GueSehat
23 Februari 2019
pixabay.com

Kanker Penis Disebabkan Infeksi HPV pada Pria

Kebanyakan informasi tentang virus HPV (Human papillomavirus) yang kita ketahui hanya berkaitan dengan wanita, karena virus tersebut merupakan penyebab utama kanker serviks. Namun, virus HPV pada pria juga bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, lho. Jadi, pria juga harus waspada dan mengerti cara menurunkan risiko infeksi HPV. 

 

Infeksi HPV bisa meningkatkan risiko kanker genital pada pria, meskipun jenis-jenis kanker tersebut termasuk golongan langka. Selain itu, sama seperti pada wanita, HPV juga bisa menyebabkan kutil kelamin pada pria. Untuk tahu lebih jelas seputar infeksi HPV pada pria, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Selain Kanker Serviks, HPV Menyebabkan 5 Jenis Kanker Lain

 

Risiko Infeksi HPV pada Pria

Beberapa jenis HPV menyebabkan kanker genital pada pria, umumnya kanker anus atau kanker penis. Kedua jenis kanker tersebut termasuk langka. Umumnya kanker jenis ini mengenai pria dengan sistem imun yang lemah. Risiko kanker anus lebih tinggi 17 kali lipat pada pria dengan orientasi seksual dengan sesama pria, atau biseksual dan aktif secara seksual, ketimbang pria yang hanya berhubungan seks dengan wanita. Selain itu, pria dengan infeksi HIV (human immunodeficiency virus) juga memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker anus.

 

Kebanyakan kasus kanker pada bagian belakang tenggorokan, termasuk kanker di dasar lidah dan amandel, disebabkan oleh HPV. Bahkan, kanker pada tenggorokan merupakan jenis kanker akibat HPV yang paling umum ditemukan pada pria. Lebih dari 13.000 kasus kanker akibat HPV ditemukan pada pria setiap tahunnya.

 

Gejala HPV pada Pria

Infeksi HPV umumnya tidak menunjukkan gejala apapun, baik pada pria maupun pada wanita. Beberapa tipe HPV tidak menyebabkan kanker, namun ia menyebabkan kutil kelamin. 

 

Untuk mendiagnosis kutil kelamin pada pria, umumnya dokter akan memeriksa genital pria terlebih dahulu, untuk melihat jika ada kutil. Beberapa dokter mengaplikasikan cuka untuk membantu mendifentifikasi kutil yang tidak menonjol. 

 

Sayangnya sampai saat ini belum ada pemeriksaan rutin tes HPV untuk pria. Namun, dokter merekomendasikan agar pria melakukan pemeriksaan pap anal, khususnya mereka yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi HPV yang menyebabkan kanker. Pada pemeriksaan pap anal, dokter akan mengambil sample sel dari anus, kemudian memeriksanya di lab untuk mendeteksi ketidaknormalan.

 

Baca juga: Infeksi Apa Saja yang Menyebabkan Kanker?

 

Pengobatan Infeksi HPV pada Pria

Jika tidak ada gejala yang ditimbulkan, maka umumnya tidak ada pengobatan yang diberikan infeksi HPV. Dokter akan melakukan pengobatan jika seseorang mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus HPV.

 

Ketika pasien mengalami kutil kelamin, ada beragam pilihan pengobatan yang bisa dilakukan. Kutil kelamin bisa diobati menggunakan krim khusus. Dokter juga bisa mengangkat kutil kelamin dengan cara operasi. Biasanya, pengobatan dini untuk kutil kelamin tidak direkomendasikan oleh beberapa dokter. Pasalnya, umumnya kutil genital bisa hilang dengan sendirinya.

 

Sementara itu, kanker anal bisa diobati menggunakan radiasi, kemoterapi, dan operasi. Pengobatan spesifiknya tergantung dengan stadium kanker, seberapa besar tumornya, dan seberapa jauh kankernya sudah tersebar.

 

Apakah Ada Vaksin HPV untuk Pria?

Vaksin HPV sudah disetujui untuk digunakan pada wanita sejak 2006 dan mulai disetujui digunakan pada pria sejak 2009. Ada dua jenis vaksin HPV yaitu yang bivalen dan kuadrivalen. Bivalen artinya mengandung dua tipe virus HPV penyebab kanker. Sedangkan vaksin lainnya mengandung 4 tipe HPV penyebab kanker dan penyebab kutil kelamin. Vaksin bisa diberikan kepada pria mulai berusia 9 - 26 tahun.

 

Baru-baru ini, FDA (Food and Drug Administration) menyetujui penggunaan vaksin HPB yang berisi 4 tipe HPV. Selain mengandung 4 tipe HPV yang sudah digunakan pada vaksin, ada penambahan 5 tipe HPV lainnya. Dengan begitu semakin tinggi tingkat perlindungannya terhadap infeksi HPV.  Vaksin terbaru ini juga bisa diberikan pada pria berusia 9 - 15 tahun. Mengapa di usia anak-anak dan remaja? Tentunya dengan harapan mereka belum terpapar HPV melalui hubungan seksual. 

 

Mencegah Infeksi HPV

Hubungan seksual yang aman dapat menurunkan risiko penularan HPV. Jika Kamu melakukan hubungan seksual berisiko, sebaiknya ginakan kondom agar bisa melindungi Kamu dari penularan HPV, meskipun tidak 100% efektif. Pasalnya, HPV juga bisa tertular lewat kontak kulit. 

 

Kesimpulannya, virus HPV tidak hanya berbahaya dan perlu dicegah oleh wanita, pria juga bisa terkena dampak fatal dari infeksi virus ini, sehingga juga harus melakukan pencegahan. Lakukan vaksinasi, lakukan praktik seks sehat, dan periksakan ke dokter kalau Geng Sehat memiliki gejala kutil kelamin! (UH/AY)

 

 

Sumber:

WebMD. HPV Infection in Men. Oktober. 2017.

  • # HPV
  • # Kesehatan Pria
  • # Penyakit menular seksual