GueSehat
15 Mei 2019
pexels.com

Konsumsi Vitamin Prenatal di Bulan Pertama Kehamilan Cegah Bayi Lahir Autis

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Yurika Elizabeth Susanti
dan lingkungan. “Namun, vitamin prenatal berpotensi mengurangi beberapa risiko yang sudah ada," tambah Schmidt.

,

 

,

Andrew Adesman, kepala bagian divisi perkembangan anak di Cohen Children's Medical Center, New Hyde Park, New York, menjelaskan bahwa memiliki anak kedua dengan autisme adalah masalah yang sangat signifikan bagi orang tua yang sebelumnya sudah memiliki anak dengan gangguan yang sama.

,

 

,
Baca juga: Mata Sering Kedutan saat Hamil, Pertanda Masalah Kesehatan Apa?

 

,

“Sementara penelitian lain menunjukkan vitamin prenatal dapat mengurangi risiko autisme pada anak pertama, penelitian yang baru menunjukkan bahwa vitamin prenatal juga mengurangi risiko autisme pada anak kedua apabila anak pertama menderita autisme,” tuturnya. Jadi, tambah Adesman, penelitian ini memberikan dukungan kepada para wanita yang sudah berisiko lebih tinggi untuk memiliki anak kedua dengan austime.

,

 

,

Meski begitu, ahli autisme lain setuju kalau temuan ini harus dikonfirmasi dalam penelitian lebih lanjut. "Ini adalah studi kecil yang perlu diperbanyak dalam sampel yang lebih besar, sebelum keputusan kebijakan kesehatan masyarakat dibuat," kata dr. Kristin Sohl, wakil ketua departemen pediatri di University of Missouri Health Care, bagian dari Jaringan Perawatan Autisme Autism Speaks.

,

 

,

,

 

,

"Wanita yang berencana untuk hamil harus berdiskusi dengan dokter mereka tentang vitamin prenatal sebelum hamil. Pasalnya, nutrisi tertentu seperti asam folat sangat penting untuk pertumbuhan otak yang optimal dan perkembangan di awal-awal kehamilan," Sohl menambahkan.

,

 

,

Para wanita yang terlibat dalam penelitian ini memang mengonsumsi berbagai vitamin prenatal. Namun, peneliti tidak melakukan penelitian lebih jauh apakah salah satu vitamin prenatal tersebut ada yang lebih baik dibandingkan dengan yang lain terkait pengurangan risiko autisme. Merek vitamin dapat bervariasi, tetapi sebagian besar akan mengandung nutrisi yang sama.

,

 

,
Baca juga: Mums yang Cerdas Tahu Siasat Mencegah Stunting!

 

,

Perlu diketahui, studi ini melibatkan lebih dari 300 ibu yang sudah memiliki anak dengan kelainan spektrum autisme. Anak kedua mereka lahir antara tahun 2006 dan 2015, lalu mengikuti tes untuk mendiagnosis autisme 6 bulan setelah mencapai usia 3 tahun. Lima puluh delapan persen dari anak kedua mereka adalah laki-laki.

,

 

,

Sembilan puluh enam persen ibu melaporkan mengonsumsi vitamin prenatal selama kehamilan mereka. Namun, hanya 36% yang mulai mengonsumsi vitamin dalam waktu yang disarankan, yakni 6 bulan sebelum hamil.

,

 

,

Wanita yang mengonsumsi vitamin prenatal selama bulan pertama kehamilannya, memiliki anak dengan kejadian autisme sebesar 14%. Sementara itu, perempuan yang tidak mengonsumsi vitamin prenatal memiliki anak dengan kejadian autisme sebesar 33%.

,

 

,

“Wanita yang berencana memiliki anak kedua atau masih memiliki kemungkinan untuk hamil sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan vitamin prenatal,” saran Schmidt.

,

 

,
Baca juga: Pentingnya Kontrol Kehamilan

 

,

,

 

,

Referensi:

,

Temuan ini dipublikasikan secara online 27 Februari di JAMA Psychiatry.

,

Medical Xpress: Prenatal vitamins might lower risk of second child with autism

,

 

,

 

,

-->

Jangan pernah menyepelekan hal sederhana, terutama jika Mums sedang hamil. Faktor risiko bisa mungkin terjadi akibat hal-hal yang sangat sederhana, contohnya mengabaikan pengonsumsian vitamin prenatal.

 

Seperti yang dijelaskan para peneliti dalam laporan terbaru, begitu anak pertama didiagnosis autisme, anak berikutnya menghadapi risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan perkembangan.

 

Dilansir dari Medical Express, risiko autisme pada anak dapat dikurangi jika ibu hamil mengonsumsi vitamin prenatal selama satu bulan masa kehamilannya. Dan jika anak menderita autisme, konsumsi vitamin prenatal pada ibu dapat membuat gejala autisme tidak bertambah berat dan meningkatkan fungsi daya ingat anak.

