Hana Adisti
05 Februari 2019
pexels.com

Nyebelin Kalau Lapar? Mungkin Kamu Hangry!

Ya, kita semua pernah berada dalam keadaan ini: sulit berkonsentrasi, sakit kepala, perut sangat lapar sampai suaranya terdengar orang-orang di sekitar, dan kalau kita tidak makan sesuatu secepatnya, rasanya ingin menggigit siapapun yang mengganggu kita. Itu tandanya kita mengalami ‘hangry’ – hungry and angry, rasa mudah tersinggung dan mudah terbawa emosi akibat lapar!

 

Walaupun hangry tidak menyenangkan untuk dialami (mungkin juga berbahaya untuk orang lain di sekeliling kita), hal ini sebenarnya terjadi sebagai bentuk pertahanan diri tubuh kita. Tubuh kita tidak mengetahui bahwa alasan kita melewati makan siang adalah karena dompet tertinggal atau ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Hal yang tubuh ketahui adalah kita butuh energi sekarang juga.

 

Namun, apakah lapar menyebabkan amarah? Ternyata tidak. Hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa rasa lapar tidak akan memengaruhi seseorang yang berada dalam keadaan netral – tanpa pengaruh situasi negatif. Kita akan menjadi negatif (crancky, mudah marah) ketika berhadapan dengan situasi yang buruk dan sulit untuk membedakan apakah hal tersebut disebabkan oleh rasa lapar atau karena situasi tersebut.

 

Menariknya, pada studi lebih lanjut, rasa lapar tidak secara otomatis membuat seseorang menjadi lebih emosional. Walaupun seseorang berada pada situasi atau konteks negatif, orang yang lapar tidak secara otomatis menjadi hangry. Hangry hanya terjadi pada orang yang tidak mengenai emosinya. Dengan kata lain, orang lapar yang memperhatikan perasaan dan emosinya dapat menurunkan risiko hangry.

 

Baca juga: Hangry, Penyebab Marah-marah Saat Kelaparan!

 

 

Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi risiko hangry:

  1. Miliki Kesadaran Emosi (emotional self-awareness)

Bagi sebagian orang, kesadaran emosi memang menjadi bagian dari karakter seseorang. Pasalnya, ada individu yang lebih lekat dengan perasaannya dibandingkan orang lain. Namun, menjadi sadar (mindful) dapat dipelajari, salah satunya dengan meditasi.

  1. Miliki Manajemen Kadar Gula Darah yang Baik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kadar gula darah merupakan kunci dari manajemen emosi atau amarah. Beberapa orang cenderung tidak mempedulikan rasa lapar yang ada dan mengalami hari yang buruk, kemudian menjadi menyebalkan bagi orang-orang di sekitarnya hanya karena dia tidak mau mengakui bahwa ia perlu makan sesuatu.

Makanan yang kaya karbohidrat (yang meningkatkan kadar gula darah) sebaiknya dikonsumsi dengan protein dan lemak untuk menurunkan laju pencernaan dan menimbulkan rasa puas (satiety). Jenis makanan ini juga dapat menjaga kadar gula darah dan energi stabil lebih lama.

  1. Makanan Terpenting dalam Sehari

Sarapan merupakan makanan yang penting dalam sehari, karena tubuh kita biasanya sudah mengalami 8 jam lebih tanpa makanan dan membutuhkan sumber karbohidrat. Namun, perlu diperhatikan bahwa konsumsi karbohidrat terlalu tinggi dapat menyebabkan timbulnya rasa kantuk, yang malah dapat menyebabkan hangry saat rapat di pagi hari.

 

 

  • # Kesehatan Mental
  • # Psikologis