Jessica Christy
27 Februari 2019
pexels.com

Orang Dewasa Juga Perlu Vaksin, Lho!

Sebagai orang dewasa, kita tidak jauh dari sakit. Perubahan cuaca ekstrem, tingkat stres yang tinggi, serta aktivitas yang banyak bisa menjadi faktor kita mudah terserang penyakit. Tidak sedikit orang dewasa, khususnya ibu-ibu muda yang akan memberikan vaksin kepada anaknya, menanyakan tentang vaksin dewasa. Apakah hal tersebut diperlukan atau tidak. Saya sendiri saat menginjak usia dewasa sudah mendapatkan vaksin hepatitis B dan difteri, yang merupakan booster dari rangkaian imunisasi sewaktu kecil.

 

Vaksin adalah suatu usaha untuk meningkatkan kekebalan tubuh, dengan cara menyuntikkan bahan yang dapat merangsang pembentukkan antibodi terhadap suatu penyakit. Sebenarnya, tidak semua vaksin dibutuhkan oleh orang dewasa. Namun pada keadaan-keadaan tertentu atau pada orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, dibutuhkan bantuan vaksin. Apa saja sih jenis vaksin yang dibutuhkan oleh orang dewasa?

 

1. Vaksin difteri

Vaksin difteri merupakan salah satu vaksin booster yang dianjurkan ketika angka kejadian difteri meningkat beberapa saat lalu. Pada anak di bawah usia 18 tahun, imunisasi booster diberikan tiga kali. Sedangkan pada orang dewasa hanya perlu diberikan satu kali, dengan pemberian ulangan setiap 10 tahun.

 

Baca juga: Wanita Menikah pun Sebaiknya Divaksin HPV!

 

2. Vaksin pneumonia

Vaksin pneumonia, biasa dikenal dengan PCV atau PPSV, umumnya mulai diberikaan saat anak masih berusia satu tahun. Vaksin ini bisa diberikan ulang kepada orang-orang lanjut usia yang memang rentan mengalami pneumonia. Vaksin ini dapat juga diberikan kepada orang-orang dengan kekebalan tubuh yang rendah.

 

3. Vaksin MMR

Vaksinasi MMR (measles, mumps, dan Rubella) dianjurkan untuk orang-orang yang memiliki lingkungan pekerjaan yang infeksius, supaya terhindar dari ketiga penyakit tersebut. Untuk Geng Sehat yang sering bepergian, juga dianjurkan untuk mendapatkan vaksin ini. Sebagai contoh, pada akhir 2018 lalu, negara Jepang mengumumkan angka kejadian Rubella meningkat, sehingga para wisatawan disarankan untuk melakukan vaksin terlebih dahulu.

 

Ps: Jangan lupa sering menonton berita atau cek informasi mengenai keadaan di negara yang akan dikunjungi ya, Gengs!

 

Baca juga: Herd Immunity, Konsep yang Diabaikan oleh Kelompok Antivaksin

 

4. Vaksin influenza

Vaksin influenza merupakan vaksin yang perlu diberikan setahun sekali. Vaksin ini dianjurkan untuk orang-orang dengan keadaan sakit tertentu, misalnya asma. Pasalnya, infeksi flu dapat mencetuskan serangan asma.

 

 

5. Vaksin HPV

Vaksin HPV merupakan salah satu vaksin yang sering diperbincangkan akhir-akhir ini. Vaksin HPV disarankan untuk teman-teman yang belum melakukan hubungan seksual aktif, demi menurunkan risiko kanker serviks. Perlu diingat, kanker serviks yang bisa dicegah dengan vaksin adalah kanker akibat infeksi HPV. Terdapat dua jenis vaksin yang ada di pasaran dan pemberiannya dilakukan sebanyak tiga kali.

 

6. Vaksin cacar

Vaksin cacar atau varicella diberikan untuk seseorang yang belum pernah mengalami varicella atau cacar air waktu kecil. Vaksin ini diberikan sebanyak dua dosis, dengan jarak antara satu bulan.

 

7. Vaksin hepatitis

Vaksin hepatitis A dan hepatitis B merupakan dua hal yang berbeda. Vaksin hepatitis A merupakan vaksin yang diberikan bagi orang-orang yang bekerja di bidang kuliner (penularan hepatitis A berasal dari fecal-oral). Sedangkan vaksin hepatitis B diberikan kepada orang yang lingkungan kerjanya memiliki kontak dengan darah (misalnya tenaga kesehatan atau medis).

 

Beberapa vaksin lainnya dianjurkan untuk diberikan saat ingin bepergian ke negara endemik, seperti vaksin demam kuning (yellow fever,) meningokokus, dan Japanese encepahilitis. Konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan vaksin yang tepat sebelum melakukan perjalanan, ya! 

 

  • # Vaksin
  • # Imunisasi
  • # Vaksin Influenza