GueSehat
04 Mei 2019
pixabay

Anti “Boncos” di Bulan Puasa

 

Bulan puasa tinggal menghitung hari. Apa yang sudah dipersiapkan Geng Sehat dalam menyambut bulan puasa tahun ini? Meskipun bulan Ramadhan datang rutin setahun sekali, tetapi kebanyakan orang tetap saja heboh mempersiapkan segala hal. Tidak hanya bagi yang baru saja berkeluarga di tahun ini, tetapi yang sudah puluhan tahun menjadi ibu rumah tangga.

 

Lihat saja di semua supermarket menjelang bulan puasa. Pasti selalu penuh oleh antrian ibu-ibu yang belanja untuk keperluan sahur dan berbuka puasa. Alih-alih lebih hemat, tidak sedikit rumah tangga yang tekor alias boncos selama bulan puasa. Penyebabnya? Pengeluaran membengkak karena semuanya ingin dibeli.

 

Nah agar tidak menjadi boncos, konsultan manajemen keuangan, Ligwina Hananto, membagikan tips bagaimana mengelola keuangan selama bulan Ramadhan. Ligwina menjadi salah satu pakar yang diundang HERO Group dalam acara Talkshow tentang “Anti Boncos di Bulan Ramadhan” di Jakarta, 2 Mei 2019.

 

Baca juga: Stres Masalah Keuangan? Ini Cara Mengatasinya!
 

Perubahan Perilaku Belanja Selama Bulan Ramadan

Menurut Ligwina, di kalangan keluarga muslim memang ada perubahan perilaku berbelanja selama bulan puasa. Secara umum, ada tiga pengeluaran utama di bulan puasa, yaitu pengeluaran rutin, pengeluaran untuk lifestyle/gaya hidup, dan pengeluaran sosial.



Pengeluaran rutin misalnya biaya untuk makan dan transportasi. “Di bulan puasa, budget untuk makan siang akan hilang. Tetapi pengeluaran di rumah tidak lantas berkurang, bahkan kadang berlebih atau over budget karena keinginan untuk menyediakan menu istimewa untuk berbuka puasa dan sahur,” jelas Ligwina.



Di bulan bulan puasa, pengeluaran untuk gaya hidup juga bertambah. Fenomena buka puasa bersama alias bukber, kata Ligwina, adalah salah satu aktivitas yang menguras dompet.

 

Bukber ini tidak cukup sekali dua kali. Ada trend bahwa acara bukber digunakan untuk ajang reuni, dari teman SD hingga teman nongkrong. Akhirnya, biaya makan di luar rumah yang biasanya seminggu cukup 1-2 kali, membengkak karena terlalu sering menghadiri acara bukber.



Belum lagi budget untuk pengeluaran sosial. Bulan puasa adalah kesempatan bagi umat muslim untuk banyak beramal. Maka banyak orang berlomba-lomba menyumbang ke masjid atau rumah yatim piatu. Tujuannya memang berbagai kebaikan di bulan Ramadan, tetapi pesan Ligwina, harus ada budget yang dipersiapkan.


Baca juga: 6 Cara Tepat agar Mudik Tetap Hemat
 

Tips Belanja Hemat di Bulan Ramadhan

“Jadi agar tidak boncos dananya harus dipersiapkan dari sekarang,” jelas Ligwina. Caranya adalah dengan membedakan atau memisahkan dana untuk belanja di bulan puasa dengan pengeluaran untuk lebaran.

 

“Biaya selama bulan puasa seharusnya hanya menggunakan uang dari penghasilan bulanan. Sedangkan untuk pengeluaran hari raya menggunakan uang THR, yaitu untuk biaya transportasi mudik, zakat fitrah, pemberian angpau, dan THR pembantu. Inilan yang disebut matching konsep,” jelas Ligwina.

 

Karena biaya belanja di bulan Ramadan hanya boleh menggunakan uang gaji bulanan, baik gaji sendiri maupun gaji gabungan suami istri, maka seherusnya tidak melebihi budget. 

 

Sayangnya, di bulan puasa banyak sekali diskon dan promosi. Jika tidak bisa mengendalikan diri, bisa-bisa semua dibeli sehingga berakhir dengan boncos. Inilah tips berbelanja hemat selama bulan Ramadhan:

 

1. Manfaatkan diskon dan promosi dengan bijak.

Promosi belanja atau diskon, bisa menjebak. Geng Sehat harus menahan diri dengan hanya membeli barang yang memang dibutuhkan. Belanja untuk kebutuhan makan di bulan puasa, lebih baik mencari bahan makanan dengan potongan harga yang lumayan. Dengan begitu Kamu bisa membeli lauk, buah, sayuran, hingga beras dalam jumlah banyak.

 

Rasanya semua supermaket dan swalayan selalu menyediakan promo besar-besaran untuk produk-produk makanan segar di bulan puasa. HERO supermarket, misalnya, mengadakan Pasar Ramadan 30 days of discovey. Di sini Geng Sehat dapat membeli semua produk dengan harga khusus.

 

Baca juga: Mengapa Semua Orang Menyukai Diskon?


2. Pentingkan kualitas untuk barang yang tahan lama

Tidak hanya belanja makanan saja lho yang membuat pusing di bulan puasa! Sebagian keluarga menginginkan mengganti perabotan rumah maupun dapur, khususnya menjelang lebaran.

 

Jika belanja makanan lebih mementingkan kuantitas, maka Ligwina menyarankan, untuk produk yang tahan lama sebaiknya Kamu mengedepankan kualitas, Manfaatkan promosi produk-produk alat rumah tangga dengan kualitasnya bagus. “Tidak ada barang berkualitas yang murah. Tetapi, karena tujuannya adalah awet dan tahan lama, sebaiknya dahulukan kualitas,” katanya.

 

Begitu juga belanja produk kesehatan dan kecantikan seperti make up, dan multivitamin. Pastikan pilih produk yang aman dan berkualitas. Khusus untuk perabot rumah tangga dan obat-obatan, IKEA dan Guardian juga banyak promo nih Gengs! Bagi yang sering sakit maag, apotik Guardian menyediakan promo khusus untuk obat-obat darurat yang kerap dibeli di bulan puasa.

3. Masih ada hari setelah pesta usai. 

Masalah yang kerap ditemui pasca puasa dan lebaran adalah kehabisan duit. Sementara gajian berikutnya masih lama. Ligwina memberikan tips, agar tidak menggunakan budget gajian berikutnya untuk dihabiskan saat lebaran.

 

“Lebaran tahun ini jatuh pada tanggal 5-6 Juni. Artinya, saat lebaran kalian sudah mengantongi gajian bulan Juni. Gaji ini jangan dihabiskan untuk lebaran, tetapi simpan untuk biaya hidup di bulan Juni. Dengan begitu, tidak ada kejadian uang ludes karena puasa dan lebaran,” pungkasnya. (AY)


  • # Puasa
  • # Gaya Hidup
  • # Puasa Gue Sehat