6 Tips Berhubungan Seks Pasca Pulih dari Serangan Jantung
Pakar kesehatan di Australia menemukan, bahwa serangan jantung pada masa kini tidak lagi mengenal kelompok usia baik itu tua atau muda. Professor Gemma Figtree dari Heart Research Australia telah melakukan penelitian terhadap 700 pasien yang mengalami serangan jantung di Rumah Sakit Royal North Shore, Sydney dari tahun 2006 sampai 2014. Hasilnya, selama 8 tahun terakhir, jumlah pasien yang sebelumnya sehat namun mengalami serangan jantung meningkat drastis dari 11% menjadi 27%. Sementara data survei Sample Regristration System (SRS) dari depkes.go.id menunjukkan, pada 2014 penyakit jantung koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia untuk semua usia, setelah stroke. Prevalensi serangan jantung di Indonesia mencapai 12,9%.
Lalu, bagaimana tips berhubungan intim bagi pasangan suami istri yang baru pulih dari serangan jantung? Tentunya, Kamu dan pasangan memiliki banyak pertanyaan. Yuk, simak penjelasan berikut ini bersama pasanganmu! Ini dia 6 tips yang harus Kamu dan pasangan ketahui untuk memulai momen intim kembali setelah pulih dari serangan jantung.
1. Berikan jeda waktu satu minggu
Jeda waktu yang ditoleransi oleh setiap pasangan pastinya berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan serangan jantung yang belum lama ini berhasil dilewati. Ada pasangan yang puasa berhubungan intim selama 3-4 minggu pasca serangan jantung. Akan tetapi, tujuh hari merupakan batas waktu yang umumnya diberikan oleh dokter. "Jika Kamu sudah bisa menaiki anak tangga bolak-balik sebanyak dua kali tanpa merasakan tekanan di dada atau sesak nafas, itu merupakan pertanda bahwa Kamu sudah cukup kuat untuk melanjutkan hubungan seks dengan pasangan," jelas Mary Ann McLaughlin, MD, direktur medis program kesehatan jantung di Rumah Sakit Mount Sinai Heart, New York.
2. Hapus rasa paranoid
Sebagai pakar, dr. McLaughlin kembali mengingatkan, penting bagi Kamu untuk menyampaikan pada pasanganmu bahwa bercinta dengannya tidak akan menyebabkanmu berisiko mengalami serangan jantung kembali. "Seringkali saat Kamu telah siap untuk berhubungan seks kembali, pasanganmu justru khawatir atau merasa takut secara berlebihan bahwa jangan-jangan Kamu bisa saja mengalami serangan jantung lagi saat bercinta," kata Dr McLaughlin. Padahal, pasanganmu mungkin hanya butuh diyakinkan, bahwa aktivitas seks yang kalian lakukan sangatlah aman.
3. Pilihlah posisi yang tidak berisiko
Ada posisi seks yang lebih direkomendasikan oleh dokter spesialis jika Kamu pernah memiliki riwayat serangan jantung. Pilihlah posisi yang menciptakan suasana yang lebih rileks. Saran dari Richard Wright, MD, ahli jantung di Providence Saint John's Health Center di Santa Monica, California, Kamu bisa mengandalkan posisi misionaris. Atau, Kamu bisa mengarahkan pasanganmu untuk melakukan kegiatan seks yang lebih aktif. Misalnya, jika istrimu tidak memiliki riwayat penyakit jantung, tidak ada salahnya kok memintanya untuk melakukan posisi woman on top.
4. Cobalah rehabilitasi kardiovaskular
Bila Kamu berusia 30 - 40 tahun dan sudah pernah mengalami serangan jantung, dokter mungkin tidak merekomendasikan rehabilitasi jantung. Pasalnya, tim medis pasti menganggap Kamu masih muda dan produktif. Akan tetapi, terlepas dari berapa pun usiamu, jika Kamu merasa membutuhkannya, Kamu bisa mempertimbangkan rehabilitasi tersebut. Melalui rehabilitasi ini, pakar spesialis jantung akan berupaya maksimal untuk mengembalikan kesehatan organ kardiovaskular agar Kamu merasa lebih baik. "Rehabilitasi ini, memberi sensasi rasa PD dalam diri pasien bahwa sistem kerja jantung mereka telah kembali normal. Dampak positifnya, rasa cemas dan kekhawatiran mereka pun berkurang saat melakukan rutinitas, termasuk ketika berhubungan seks," ujar dr. McLaughlin. Hal ini dikarenakan, selama sesi rehabilitasi jantung, para dokter akan membahas dari aspek psikologis dan sosial, tentang pengaruh trauma yang pernah dirasakan oleh pasien saat ia mengalami serangan jantung.
5. Perhatikan efek samping dari pengobatan
Beberapa jenis obat-obatan spesialis penyakit jantung dapat menimbulkan efek samping. Salah satunya adalah menimbulkan tekanan darah rendah. Akibatnya, Kamu mungkin akan merasa pusing setelah berhubungan seks. Selain itu, kemampuanmu untuk mempertahankan gairah seksual pun berkurang. Namun, gejala-gejala ini tidak perlu dikhawatirkan. Sebagai solusi, dr. McLaughlin merekomendasikan agar Kamu mengonsumsi makanan asin dan minum air mineral secukupnya untuk meningkatkan tekanan darah sebelum bercinta. Waspada bila Kamu merasakan tekanan di dada atau gejala angin lainnya. Pastikan gejala semacam ini tidak Kamu rasakan sebelum merealisasikan momen intim dengan pasangan. Bila terasa gelagat demikian, ada baiknya Kamu menjadwalkan hubungan seks di lain waktu.
6. Konsultasi dengan dokter
Kembali dr.McLaughlin merekomendasikan agar pasien membuat daftar pertanyaan pada saat pertama kali berkonsultasi. Tak perlu segan untuk memulai percakapan. Penting bagimu untuk mengetahui semua fakta detail sebelum kembali ke rutinitas normal sehari-hari pasca serangan jantung. Jadikan kebutuhan untuk mengetahui tips seperti bekerja di kantor, cara aman mengendarai mobil, juga berhubungan seks, sebagai prioritasmu yang baru.
Setelah pulih dari serangan jantung, tidak perlu takut untuk bermesraan lagi dengan pasangan. Tetaplah terlibat secara seksual. Temukan situasi yang membuatmu dan dirinya nyaman untuk saling menikmati keintiman. (TA/WK)
-
# Seks
-
# Serangan Jantung
-
# Pernikahan
-
# Hubungan Intim
-
# Kardiovaskular
-
# Sex & Relationship