Wanita Harus Tahu tentang Kanker Serviks
Seorang ibu berusia 43 tahun terbaring lemah di suatu bangsal rumah sakit tempat saya bekerja. Senyumnya yang menyapa ketika saya memeriksanya terlihat sedikit dipaksakan. Seolah-olah senyum tersebut mengerahkan setengah energi yang ada di tubuhnya. "Masih lemas, Dok," katanya.
Wajar saja, hemoglobin ibu itu hanya 6 mg/dl. Padahal, normalnya hemoglobin dalam tubuh adalah 11 mg/dl. Ia mengalami penurunan hemoglobin akibat perdarahan melalui kelaminnya dan sudah mengidap kanker serviks selama 3 tahun.
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang sering kita dengar. Belum lama ini, selebriti Indonesia Julia Perez menghembuskan napas terakhirnya akibat mengidap penyakit ini. Memang, tidak sedikit nyawa yang direnggut oleh kanker serviks.
Sebenarnya apa sih kanker serviks itu?
Kanker merupakan pertumbuhan sel berlebihan yang terjadi di area mulut rahim. Ya, sel kanker sebenarnya adalah jenis sel tubuh kita sendiri. Sayangnya, sel-sel tersebut mengalami pertumbuhan abnormal, sehingga menjadi momok bagi tubuh kita sendiri.
Pertumbuhan ini dipengaruhi genetik serta dapat dirangsang oleh adanya infeksi virus pada area mulut rahim. Namun untuk penyebab pasti mengapa seseorang dapat mengalami kanker masih belum jelas diketahui.
Baca juga: Perjuangan Seorang Wanita dalam Melawan Kanker Ovarium
Apa saja risiko penyebab kanker serviks?
Kanker serviks dapat muncul akibat infeksi virus HPV (Human Papiloma Virus). Infeksi virus ini dapat dicegah dengan melakukan vaksin kanker serviks, yang dianjurkan untuk didapatkan sebelum melakukan hubungan seksual. Selain itu, pencegahan lainnya dapat berupa tidak melalukan hubungan seksual pada usia yang terlalu muda, tidak bergonta-ganti pasangan, serta menghindarkan diri dari penyakit menular seksual.
Baca juga: Vaksin HPV Lebih Efektif Mencegah Kanker Serviks
Bagaimana mengenali gejalanya?
Gejala dapat dikenali dengan adanya perdarahan yang tidak normal atau tidak sesuai dengan siklus menstruasi. Dapat juga disertai dengan keluarnya cairan pada kemaluan disertai bau tidak sedap. Nyeri pada daerah pinggang maupun saat berhubungan seksual juga merupakan tanda-tanda kanker serviks. Sebaiknya konsultasikan diri ke dokter sesegera mungkin.
Ada tidak sih pemeriksaan yang harus dilakukan?
Pada wanita yang berusia kurang dari 20 tahun dan belum menikah, tidak perlu memerlukan pemeriksaan awal. Namun pada wanita berusia 21-65 tahun, dianjurkan melakukan pemeriksaan pap smear dalam 3-5 tahun. Sedangkan jika tidak memiliki faktor risiko dan sudah berusia di atas 65 tahun, tidak ada pemeriksaan yang diperlukan.
Baca juga: Apakah Kamu Sudah Pap Smear?
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Perjalanan penyakit kanker serviks sendiri merupakan beban yang berat bagi para wanita. Perdarahan yang terus menerus, rasa nyeri, lemas, mual, dan muntah adalah berbagai gejala yang umum ditemui. Oleh karena itu, yuk kita jaga kesehatan serviks kita mulai dari sekarang!
-
# Kanker
-
# Kanker Serviks
-
# HPV
-
# Wanita
-
# Reproduksi Wanita