Pertolongan Pertama Saat Anak Mimisan
Saat si kecil mengalami mimisan, siapa yang tidak panik? Mimisan dengan darah mengucur dari hidung tanpa sebab, sudah pasti bikin Mums lemas. Meskipun tidak selalu berbahaya, namun mimisan harus segera diatasi dan jika memungkinkan diceri tahu penyebabnya.
Mimisan atau epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang sering terjadi pada anak-anak. Kondisi ini umumnya bukan masalah serius dan bisa berhenti dengan penanganan sederhana di rumah. Mengetahui langkah pertolongan pertama yang benar sangat penting agar perdarahan cepat teratasi dan anak merasa lebih nyaman.
Penyebab Mimisan pada Anak
Mimisan biasanya terjadi karena pembuluh darah kecil di dalam hidung pecah. Beberapa penyebab yang sering ditemui antara lain:
Udara kering atau penggunaan AC yang membuat lapisan dalam hidung kering.
Kebiasaan mengorek hidung.
Cedera pada hidung, misalnya karena jatuh atau terbentur.
Infeksi saluran pernapasan atas, pilek, atau alergi.
Faktor lingkungan, seperti paparan asap rokok atau debu.
Langkah Pertolongan Pertama saat Anak Mimisan
Jika anak mengalami mimisan, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Tetap tenang dan tenangkan anak
Orang tua sebaiknya tidak panik agar anak tidak semakin takut. Meskipun menyaksikan darah mengucur deras dari lubang hidung anak, tapi percayalah, bahwa mimisan bukan kondisi yang mengancam nyawa dan tidak menyakitkan bagi si kecil. Tenangkan juga si kecil dan yakinkan bahwa mimisan biasanya tidak berbahaya.
2. Posisikan anak duduk tegak
Minta anak duduk tegak dengan tubuh sedikit condong ke depan. Jangan biarkan anak berbaring atau menengadahkan kepala karena darah bisa mengalir ke tenggorokan dan menimbulkan rasa mual atau muntah.
3. Jepit Hidung Selama 10–15 Menit
Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menjepit bagian lunak hidung (bukan tulang hidung). Tindakan ini membantu menekan pembuluh darah yang pecah sehingga perdarahan berhenti. Minta anak bernapas melalui mulut.
4. Kompres Dingin
Letakkan kompres dingin atau es yang dibungkus kain di pangkal hidung atau dahi. Suhu dingin dapat membantu menyempitkan pembuluh darah dan menghentikan perdarahan lebih cepat.
5. Hindari Mengorek atau Menghembuskan Hidung Kuat-kuat
Setelah mimisan berhenti, ingatkan anak untuk tidak mengorek hidung atau menghembuskannya terlalu keras selama beberapa jam, karena bisa memicu perdarahan ulang.
6. Setelah Mimisan Berhenti
- Bersihkan area sekitar hidung dengan lembut menggunakan kain basah.
- Biarkan anak beristirahat, namun tetap dalam posisi kepala agak lebih tinggi dari tubuh.
- Pastikan anak mendapat cukup cairan agar lapisan hidung tetap lembap.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun mimisan biasanya ringan, ada kondisi tertentu yang memerlukan pertolongan medis, misalnya:
- Mimisan tidak berhenti setelah lebih dari 20 menit meski sudah dilakukan penekanan.
- Mimisan berulang sangat sering tanpa sebab jelas.
- Darah yang keluar sangat banyak atau disertai gejala lain, seperti pusing, pucat, atau lemas.
- Mimisan terjadi setelah cedera berat pada kepala atau wajah.
- Anak memiliki riwayat gangguan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.
Cara Mencegah Mimisan
Orang tua juga bisa melakukan langkah pencegahan agar mimisan tidak mudah terjadi, seperti:
Menjaga kelembapan udara di rumah dengan humidifier, terutama saat menggunakan AC.
Mengajarkan anak untuk tidak mengorek hidung.
Menggunakan larutan saline (air garam steril) semprot untuk melembapkan hidung bila sering kering.
Memastikan anak cukup minum air putih.
Mimisan pada anak umumnya bukan hal berbahaya dan dapat dihentikan dengan pertolongan pertama sederhana: dudukkan anak tegak, condongkan ke depan, jepit hidung 10–15 menit, dan beri kompres dingin. Orang tua perlu waspada bila mimisan tidak berhenti, sering kambuh, atau disertai gejala lain. Dengan langkah yang tepat, mimisan bisa cepat diatasi dan anak kembali nyaman.
Referensi:
Kidshealth. Nosebleeds.
Healthychildern.Chronic-Nosebleeds-What-To-Do
-
# Darah
-
# Kesehatan anak
-
# Hidung