Ana Yuliastanti
26 Juni 2019
pexels

Mendengkur Memperburuk Diabates

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. dr. William

Apakah Kamu punya kebiasaan tidur mendengkur? Atau merasa lelah setiap hari akibat sering bangun sepanjang malam? Terbangun tengah malam bisa menjadi salah satu indikasi gangguan pernapasan saat tidur atau sleep apnea.

 

Jika Kamu menderita diabetes, waspada dengan gejala sleep apnea ini ya. Karena menurut National Institutes of Health (NIH), sekitar 18 juta orang menderita sleep apnea, namun 80 persen orang tidak terdiagnosis atau tidak menyadarinya.  Apa sebenarnya dampak sleep apnea pada penderita diabetes?

 

Baca juga: Apakah Mendengkur Dapat Mengganggu Kesehatan?


Dampak Sleep Apnea pada Penderita Diabetes

Bagi penderita diabetes, sleep apnea dapat membuat pengelolaan diabetea menjadi lebih sulit. Hal ini karena ketika mendengkur dan diselingi henti napas saat tidur, maka akan ada peningkatan karbondioksida di dalam darah.

 

 

  • Kadar karbondioksida dalam darah yang tinggi membawa konsekuensi kesehatan yang tidak ringan, berikut di antaranya:
  • Resistensi insulin yaitu ketika tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif. Ini menyebabkan lebih banyak gula dalam aliran darah yang mengarah ke gula darah tinggi.
  • Tekanan darah tinggi kronis.
  • Masalah pada jantung atau risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
  • Sakit kepala di tengah malam.


Kurang tidur dapat menyebabkan kurangnya motivasi untuk berolahraga atau merusak pola diet penderita diabetes. Hal ini karena orang yang tidur censerung lebih sensitif dan uring-uringan.

 

Hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja ikut terganggu. Kantuk juga dapat menyebabkan orang lupa minum obat dan menyebabkan komplikasi diabetes lebih lanjut.

 

Baca juga: Hubungan Antara Diabetes dan Kurang Tidur Ternyata Sangat Erat

 

Mendeteksi Sleep Apnea

Ada beberapa jenis sleep apnea, salah satunya adalah sleep apnea obstruktif atau OSA. Ini adalah gangguan tidur yang ditandai dengan pernapasan terganggu akibat sumbatan aliran udara. Gejala khasnya adalah mendengkur. NIH melaporkan bahwa OSA cukup sering dialami penderita diabetes tipe 2.



Penelitian menunjukkan bahwa semakin berat gejala OSA maka semakin buruk kontrol glukosa penderita diabetes. Jika Diabestfriend memiliki gejala berikut, sebaiknya berbicara dengan dokter untuk memastikan apakah Kamu menderita sleep apnea:



* Selalu mengantuk di siang hari.
* Depresi.
* Lekas ​​marah.
* mengalami disfungai seksual.
* Mendengkur.
* Merasa lelah atau lelah hampir sepanjang waktu.

 

Baca juga: Kurang Tidur Bisa Merusak Kekebalan Tubuh, Lho 

 

Mengatasi Gejala Sleep Apnea

Jika Diabestfriend memang terbukti memiliki sleep apnea, jangan tunda untuk mencari pertolongan ke dokter. Apa yang bisa dilakukan? Dokter akan memmberikan alat yang disebut CPAP (Continuous Positive Airway Pressure).

 

Alat ini dipakai setiap tidur dan cara kerjanya adalah membantu memberikan tekanan agar jalan napas terbuka terus menerus. CPAP merupakan pengobatan yang paling umum untuk OSA. Bentuknya seperti masker. Ia akan memasok aliran udara yang stabil melalui hidung selama tidur.

 

Aliran udara dalam CPAP membantu mencegah henti napas asaat tidur, mengurangi dengkuran, nasap yang megap-megap, dan secara umum mencegah tidur yang terganggu.

 

Ketika penderita OSA memakai masker setidaknya selama empat jam semalam, hasil tes menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan, dan pada beberapa penderita diabetes bisa menurunkan kebutuhan akan obat-obatan.

 

Jadi jangan abaikan jika Kamu memiliki kebiasaan mendengkur, henti napas, terlebih jika Kamu menderita diabetes. Jangan sampai pengelolaan diabetes Kamu menjadi tidak maksimal setelah semua upaya yang dilakukan, karena gangguan tidur.

 

 

 

Sumber:

Nfb.or. Sleep apnea and diabetes

 

  • # Diabetes
  • # TD Komplikasi