 

"Para ibu yang mengonsumsi vitamin prenatal, terutama pada bulan pertama kehamilan, memiliki risiko yang lebih rendah untuk memiliki anak dengan autisme lagi," kata penulis studi, Rebecca Schmidt, asisten profesor ilmu kesehatan masyarakat di Institut MIND di University of California, Davis.

 

Baca juga: Ini Dia 3 Jenis Suplemen yang Sebaiknya Dikonsumsi saat Hamil

 

Para peneliti menduga, nutrisi tertentu yang ditemukan dalam vitamin prenatal, seperti asam folat, vitamin B, atau zat besi, berperan dalam menurunkan risiko ini. Namun, penelitian ini tidak dirancang untuk membuktikan hubungan sebab-akibat.

 

"Kita tidak tahu pasti nutrisi apa yang memberikan perbedaan. Kita hanya tahu asam folat sangat penting untuk penutupan neural tube. Zat ini berperan juga dalam stres oksidatif dan fungsi mitokondria. Jadi, banyak hal penting yang didapatkan dari pengonsumsian vitamin prenatal," ujarnya.

 

Schmidt melanjutkan bahwa asam folat atau nutrisi lain yang diuji dalam penelitian ini tidak sepenuhnya bertanggung jawab dalam mencegah autisme. Ia mengatakan banyak faktor yang diduga berkontribusi terhadap autisme, seperti genetik dan lingkungan. “Namun, vitamin prenatal berpotensi mengurangi beberapa risiko yang sudah ada," tambah Schmidt.

 

Andrew Adesman, kepala bagian divisi perkembangan anak di Cohen Children's Medical Center, New Hyde Park, New York, menjelaskan bahwa memiliki anak kedua dengan autisme adalah masalah yang sangat signifikan bagi orang tua yang sebelumnya sudah memiliki anak dengan gangguan yang sama.

 

Baca juga: Mata Sering Kedutan saat Hamil, Pertanda Masalah Kesehatan Apa?

 

“Sementara penelitian lain menunjukkan vitamin prenatal dapat mengurangi risiko autisme pada anak pertama, penelitian yang baru menunjukkan bahwa vitamin prenatal juga mengurangi risiko autisme pada anak kedua apabila anak pertama menderita autisme,” tuturnya. Jadi, tambah Adesman, penelitian ini memberikan dukungan kepada para wanita yang sudah berisiko lebih tinggi untuk memiliki anak kedua dengan austime.

 

Meski begitu, ahli autisme lain setuju kalau temuan ini harus dikonfirmasi dalam penelitian lebih lanjut. "Ini adalah studi kecil yang perlu diperbanyak dalam sampel yang lebih besar, sebelum keputusan kebijakan kesehatan masyarakat dibuat," kata dr. Kristin Sohl, wakil ketua departemen pediatri di University of Missouri Health Care, bagian dari Jaringan Perawatan Autisme Autism Speaks.

 

 

"Wanita yang berencana untuk hamil harus berdiskusi dengan dokter mereka tentang vitamin prenatal sebelum hamil. Pasalnya, nutrisi tertentu seperti asam folat sangat penting untuk pertumbuhan otak yang optimal dan perkembangan di awal-awal kehamilan," Sohl menambahkan.

 

Para wanita yang terlibat dalam penelitian ini memang mengonsumsi berbagai vitamin prenatal. Namun, peneliti tidak melakukan penelitian lebih jauh apakah salah satu vitamin prenatal tersebut ada yang lebih baik dibandingkan dengan yang lain terkait pengurangan risiko autisme. Merek vitamin dapat bervariasi, tetapi sebagian besar akan mengandung nutrisi yang sama.

 

Perlu diketahui, studi ini melibatkan lebih dari 300 ibu yang sudah memiliki anak dengan kelainan spektrum autisme. Anak kedua mereka lahir antara tahun 2006 dan 2015, lalu mengikuti tes untuk mendiagnosis autisme 6 bulan setelah mencapai usia 3 tahun. Lima puluh delapan persen dari anak kedua mereka adalah laki-laki.

 

Sembilan puluh enam persen ibu melaporkan mengonsumsi vitamin prenatal selama kehamilan mereka. Namun, hanya 36% yang mulai mengonsumsi vitamin dalam waktu yang disarankan, yakni 6 bulan sebelum hamil.

 

Wanita yang mengonsumsi vitamin prenatal selama bulan pertama kehamilannya, memiliki anak dengan kejadian autisme sebesar 14%. Sementara itu, perempuan yang tidak mengonsumsi vitamin prenatal memiliki anak dengan kejadian autisme sebesar 33%.

 

“Wanita yang berencana memiliki anak kedua atau masih memiliki kemungkinan untuk hamil sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan vitamin prenatal,” saran Schmidt.

 

 

Referensi:

Temuan ini dipublikasikan secara online 27 Februari di JAMA Psychiatry.

 

 

  • # Kehamilan
  • # Vitamin
  • # TB Nutrisi & Kebugaran
  • # TBMinggu5