Tanda Darah Nifas Normal, Bisa Dilihat dari Pemakaian Pembalut
Setelah melahirkan, setiap ibu akan mengalami nifas, yaitu keluarnya darah dari jalan lahir sebagai proses pemulihan rahim. Darah nifas merupakan hal normal, tetapi jumlah dan lamanya bisa berbeda pada tiap perempuan. Salah satu cara sederhana untuk menilai apakah darah nifas masih dalam batas normal adalah dengan memperhatikan pemakaian pembalut.
Darah nifas normal berkembang dari cairan kental berwarna merah dengan gumpalan kecil dalam beberapa hari pertama (lokia rubra) menjadi cairan berwarna cokelat muda dan lebih ringan (lokia serosa) sekitar minggu pertama, dan akhirnya menjadi cairan putih kekuningan dengan sedikit (lokia alba) sekitar 10-14 hari.
Jumlahnya akan berkurang secara bertahap seiring waktu, dan baunya akan mirip dengan darah menstruasi; bau busuk atau amis, atau perdarahan hebat, dapat mengindikasikan infeksi atau komplikasi lain dan memerlukan perhatian medis.
Perubahan Darah Nifas dari Waktu ke Waktu
Agar memudahkan Mums memantau perjalanan nifas dengan nyaman tanpa khawatir, berikut adalah gambaran umum darah nifas yang berlangsung hingga 4–6 minggu pascapersalinan. Fase ini terbagi menjadi beberapa tahap:
1. Lochia rubra (hari 1–4)
Darah berwarna merah terang, kadang disertai gumpalan kecil. Alirannya mirip menstruasi deras.
2. Lochia serosa (hari 5–10)
Warna darah berubah menjadi merah muda atau kecokelatan, alirannya mulai berkurang.
3. Lochia alba (hari 11–40)
Cairan semakin bening atau kekuningan, dan jumlahnya semakin sedikit.
Menilai Normal atau Tidak dari Pemakaian Pembalut
Pemakaian pembalut bisa menjadi indikator sederhana untuk melihat kondisi nifas. Berikut tanda-tanda darah nifas normal:
Hari-hari pertama (1–4 hari)
Normal jika ibu perlu mengganti pembalut setiap 2–3 jam sekali karena darah masih cukup deras. Jika harus ganti setiap jam atau lebih cepat karena pembalut penuh, ini bisa mengindikasikan perdarahan berlebihan.
Minggu pertama (hari 5–10)
Darah sudah mulai berkurang. Ibu biasanya cukup mengganti pembalut setiap 3–4 jam sekali. Warna pun tidak lagi merah segar, melainkan merah muda atau kecokelatan.
Minggu kedua hingga keempat
Aliran semakin sedikit, sehingga pembalut bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga setengah hari. Cairan yang keluar biasanya tidak lagi berwarna merah, melainkan kekuningan atau bening.
Dengan demikian, tanda nifas normal dapat dilihat dari kebutuhan mengganti pembalut yang berkurang seiring waktu. Jika pola ini sesuai, berarti proses pemulihan rahim berjalan baik.
Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai
Meskipun nifas adalah hal normal, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai bila dilihat dari penggunaan pembalut, antara lain:
Harus mengganti pembalut setiap kurang dari 1 jam karena penuh darah.
Darah tetap merah terang deras setelah minggu pertama.
Muncul gumpalan besar terus-menerus.
Bau darah sangat menyengat atau tidak biasa.
Disertai pusing, lemah, atau jantung berdebar karena kehilangan banyak darah.
Jika mengalami hal tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan karena bisa menandakan perdarahan postpartum atau infeksi rahim.
Tips Menjalani Nifas dengan Nyaman
Pilih pembalut khusus nifas yang lebih tebal dan menyerap banyak darah.
Ganti pembalut secara teratur untuk menjaga kebersihan area kewanitaan.
Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
Istirahat cukup serta konsumsi makanan bergizi untuk mempercepat pemulihan tubuh.
Darah nifas yang normal akan berkurang jumlahnya dari hari ke hari, dan hal ini dapat terlihat dari frekuensi pemakaian pembalut. Pada awalnya, pembalut cepat penuh dan perlu diganti sering, lalu secara bertahap semakin jarang digunakan seiring pemulihan rahim.
Bila pola perdarahan tidak sesuai atau justru semakin deras, segera periksakan diri ke tenaga medis. Dengan memahami tanda nifas normal, ibu bisa lebih tenang dan waspada dalam menjalani masa pemulihan setelah melahirkan.
Referensi:
Wellbefore. choosing-the-best-postpartum-diaper
Clevelandclinic. lochia
-
# Nifas
-
# TBMinggu39
-
# TB Kesehatan
-
# TBTrimester3
-
# Pembalut nifas