Daftar Obat-Obatan Wajib di Rumah yang Berguna Saat Punya Anak Kecil
Ketika memiliki anak kecil di rumah, orangtua harus menyediakan obat-obatan wajib di rumah. Apalagi anak-anak rentan mengalami demam, terjatuh, atau terluka. Menyediakan obat-obatan di rumah tidak berarti Mums bebas memberikan obat untuk anak. Ada beberapa obat yang harus didapatkan melallui resep dokter dan Mums tidak boleh menyimpannya.
Namun, ada beberapa jenis obat yang memang sebaiknya selalu tersedia di rumah. Obat-obatan ini biasanya diperlukan saat anak diare, demam, atau alergi. Sebelum memutuskan ke dokter, kadang Mums perlu meredakan gejala yang membuat si kecil tidak nyaman.
Daftar Obat-Obatan Wajib di Rumah
Berikut ini obat-obatan wajib di rumah yang harus selalu ada:
1. Obat demam dan pereda nyeri
Sesuaikan obat demam dan pereda nyeri dengan usia anak. Jangan pernah memberikan asetaminofen atau parasetamol atau obat OTC lainnya kepada anak di bawah 24 bulan tanpa izin dokter anak terlebih dahulu.
Bayi berusia 3 bulan ke atas mungkin dibolehkan untuk menggunakan asetaminofen atau paracetamol untuk menurunkan demam, tetapi pastikan konsultasikan lebih dahulu kepada dokter sebelum memberikannya.
Obat apapun yang akan diberikan ke bayi di bawah 12 minggu juga perlu pengawasan dokter. Sedangkan bayi di atas 6 bulan, dapat diberikan obat-obatan sesuai dosis– tetapi sekali lagi, hanya dengan persetujuan dokter. Jangan pernah memberikan aspirin kepada anak berapa pun usianya, karena aspirin terkait dengan pendarahan lambung dan penyakit hati yang disebut sindrom Reye.
Obat demam dan antinyeri ibuprofen juga bisa menjadi pilihan. Ini adalah obat lain yang dijual bebas untuk mengurangi demam dan/atau nyeri. Jangan berikan kepada bayi berusia kurang dari 6 bulan kecuali diinstruksikan oleh dokter anak. Ibuprofen dapat diberikan setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan; jangan melebihi 4 kali dalam periode 24 jam. Sesuaikan berat badan bayi juga untuk dosis yang tepat.
2. Krim untuk kulit bayi
Kulit bayi yang sangat lembut bisa menjadi kering atau pecah-pecah, jadi persediaan krim atau losion hipoalergenik adalah pilihan yang cerdas. Selanjutnya, Mums memerlukan krim ruam popok.
Petroleum jelly tanpa pewangi juga baik untuk dagu dan pipi kering. Krim hidrokortison (umumnya dianggap aman jika diikuti sesuai petunjuk atau di bawah perawatan dokter) dapat mengobati gigitan serangga dan ruam lainnya.
3. Salep untuk mengatasi gigitan serangga
Untuk obat oles kulit atau pemakaian di luar, umumnya aman. Pilih salep atau krim untuk gigitan serangga khusus anak-anak atau bayi, sehingga dosisnya bisa lebih kecil. Pastikan juga kulit anak atau bayi Mums tidak sensitif dengan krim sejenis ini.
4. Obat-obatan alergi anak
Gejala alergi pada anak bisa berupa gatal-gatal atau biduran, asma, atau gangguan di saluran pencernaan. Antihistamin adalah obat untuk mengurangi gejala alergi dan Mums bisa sediakan di rumah. Pastikan dosisnya aman untuk anak.
5. Krim luka
Jika anak tergores atau terluka, siapkan salep luka. Saep bisa dijadikan pertolongan pertama yang terbaik untuk anak-anak. Untuk bayi di bawah 6 bulan, konsultasikan dengan dokter anak sebelum menggunakannya karena kandungan bahan dan reaksinya bisa menyebabkan sensitif pada bayi.
6. Obat untuk luka bakar
Kecelakaan berupa luka bakar bisa terjadi kapan saja. Misalnya kena tumpahan sup panas, bermain korek, atau terkena knalpot kendaraan. Mums jangan panik, jangan memberikan bahan-bahan selain salep lke area luka bakar. Misalnya odol, kecap, dan sebagainya yang akan memperparah luka bakar. Guyur bagian kulit si kecil yang kena luka bakar di bawah air mengalir, setelah sedikit nyaman, olesi dengan salep khusus luka bakar. Jika luka cukup luas dan dalam, jangan tunda membawa ke dokter sesegara mungkin.
8. Pembersih atau pencuci hidung saat bayi pilek.
Jangan pernah memberikan obat apa pun kepada bayi di bawah usia 2 bulan, bahkan obat yang dijual bebas, yang tidak dianjurkan atau diresepkan oleh dokter. Saat si kecil pilek, Mums bisa membersihkan hidung si kecil untuk mengeluarkan ingus yang menyumbat jalan napas.
Efek samping obat bayi dan anak yang harus diwaspadai
Beberapa anak mungkin mengalami efek samping saat mengonsumsi obat tertentu. Inilah yang harus diperhatikan pada bayi atau balita:
• Diare
• Perubahan aktivitas atau suasana hati (misalnya peningkatan kerewelan atau kantuk)
• Berkeringat atau memerah
• Ruam yang tidak bisa dijelaskan
• Pembengkakan
• Detak jantung cepat
Jika Mums melihat bayi kesulitan bernapas atau menunjukkan tanda-tanda kesusahan lainnya, hubungi segera dokter atau IGD. Ingatlah bahwa jika pengobatan di rumah tidak membantunya merasa lebih baik, bawa si kecil ke dokter.
Bagaimana pun, pemberian obat pada bayi harus selalu dibicarakan dengan dokter terlebih dahulu. Baca petunjuknya dengan cermat. Baca sisipan dan/atau label obat dengan cermat.
Referensi:
WebMD. baby-medicine-cabinet
Whattoexpect.medicine-cabinet
-
# Bayi
-
# Batuk pilek pada bayi