Salah Satu Tanda Anak Kekurangan Vitamin D, Mudah Alergi!
Sebagai seorang ibu, Mums pasti ingin memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil. Bukan hanya menyediakan sumber gizi makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak sehat, namun juga mikronutrien seperti multivitamin dan mineral penting lainnya. Tanda bahwa si kecil cukup mendapatkan nutrisi adalah tumbuh kembangnya terpantau optimal, dengan indikator kenaikan berat badan yang sehat.
Meskipun Mums sudah memberikan yang terbaik, kadang-kadang Mums masih sering menjumpai anak masih mudah mengalami masalah keseatan, misalnya anak mudah alergi. Padahal tidak ada riwayat alergi di keluarga. Tidak ada salahnya Mums melakukan cek kesehatan pada si kecil yaitu cek kadar vitamin D. Mengapa? Karena salah satu tanda anak kekurangan vitamin D adalah mudah alergi.
Hal itu dikatakan oleh dokter spesialis anak, dr. Yoga Yandika SpA, dalam acara Media Gatehring D-Family Festive 2024 yang diadakan Kalbe Farma bersama brand Prove-D3, di Jakarta, 7 September 2024 . Yuk, kita simak fakta penting tentang manfaat vitamin D pada anak, dan juga ibu hamil, serta cara mencegah agar tidak kekuarangan.
Tanda Anak Kekurangan vitamin D
Peran penting seorang ibu dalam menjaga kesehatan keluarga terus berlanjut selama masa emas pertumbuhan anak (golden period). Selama ini kita mengenal vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium sehingga baik untuk perkembangan tulang. Dengan begitu, bisa mencegah stunting atau perawakan pendek karena kurang gizi kronis.
Asupan vitamin D3 yang cukup tidak hanya bisa membuat anak terhindar dari berbagai penyakit yang berkaitan dengan kesehatan tulang, namun juga berperan dalam membantu perkembangan otak, serta membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Berikut ini tanda-tanda anak kekurangan vitamin D yang bisa Mums amati dari si kecil:
1. Mudah alergi
Alergi biasanya diturunkan dari faktor genetik orang tua. Namun, tidak selalu. Pada beberapa kasus alergi disebabkan oleh kurangnya kadar vitamin D di dalam tubuh. Menurut dr. Yoga, bisanya pada anak yang mudah alergi, misalnya mudah ruam-ruam, atau batuk pilek karena alergi, ketika dicek kandungan vitamin D dalam darahnya memang kecil atau rendah.
2. Berat badan susah naik
Kekurangan vitamin D juga ditemui pada anak dengan gizi kurang. Tandanya adalah berat badan susah naik. Efek lanjutannya, berat badan anak susah naik.
Cara Cek kadar Vitamin D dan Dosis Suplemen Vitamin D3 Optimal untuk Anak-anak
Jika Mums menemukan tanda-tanda yang mengarah pada kekurangan vitamin D, tidak ada salahnya membuat janji dengan dokter anak untuk cek kadar vitamin D. Cek vitamin D dilakukan dari sampel darah. Dari hasil cek ini, nanti akan diketahui status kadar vitamin D anak:
- Normal: 30-100
- Insufisiensi: 20-30
- Defisiensi: di bawah 20.
Tes ini dapat dilakukan sejak bayi. Jangan salah ya Mums, menurut dr. Yoga, bayi yang mendapatkan ASI juga dapat mengalami defisiensi vitamin D. Karena jika ibu menyusui mengonsumsi makanan kaya vitamin D dan juga mendapatkan sinar matahari cukup, jumlah vitamin D yang disalurkan ke bayi melalui ASI hanya 60-80 IU/hari.
Setelah menjalani tes, maka dokter akan merekomendasikan suplementasi vitamin D, dalam bentuk suplemen vitamin D3 untuk anak, sesuai kadar dalam tubuh. Jika kadar vitamin D anak masih dalam rentang normal, maka bisa diberikan dosis maintenance atau pemeliharaan yaitu 400 IU/hari untuk bayi 0-12 bulan, dan 600 IU/hari untuk anak di atas 1 tahun.
Namun, jika ada sufisiensi atau bahkan defisensi, maka diberikan dosis terapi yaitu 2000 IU/hari untuk 0-12 bulan, dan 4000 IU/hari untuk anak di atas usia 1 tahun.
Suplemen D3 akan diubah oleh tubuh menjadi senyawa 25-OH yang kemudian akan diserap oleh tubuh, dan kelebihannya akan dibuang lewat ginjal, jadi tidak perlu takut kelebihan. Selain dari suplementasi vitamin, anak-anak juga perlu mendapatkan asupan makanan yang kaya vitamin D dan cukup mendapatkan sinar matahatari.
Indonesia ini kaya akan sinar matahari sehingga selayaknya tidak ada orang Indonesia yang kekurangan vitamin D. Faktanya, justru kasus kurang vitamin D di Indonesia tinggi. Hal ini karena sampai saat ini masih banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa mereka mengalami kekurangan (defisit) asupan vitamin D3.
Pentingnya Pemilihan Vitamin D3 yang Tepat
Pemilihan vitamin D3 yang tepat juga perlu diperhatikan karena mengingat banyaknya vitamin yang beredar di pasaran. Mums perlu memastikan bahwa vitamin D3 yang dipilih merupakan vitamin dari produsen terpercaya, berkualitas baik dan teruji, serta memiliki manfaat yang telah dirasakan oleh orang banyak.
“Suplementasi vitamin D3 untuk anak lebih baik diberikan pagi hari. Karena penyerapannya paling baik di pagi hari. Bisa diberikan bersama makanan atau dimasukkan ke dalam susu anak jika bentuk suplementasinya berupa sirup atau tetes. Sebaiknya jangan diberikan di malam hari karena dapat memengaruhi tidur anak,” jelas dr. Yoga.
“Seorang ibu adalah figur sentral dalam menjaga kesehatan keluarga baik untuk suami maupun anak. Bahkan peran tersebut telah dijalankan sejak anak masih dalam kandungan, salah satunya dengan memilih vitamin D3 yang baik, berkualitas dan manfaatnya telah dirasakan oleh jutaan masyarakat,” ujar Selvinna, Marketing Deputy Director PT Kalbe Farma.
Vitamin D untuk Promil dan Ibu Hamil
Pada kesempatan yang sama, dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, FICS, menyatakan, ibu hamil juga perlu mengonsumsi vitamin D3 yang tepat untuk memastikan janin tumbuh dengan baik dan sang ibu tetap sehat selama masa kehamilan.
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil dapat menyebabkan gejala seperti rambut rontok, mood swing, imunitas turun, hingga risiko persalinan prematur. “Vitamin D bukan hanya untuk kesehatan tulang ibu hamil, namun vitamin ini diperlukan sejak masa promil, hingga menyusui,” lanjut dr. Dara.
Menurut dr Dara, hasil penelitian terbaru menunjukkan manfaat vitamin D pada wanita dengan endometriosis, yang umumnya mengalami gangguan kesuburan. Oleh karena itu, wanita yang sedang promil disarankan mengonsumsi makanan kata vitamin D, cukup mendapatkan sinar matahari, dan mendaparkan suplementasi vitamin D sesuai kebutuhan. (AY)
-
# TBN Kesehatan
-
# TBN 1 Tahun
-
# Defisiensi Vitamin
-
# Vitamin bayi
-
# Vitamin ibu hamil
-
# Vitamin anak