Jika Ibu Hamil Kena Flu, Berikut Cara Mengatasi dan Mencegahnya!
Flu pada masa kehamilan merupakan penyakit serius yang untungnya dapat diobati. Pada orang biasa, flu bisa sembuh dengan sendirinya. Namun wanita hamil bisa mengalami komplikasi flu dan dirawat di rumah sakit.
Jika didiagnosis sejak dini, pengobatan yang aman untuk ibu hamil dapat membantu mengurangi gejala dan memperpendek durasi penyakit. Cara terbaik untuk mencegah flu adalah dengan vaksinasi flu tahunan.
Gejala dan Penyebab Flu saat Hamil
Virus influenza yang sama menyebabkan flu pada ibu hamil dan yang tidak hamil. Virus flu menginfeksi paru-paru, hidung, dan tenggorokan, yang menyebabkan gejala pernapasan yang mirip dengan flu biasa. Mums dapat tertular flu dengan menghirup virus melalui udara atau dengan menyentuh sesuatu yang terinfeksi virus flu.
Flu menular mulai satu hari sebelum gejala muncul dan lima hingga tujuh hari setelah merasa sakit. Itu berarti Mums dapat menularkan flu ke orang lain bahkan sebelum Mums tahu bahwa Mums sakit.
Gejala flu yang paling umum saat hamil meliputi:
- badan menggigil.
- batuk kering.
- Sakit kepala.
- kehilangan selera makan.
- hidung tersumbat.
- nyeri otot.
- hidung berair.
- sakit tenggorokan.
- demam sedang hingga tinggi yang tiba-tiba.
- Kelelahan.
Bagaimana flu diobati selama kehamilan?
Jika didiagnosis lebih awal, penyedia layanan kesehatan mungkin akan meresepkan obat antivirus. Meskipun antivirus tidak menyembuhkan flu, obat tersebut dapat menghentikan gejala agar tidak bertambah parah. Banyak penyedia layanan kesehatan lebih memilih antivirus oral oseltamivir untuk ibu hamil.
Jangan minum obat sendiri, selalu nerkonsultasilah dengan penyedia layanan kesehatan tentang obat lain yang dapat Mums konsumsi dengan aman selama kehamilan. Obat-obatan tersebut dapat meliputi:
- Parasetamol untuk mengurangi gejala flu, terutama demam.
- Dekstrometorfan, guaifenesin, atau obat batuk untuk meredakan gejala pernapasan.
Cara mengobati flu di rumah saat hamil
Gejala flu dapat berlangsung selama seminggu atau lebih. Pastikan untuk beristirahat dan minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Minum obat yang dijual bebas seperti asetaminofen/parasetamol untuk membantu meredakan gejala. Ikuti petunjuk pada semua obat, termasuk yang diresepkan dokter.
Jika penyedia layanan kesehatan meresepkan antivirus, Mums akan mulai merasakan perbaikan gejala dalam satu atau dua hari. Obat pereda nyeri dan demam yang dijual bebas dapat segera membantu.
Biasanya Muma akan merasakan perbaikan gejala dalam lima hingga tujuh hari. Jangan lupa untuk segera ke dokter jika Mums mengalami salah satu gejala flu parah seperti:
- Gerakan bayi berkurang atau tidak ada.
- Pusing, kebingungan, atau tidak dapat bangun.
- Kelemahan atau ketidakstabilan ekstrem.
- Demam atau batuk yang datang dan pergi atau bertambah parah.
- Demam tinggi yang tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi parasetmol.
- Tidak buang air kecil dalam waktu lama.
- Nyeri atau tekanan berkelanjutan di dada atau perut.
- Kejang.
- Nyeri otot parah.
- Kesulitan bernapas atau sesak napas.
Vaksin influenza untuk ibu hamil
Menyadari berbagai risiko terkait flu pada ibu hamil. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), telah lama merekomendasikan vaksinasi influenza bagi ibu hamil. Dalam hal ini, sebagai bagian dari perlindungan kesehatan yang menyeluruh.
Waktu terbaik untuk mendapatkan vaksinasi influenza adalah sebelum musim flu dimulai, tetapi Mums dapat memperolehnya kapan saja selama kehamilan. Banyak penelitian telah membuktikan keamanan dan efektivitas vaksin flu selama kehamilan. Vaksin ini merupakan perlindungan terbaik terhadap flu bagi ibu hamil.
Vaksin flu juga aman untuk janin. Antibodi penangkal flu akan berpindah ke janin melalui plasenta sehingga janin pun terlindungi.
“Berdasarkan berbagai studi ilmiah dan data global, vaksin influenza inaktif terbukti dapat ditoleransi dengan baik untuk ibu hamil dan janin. Ada banyak keuntungan utama vaksinasi influenza selama kehamilan. Pertama, melindungi ibu dari infeksi dan mengurangi risiko rawat inap akibat komplikasi influenza. Kedua, memberikan perlindungan pasif kepada bayi melalui transfer antibodi ibu, yang bertahan hingga usia enam bulan pertama setelah lahir. Kemudian, dapat mencegah penyebaran influenza kepada bayi yang belum cukup umur untuk mendapatkan vaksinasi sendiri,” tutur dr. Dr. M. Alamsyah Aziz, Sp. OG, Ketua Bidang Ilmiah Pengurus Pusat POGI, dalam acara media dengan Kalventis di Jakarta belum lama ini,
POGI pun mengajak seluruh ibu hamil untuk segera mendapatkan vaksinasi influenza di fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan cakupan vaksinasi. “Mari bersama-sama memastikan kesehatan ibu dan bayi dengan vaksinasi influenza selama kehamilan,” tambah dr. Alamsyah. Berbagai jenis vaksin influenza tersedia di Indonesia, termasuk vaksin quadrivalent dan trivalen telah melalui uji klinis ketat dan terbukti memberikan perlindungan luas terhadap berbagai strain virus influenza.
Flu saat hamil adalah penyakit serius. Jika Mums menginginkan konsultasi gratis dengan dokter kandungan saat mengalami sakit saat hamil, bisa download aplikasi Teman Bumil. Ada banyak artikel lain seputar kesehatan ibu hamil juga.
Referensi:
Clevelandclinic. flu-while-pregnant
-
# Flu
-
# Ibu hamil
-
# Vaksin Influenza
-
# TBMinggu13
-
# TB Kesehatan
-
# TBTrimester2