GueSehat
24 Maret 2018
pixabay.com

Penderita Diabetes Lebih Rentan Radang Gusi

 

Di dunia kesehatan, mulut adalah cerminan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apa yang terjadi di mulut bisa menjadi gambaran bahwa ada yang tidak beres di tubuh. Ada hubungan erat antara kesehatan umum dan rongga mulut yang saling mempengaruhi satu sama lain. Rongga mulut yang tidak dijaga kebersihannya bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti stroke, penyakit jantung, hingga komplikasi kehamilan. Ini di luar masalah di mulut sendiri, seperti gigi berlubang, penyakit gusi, bau mulut dan lain-lain.



Penderita diabetes lebih rentan memiliki penyakit gigi dan gusi. Jika Kamu mengalami banyak gigi yang tanggal, bisa menjadi tanda awal penyakit diabetes. Dijelaskan Dr. Dicky Levenus Tahapary, SpPD, PhD dari RSCM dalam acara peringatan World Oral Health Day, Di Jakarta 20 Maret lalu, penderita diabetes lebih berisiko terkena periodontitis yaitu peradangan pada jaringan pendukung gigi. Peradangan gusi yang kronis akhirnya membuat gigi goyang dan tanggal. 



Data yang didapatkan dari penelitian di RSCM menunjukkan tingginya insiden penyakit diabetes juga menyebabkan juga tingginya penyakit gusi. Sebagian besar penderita diabetes di Indonesia mengalami periodontitis dan hampir semuanya (99%) periodontitis berat. Periodontitis ini membuat gula darah naik karena proses perdangan di gusi. Penderita diabetes yang mengalami periodontitis harus berhati-hati, karena kuman yang tertinggal di gusi bisa menyebar ke seluruh organ tubuh melalui pembuluh darah dan bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke.



Begitupun sebaliknya, gula darah yang tinggi pada penderita diabetes bisa menyebabkan penyakit gusi. Pasalnya, jika ada gula yang tinggi pada ujung pembuluh darah, maka bisa membuat jaringan mati dan terjadi pendarahan ringan pada gusi. Apabila tidak dibersihkan dengan benar, maka bisa menyebabkan periodontitis.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Beberapa Penyebab Gusi Berdarah!



Berikut ini adalah masalah kesehatan mulut yang bisa terjadi pada penderita diabetes yang kadar gulanya tidak terkontrol:  



  • Gingivitis

Gingivitis adalah kondisi gusi yang meradang ditandai dengan gejala seperti gusi kemerahan, bengkak dan mudah terjadi pendarahan pada gusi. Umumnya masalah mulut ini bisa diatasi dengan selalu menjaga kebersihan rongga mulut dan rutin berkunjung ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

 

  • Periodontitis

Peradangan yang terjadi pada jaringan pendukung gigi ini juga ditandai dengan gusi yang sering berdarah. Penderita diabetes yang mengalami masalah ini bisa mengalami gejala gusi memerah dan mudah berdarah, disertai bau napas tidak sedap. Priodontitis kronis akan menyebabkan gigi tanggal karena jaringan penyangga yang rapuh. Jika periodontitis yang dialami penderita diabetes semakin parah, maka dianjurkan untuk melakukan operasi.

Baca juga: Sering Mengobati Luka Menggunakan Air Liur? Ketahui Hal Ini Dulu!

 

 

  • Kandidiasis

Ini adalah infeksi jamur di rongga mulut, terutama spesias Kandida. Penderita diabetes harus wasapda jika timbul bercak putih pada gusi dan lidah. Jamur Kandida sangat mudah menyebar bahkan sampai ke saluran pernapasan dan kerongkongan. Oleh karena itu harus segera dibasmi dengan obat anti jamur.

 

  • Mulut kering

Kondisi mulut yang kekurangan air liur bisa meningkatkan risiko penumpukan plak pada gigi dan menyebabkan infeksi pada gusi. Penderita diabetes biasanya akan merasakan bahwa mulutnya terasa kering, timbul rasa nyeri dan sulit untuk mengunyah makananan. Untuk mengatasinya, disarankan sering minum air mineral, berkumur dengan obat kumur, dan menghindari kafein.

 

  • Oral burning

Penderita diabetes yang mengalami peningkatan dalam gula darah, bisa merasakan gejala mulut terasa panas terbakar. Kondisi ini bisa diatasi dengan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh penderita diabetes. 

 

Perawatan Gigi dan Mulut Penderita Diabetes

 

Penderita diabetes harus memperhatikan kebersihan mulutnya lebih keras dibandingkan orang tanpa diabetes agar terhindar dari masalah kesehatan mulut di atas. Berikut beberapa cara untuk mencegahnya:

  • Periksakan diri ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

  • Wajib untuk mengontrol gula darah dan melakukan diet.

  • Tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.

  • Bersihkan gigi minimal 2 kali sehari, setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur. Dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flouride.

  • Gunakan sikat gigi yang lembut dan ganti segera jika bulu sikat sudah terlihat rusak (minimal 3 bulan sekali).

  • Penderita diabetes yang ingin melakukan tindakan bedah mulut, ada syarat khusus. Dr.drg.Hananto Seno, spesialis bedahmulut yang juga ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) menjelaskan, sebelum operasi pasien harus memiliki tingkat gula darah yang normal (di bawah 200 mg/dL). Selain itu, biasanya ada beberapa obat yang disiapkan oleh dokter sebelum melakukan bedah mulut. Namun, jika diperlukan waktu yang cepat untuk melakukan tindakan bedah mulut, biasanya harus ditambah dengan suntikan insulin untuk membuat gula darah terkontrol. 

    Dokter gigi juga akan menanyakan apakah penderita diabetes mengonsumsi obat pengencer darah. Hal ini penting untuk mencegah pendarahan berlebihan saat operasi. Operasi mulut penderita diabetes membutuhkan kerjasama antara dokter spesialis bedah mulut dan dokter spesialis penyakit dalam. (AP/AY)

     

     

     

     

     

     

    • # Risiko stroke
    • # Gigi
    • # Diabetes
    • # Radang gusi (Gingivitis)
    • # TD Komplikasi
    • # Kesehatan Mulut