatan 

Beberapa obat yang dikonsumsi ibu hamil bisa menyebabkan penurunan gerakan janin. 


8. Olahraga 

Gerakan ibu atau olahraga bisa menekan gerakan janin sementara.


Mums, itulah hal-hal yang perlu dipahami seputar gerakan janin yang tidak normal. Ingat, setiap kehamilan berbeda bahkan pada orang yang sama sekalipun. Karena itu memahami pola gerakan janin sangatlah penting terutama di trimester ketiga kehamilan. Jika ada sesuatu yang membuat Mums khawatir, percayalah pada insting tersebut dan segera cari bantuan medis. 


Jika ada penurunan atau perubahan gerakan, segera kunjungi rumah sakit atau klinik bersalin untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan menunda hingga esok hari atau menunggu jadwal kontrol berikutnya. 


Gerakan janin yang tidak normal adalah indikator awal dan mungkin satu-satunya tanda bahaya bahwa terjadi sesuatu pada janin dalam kandungan. Untuk menambah wawasan, Mums bisa berkonsultasi via online di aplikasi Teman Bumil dengan para pakar obgyn di sini. 


Referensi : 

  • # Kehamilan
  • # Perkembangan Janin
  • # Kehamilan Sehat