iera sipahutar
23 April 2020
freepik.com

Tips Berpuasa dari Para Busui

Memiliki kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadan memang patut disyukuri. Ingin rasanya ikut berpuasa, tetapi bagaimana ya efeknya jika berpuasa masih menyusui si Kecil?

 

Puasa dan Menyusui

Berbahayakah puasa untuk ibu menyusui? Pertanyaan dasar seperti itu tak bisa serta-merta dijawab dengan satu jawaban. Dalam ketentuan Islam, wanita hamil, menyusui, sedang sakit, dan lanjut usia mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa jika memberatkan dan bisa membahayakan kesehatan. Dalam konteks bagi ibu menyusui, berpuasa haruslah melihat bagaimana kondisi Mums dan si Kecil yang nutrisinya didapatkan dari ASI Mums.

 

Faktor utama yang perlu dipertimbangkan setiap ibu menyusui untuk berpuasa adalah usia si Kecil. Jika usia si Kecil masih sangat dini dan kurang dari 6 bulan, itu artinya nutrisinya sangat tergantung pada kualitas ASI yang Mums susui.

 

Beda kondisinya jika si Kecil sudah berusia 6 bulan ke atas dan mulai makan makanan padat. Di usia tersebut, nutrisi utamanya didapatkan dari pola makan yang cukup dan seimbang dan ASI umumnya diberikan di waktu tertentu saja. Jangan salah, ASI tetap dianjurkan untuk diberikan hingga ia berusia 2 tahun. Namun, ASI bukanlah nutrisi primer untuk menunjang proses tumbuh kembangnya.

 

Latonia Anthony, seorang konselor laktasi sekaligus penulis buku Breastfeeding in Ramadan: A Guide for Fasting Mothers, ikut menambahkan beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk ibu menyusui berpuasa, yaitu:

  • Ibu menyusui tinggal di negara beriklim panas.
  • Menyusui di saat hamil (tandem nursing).
  • Berpenghasilan rendah.
  • Memiliki bayi kembar yang harus disusui.
  • Berusia lebih dari 35 tahun, yang mana berisiko lebih besar mengalami dehidrasi.
  • Mengalami keluhan produksi ASI yang tidak lancar.
  • Perlu asupan suplemen rutin untuk menunjang produksi ASI.
  • Jika berat badan si Kecil di bawah garis normal/lahir prematur/sakit.
  • Harus mengonsumsi obat secara rutin karena sedang sakit atau menjalani pengobatan tertentu.

 

Baca juga: Fakta Penting tentang Keringat Berlebihan saat Hamil

 

Apakah Puasa Bisa Membahayakan Diri Sendiri dan Bayi?

Sebagai ibadah untuk mencapai sebuah tujuan yang mulia, menahan untuk tidak makan dan minum sampai waktu berbuka sudah dibuktikan beragam penelitian justru menyehatkan. Saat berpuasa, tubuh akan beradaptasi dengan perubahan pola makan, sehingga lebih efisien menggunakan kalori untuk mempertahankan produksi ASI.

 

Penelitian pada ibu menyusui yang berpuasa menunjukkan bahwa memang terjadi sedikit perubahan dalam jumlah ASI yang diproduksi dan komposisi nutrisi mikro di dalamnya, seperti seng, magnesium, dan kalium.

 

Namun, perubahan ini tidak mengubah komposisi nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) di dalam ASI. Ditambah lagi, perubahan ini hanya ditemukan pada ibu menyusui yang berpuasa lebih dari 24 jam.

 

Artinya, berat dan pertumbuhan si Kecil kemungkinan besar tidak akan berubah selama Mums tetap rutin menyusui. Tubuh akan mengolah cadangan lemak untuk diolah menjadi ASI, sehingga si Kecil tetap mendapatkan asupan lemak untuk pertumbuhannya.

 

Walau begitu, jangan sampai lengah untuk memperhatikan beberapa tanda penting jika asupan bayi tidak memadai, yaitu:

  • Berat badan turun.
  • Frekuensi berkemih berkurang.
  • Tinja berwarna kehijauan.
  • Menangis terus-menerus.

 

Jangan lupa perhatikan kondisi Mums ketika mencoba berpuasa saat menyusui. Ingat, tubuh Mums bekerja keras untuk memproduksi ASI, selagi harus berfungsi dengan baik agar bisa berpuasa dengan baik. Awasi tanda-tanda dehidrasi yang mungkin terjadi, seperti:

  • Merasa sangat haus.
  • Urine berwarna gelap dan berbau tidak wajar.
  • Terasa sangat pusing hingga seperti akan pingsan.
  • Merasa sangat mengantuk walaupun tidur cukup.
  • Sakit kepala.

 

Bobot tubuh Mums juga mungkin saja akan berkurang 1 kilogram per minggu, tetapi hal ini tidak memengaruhi produksi ASI.

 

 

Tips Berpuasa dari Para Busui

Jika kondisi Mums dan si Kecil baik, maka Mums pun tak perlu ragu untuk berpuasa. Yuk, simak beberapa tips lancar berpuasa dari Mums yang sudah berhasil menjalankannya.

 

1. “Perbanyak asupan protein, seperti ikan, telur, dan daging, sebagai menu makan utama. Dengan pola makan ini, ASI saya tetap berlimpah walaupun menjalankan puasa.”

Anita, 25 tahun.

 

2. “Jangan terpaku hanya dengan minum air putih untuk memenuhi asupan Saya memvariasikannya dengan minum susu UHT, makan buah, makan sayuran yang tinggi serat, serta lebih sering memasak makan berkuah, terutama untuk menu sahur.”

Rini, 28 tahun.

 

3. “Stok ASI perah secara rutin enggak hanya bermanfaat ketika saya harus kembali bekerja. Namun, juga bisa menyiasati di kala saya berpuasa. Alhamdulillah stok ASI perah sudah aman karena saya disiplin memerah, sehingga puasa dan nutrisi si Kecil sama-sama lancar tanpa kendala.”
Kartika, 33 tahun.

 

4. “Bisa dibilang ini sugesti, tetapi saya merasa kalau mengonsumsi suplemen multivitamin cukup membantu produksi ASI saya tetap stabil selama berpuasa. Jangan lupa, rutin mengosongkan payudara supaya ritme produksi ASI enggak ada yang berubah ketika berpuasa/tidak berpuasa.” (AS)

Arni, 30 tahun.

 

Sumber

The Asian Parent. Breastfeeding and Fasting.

Breastfeeding Support. Breastfeeding During Ramadan.

  • # Puasa
  • # TBN Menyusui
  • # TBNBulan1
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 0-6 Bulan