Uliya Helmi Ali
27 April 2020
New York Post

Virus Corona Mungkin Bisa Menyebabkan Kerusakan Jantung

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. dr. William

 

Virus corona pada umumnya menyerang saluran pernapasan dan paru-paru, sehingga menyebabkan gejala mirip pneumonia. Namun, dokter menemukan adanya peningkatan kasus gangguan jantung pada pasien Covid-19. Apakah virus corona bisa menyebabkan kerusakan jantung?

 

Penelitian kecil yang dipublikasikan di jurnal JAMA Cardiology pada 27 Maret lalu menunjukkan bahwa lebih dari 1 dari setiap 5 pasien Covid-19 di Wuhan mengalami kerusakan jantung akibat virus tersebut. Peneliti menemukan bahwa beberapa pasien Covid-19 tersebut sudah memiliki riwayat penyakit jantung, namun ada pula sebagian yang sama sekali tidak punya riwayat penyakit jantung.

 

Jadi, apa benar virus corona bisa menyebabkan kerusakan jantung? Belum ditemukan secara pasti apakah virus corona SARS-CoV-2 memang bisa menyerang dan menyebabkan kerusakan jantung secara langsung. Namun, ahli jantung berpendapat bahwa ada beberapa kemungkinan hubungan antara keduanya. 

 

Pasien covid-19 dengan gejala berat mengalami gangguan pernapasan, sehingga jantung harus bekerja lebih keras memompa darah karena pasien kekurangan oksigen. Bisa juga virusnya secara langsung menyerang sel jantung. Bisa juga karena tubuh, dalam upaya melawan virusnya, memproduksi sel imun berlebihan yang bisa saja malah menyerang jantung.

 

Berdasarkan penelitian tersebut juga disebutkan bahwa pada kebanyakan epidemi influenza, lebih banyak pasien yang meninggal akibat komplikasi penyakit jantung daripada pneumonia. Berikut penjelasan lengkap tentang kemungkinan virus corona bisa menyebabkan kerusakan jantung!

 

Baca juga: Batuk Curigai Coronavirus? Ini Perbedaan Batuk Biasa dengan Batuk Corona!
 

Ada Kemungkinan Virus Corona Bisa Menyebabkan Kerusakan Jantung Secara Langsung

"Kita melihat adanya kasus-kasus di mana orang yang tidak punya riwayat penyakit jantung mengalami kerusakan jantung setelah terinfeksi covid-19," jelas Dr. Erin Michos, ahli penyakit jantung dari Johns Hopkins School of Medicine

 

Kerusakan jantung ini bukanlah kondisi yang umum dimiliki orang yang terinfeksi virus corona, melainkan cenderung terjadi pada pasien yang mengalami gejala Covid-19 parah dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

 

Ketika mendeteksi adanya virus yang masuk ke dalam, tubuh akan mengeluarkan respon imun untuk mengatasinya. Namun, jika reaksi atau respon imun yang dikeluarkan berlebihan, maka bisa menyebabkan tubuh memproduksi senyawa sitokin secara berlebihan. Kondisi ini disebut sindrom badai sitokin.

 

Sindrom badai sitokin adalah kondisi di mana terdapat terlalu banyak kadar sitokin di dalam tubuh. Pasien covid-19 yang memiliki gejala berat biasanya memiliki kondisi ini. Sindrom badai sitokin ini bisa menyebabkan kerusakan organ di seluruh tubuh, termasuk jantung dan hati.

 

para ahli belum menemukan jawaban kenapa beberapa pasien Covid-19 memiliki respon imun berlebihan dibandingkan dengan pasien lainnya. Ada pula pasien Covid-19 yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya, sehingga mereka memiliki risiko tinggi terkena gejala covid-19 yang berat dan menyebabkan kematian. Pasalnya, jantung mereka sudah menurun fungsinya, ditambah dengan tubuh yang tidak mendapatkan jumlah oksigen yang cukup akibat gangguan paru-paru.

 

Baca juga: Bolehkah Lari Pagi Saat Pandemi Coronavirus?
 

Virus Corona Kemungkinan Bisa Menyebabkan Miokarditis

Miokardium adalah jaringan otot jantung. Miokarditis adalah inflamasi pada jaringan miokardium. Kondisi ini bisa menyebabkan ritme jantung cepat atau tak beraturan. Menurut ahli dari penelitian di atas, ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kemungkinan virus corona SARS-CoV-2 bisa menyebabkan miokarditis.

 

Mereka menjelaskan hasil autopsi pasien covid-19 yang meninggal dunia menunjukkan adanya sel radang mononuklear yang menyerang miokardium. Kasus penelitian juga menunjukkan beberapa pasien terkena miokarditis setelah terkena Covid-19. Menurut ahli, keduanya memang mungkin berhubungan karena infeksi virus seringkali menjadi penyebab miokarditis.

 

Secara keseluruhan, masih terlalu dini menentukan apakah memang benar virus corona bisa menyebabkan kerusakan jantung. Namun, penelitian di atas menunjukkan bukti yang cukup kuat antara penyakit jantung dan virus corona. (UH)

 

Sumber:

  • # Kardiovaskular
  • # Jantung
  • # Coronavirus