Sumber Protein Hewani dari Pangan Lokal, Enak dan Bisa Atasi Masalah Gizi
Kekurangan gizi masih menjadi tantangan di Indonesia, di mana sekitar 21,6% anak di Indonesia mengalami stunting. Angka ini menurut WHO cukup tinggi. Salah satu pemicunya dalah kekurangan gizi kronis, terutama protein. Padahal di setidaknya Indonesia ada 75 jenis makanan sumber protein.
Proporsi ideal konsumsi protein adalah 35 gram/kapita/hari protein nabati dan 22 gram/kapita/hari protein hewani. Tapi di Indonesia kebutuhan protein lebih banyak dipenuhi dari protein nabati.
Data Susenas Maret 2024 oleh Badan Pangan Nasional menunjukkan, sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi adalah daging ayam ras, diikuti telur ayam ras, dan ikan tongkol. Konsumsi daging masih sangat rendah, mengingat akses dan harganya yang tidak murah.
Untuk mengatasi kekurangan gizi terutama protein hewani, Pemerintah sudah mengeluarkan Perpres no 81 tahun 2024 untuk meningkatkan asupan pangan lokal. Ternyata pangan lokal sumber protein hewani ini enggak kalah bergizi dari makanan yang sudah bisa kita konsumsi sehari-hari.
Berbagai sumber protein hewani dari kearifan lokal
Dalam salah satu sesi seminar di Pertemuan Ilmiah Tahunan Persagi (Perhimpunan Ahli Gizi Indonesia) yang diadakan di Jakarta, 11-12 Juli 2025, Rinna Syawal SP., MP., selaku Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan memaparkan tentang potensi pangan lokal yang mulai dikenalkan dalam berbagai program peningaktan gizi anak Indonesia.
“Indonesia dianugerahi kekayaan pangan dan bahan baku kuliner melimpah, mulai dari aneka jenis sumber karbohidrat, pangan hewani, kacang-kacangan, sayur dan buah-buahan, bumbu dan rempah-rempah. Masalah utama gizi di negara kita adalah stunting dan gagal tumbuh. Salah satu pemicunya dalah kekurangan gizi kronis, terutama protein. Padahal Di Indonesia ada 75 jenis makanan sumber protein,” jelas Rina.
Berikut ini beberapa sumber protein hewani yang merupakan keanekaragaman lokal:
1. Entok
Unggas yang mirip bebek namun bertubuh pendek ini sudah menjadi hewan ternak masyarakat terutama di Pulau Jawa. Daging entok kaya akan protein hewani berkualitas tinggi, zat besi, dan beberapa nutrisi lainnya. Bisa diolah dalam berbagai masakan seperti ayam dan daging.
2. Burung puyuh, emprit, dan burung dara
Tiga jenis burung ini bisa dijadikan sumber protein hewani yang baik. Buruh puyuh, selain dimakan telurnya, bisa dibuat olahan dengan digoreng, rendang, atau olahan lainnya.
3. Bulu Babi
Bulu babi, atau landak laut, merupakan sumber nutrisi yang kaya, terutama pada bagian gonad (telur) dan kandungannya meliputi protein, lemak, vitamin (A, C), asam lemak omega-3, asam amino esensial, dan mineral seperti zat besi, magnesium, dan zinc.
Bulu babi hewan laut yang sudah turun temurun dikonsumi masyarakat terutama di daerah pantai timur Indonesia.
4. Bekicot dan tutut (keong sawah)
Bekicot memiliki kandungan gizi yang cukup beragam, termasuk protein, lemak, karbohidrat, serta berbagai vitamin dan mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, selenium, dan fosfor. Selain itu, bekicot juga mengandung zat besi, vitamin A, vitamin E, vitamin B kompleks, zinc, vitamin K, dan cholin.
Tutut memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan. Tutut kaya akan protein, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Kandungan proteinnya yang tinggi menjadikan tutut sebagai alternatif sumber protein hewani yang baik, bahkan lebih murah dibandingkan dengan daging merah.
5. Teripang
Teripang atau timun laut, memiliki profil gizi yang kaya dan beragam. Kandungan utamanya meliputi protein tinggi, berbagai vitamin (A, B1, B2, B3), dan mineral penting seperti kalsium, magnesium, zat besi, dan seng. Selain itu, teripang juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6, serta berbagai asam amino yang bermanfaat bagi tubuh.
6. Swike (kodok)
yang terbuat dari daging katak, merupakan sumber protein hewani yang baik. Dalam 100 gram daging katak segar, terdapat sekitar 16,4 gram protein. Selain protein, daging katak juga mengandung lemak, serat, karbohidrat, kalium, dan mineral lainnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa resep swike mungkin mengandung kadar garam yang tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
7. Belalang
Belalang memiliki kandungan gizi yang tinggi, terutama protein, vitamin, dan mineral, yang dapat bermanfaat bagi kesehatan. Belalang kering bahkan bisa mengandung sekitar 40% protein. Selain protein, belalang juga mengandung zat besi, kalsium, mangan, magnesium, riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), dan asam folat.
8. Ulat Sagu
Ulat sagu merupakan sumber protein hewani yang kaya, mengandung asam amino esensial, serta berbagai vitamin dan mineral penting seperti magnesium, zinc, fosfor, zat besi, kalium, vitamin E, dan vitamin B2. Selain itu, ulat sagu juga mengandung lemak, karbohidrat, serat, dan abu.
Selain itu masih ada pula makanan lokal sumber protein seperti susu kerbau, kupang, laron, dan sebagainya. Edikasi dan pendampingan, perlu terus dilakukan untuk mempercepat pemanfaatan pangan lokal ini untuk mengatasi masalah kurang gizi.
Masalah MBG
Di pertemuan ilmiah Persagi juga banyak dibahas masalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Prohram Presiden Prabowo Subianto ini memiliki tujuan yang baik, yaitu sebagai upaya menaggulangi masalah gizi kurang atau malnutrisi.
MBG sudah berjalan beberawa waktu, dan dalam pelaksanaannya banyak ditemukan masalah. Misalnya, menu di bawah standar gizi, hingga kasus keracunan makanan. “Memang ada beberapa kendala yang ditemukan di setiap daerah berbeda-beda. Misalnya soal ketersediaan makanan. Kami sudah menyampiakan ke Badan Gizi Nasional tentang standar gizi sesuai Kemenkes di program MBG ini hanya implementasinya tidak sesuai, dan ini perlu perbaikan dengan pengawasan yang lebih ketat,” papar Dr. Marudut Sitompul , B.Sc., MPS selaku Ketua Panitia Temu Ilmiah Tahunan Persagi 2025. (AY)
-
# Protein Untuk Tubuh
-
# Gizi Anak
-
# Stunting