Wanita

Prosedur Pelayanan Anak Sakit di Puskesmas Selama Pandemi Covid-19

Menjaga kesehatan sekeluarga di masa pandemi Covid-19 ini sangat penting. Apalagi, virus corona terbilang sulit ditebak. Bisa menyerang siapa saja, bahkan yang sudah paling berhati-hati sekalipun. Orang dewasa seperti Mums dan Dads maupun anak-anak juga bisa kena.

Makanya, alangkah sedihnya saat si Kecil sakit di masa pandemi ini. Bila memang harus memeriksakan anak ke puskesmas, seperti apa prosedur pelayanan balita sakit di fasilitas kesehatan atau puskesmas?

Prosedur yang Melibatkan Anak, Pengantar Anak (Orang Tua atau Wali), dan Tenaga Kesehatan

Secara lengkap, inilah prosedurnya:

Baik pasien balita maupun pengantarnya sama-sama harus memakai masker. Lebih baik pilih masker bedah. Bila tidak ada, masker buatan dari kain juga tidak apa-apa, selama area dari hidung hingga ke dagu tertutup rapat.
Petugas kesehatan yang menangani si Kecil harus memakai APD (Alat Pelindung Diri) secara lengkap.
Sistem triage diterapkan serta ada pemisahan antara ruang tunggu dengan ruang pemeriksaan. Pemisahan saat pemeriksaan juga seperti ini: anak yang berkontak dengan keluarga / tetangga / kerabat yang dicurigai menderita Covid-19 dipisahkan dengan anak-anak yang tidak punya kontak dengan siapa pun yang dicurigai terinfeksi virus tersebut, tTermasuk tidak adanya keluhan berupa batuk, pilek, atau sakit tenggorokan.

Penentuan Status Sakit Pasien Anak

Setelah pemeriksaan awal, status sakit pasien balita terbagi menjadi 2, yaitu:

Anak yang pernah kontak dengan pasien Covid-19 (keluarga atau tetangga) atau berada di daerah terjangkit (zona merah).

Bila si Kecil tidak punya gejala apa pun, inilah prosedur berikutnya yang harus dipatuhi:

Karantina di rumah selama 2 minggu (14 hari).
Melapor Dinas Kesehatan (lewat jalur hotline khusus Covid-19).
Melakukan pemeriksaan kesehatan dengan rapid test.

Bila kemudian anak punya gejala (demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, atau sesak napas), inilah prosedur yang harus dilakukan. Prosedur ini juga berlaku bagi anak yang baru mengalami gejala selama masa karantina di rumah.

Isolasi diri di rumah untuk ODP (Orang Dalam Pemantauan) / PDP (Pasien Dalam Pengawasan) bergejala ringan.
Rujukan ke rumah sakit darurat untuk PDP bergejala sedang.
Rujukan ke rumah sakit rujukan untuk PDP bergejala berat.
Lapor ke Dinas Kesehatan (lewat jalur hotline khusus Covid-19).

Anak yang tidak pernah kontak dengan pasien Covid-19 (keluarga atau tetangga) atau berada di daerah terjangkit (zona merah).

Bila anak tidak termasuk dalam kategori OTG, ODP, maupun PDP, anak akan diberikan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit). Meskipun tidak positif corona, penyakit lain yang diderita si Kecil saat itu tetap butuh penanganan medis. Namun jika anak terdeteksi menderita pnemounia, lakukan prosedur sesuai untuk pasien berkategori PDP.

Selain Perawatan di Puskesmas atau Fasilitas Lain, Jangan Lupa Lakukan Ini

Bahkan sebelum si Kecil terdeteksi sakit, sebaiknya Mums dan Dads melakukan ini untuk pencegahan penularan Covid-19 atau penyakit apa pun:

Membatasi jumlah orang yang mengasuh dan merawat si Kecil.
Menggunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lain.
Tetap saling menjaga jarak minimal 1 meter.
Mengukur suhu tubuh anak sekitar 2 hingga 3 kali sehari. Bila ada kenaikan suhu tubuh ( > 38 C ), segera laporkan ke petugas pemantau kesehatan terdekat.
Gunakan masker dan jaga jarak dari balita yang sedang sakit.
Jangan sentuh wajah sebelum mencuci tangan.
Cuci tangan dengan air mengalir serta sabun, atau gunakan hand sanitizer sesering mungkin.
Hindari menggunakan alat-alat makan yang sama. Pisahkan juga pakaian anak saat mencuci dengan pakaian anggota keluarga lain. Gunakan wadah plastik tertutup sebagai pemisah.
Hindari kontak fisik, seperti memeluk dan mencium.

Inilah prosedur pelayanan balita sakit di puskesmas selama masa pandemi Corona.

# TBN Kesehatan
# Bayi & Balita
# TBN 7-12 Bulan
# Coronavirus