Jessica Christy
26 Juli 2018
pexels.com

Mengapa Orang Bisa Mengalami Adiksi terhadap Narkoba dan Lainnya?

Berita tentang gangguan psikologi yang berasal dari dunia hiburan, khususnya hiburan di dunia Hollywood, sudah tidak asing bagi kita. Ansietas (gangguan kecemasan), depresi, dan adiksi erat kaitannya dengan mereka yang hidup di bawah tekanan untuk menjadi sukses.

 

Belum lama ini, penyanyi Demi Lovato dikabarkan mengalami overdosis akibat obat-obatan yang ia gunakan. Ia dilarikan ke rumah sakit dan diberikan pengobatan yang bersifat life saving untuk menyelamatkan kondisinya. Overdosis ini terjadi karena ia mengalami adiksi.

 

Kecenderungan untuk menggunakan sesuatu atau melakukan sesuatu disebut dengan adiksi. Adiksi dapat berupa adiksi terhadap obat-obatan, substansi tertentu, serta bersifat behavioral, seperti candu terhadap judi maupun game.

 

Hal ini berhubungan dengan kesenangan yang didapatkan ketika candu terhadap adiksi terpenuhi, sehingga mereka menjadi tidak bisa lepas. Mengapa sih mereka menggunakan obat-obatan tersebut? To feel good atau to be better adalah dua alasan yang sering diutarakan. Tekanan pekerjaan ditambah dengan berbagai judgement orang-orang di sekitar mereka juga menjadi alasan utama untuk menggunakan obat-obatan tersebut.

Baca juga: Mengenal Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif

 

Seperti berbagai penyakit rumit lainnya, adiksi bukanlah faktor yang berdiri sendiri. Jika hal ini disebabkan oleh faktor yang berdiri sendiri, maka akan lebih mudah untuk menghilangkan adiksinya. Sayangnya, banyak faktor yang memengaruhi, sehingga adiksi sulit dikendalikan.

 

Faktor internal, seperti gangguan zat yang dihantarkan di dalam otak serta faktor eksternal, seperti stres, tekanan dari luar, dan sebagainya. Para remaja sendiri merupakan kelompok yang riskan untuk mengalami adiksi, karena bagian otak di bagian decision making masih belum matang, sehingga berbagai keputusan diambil dari bagian otak yang mengatur emosi. Hal inilah yang menyebabkan mereka disebut labil dalam emosi mereka.

 

Mungkin kita adalah orang-orang yang beruntung, karena tidak tinggal di lingkungan yang tinggi akan tingkat penggunaan obat-obatan, judi, dan lain-lain. Jadi, kita tidak mengerti apa rasanya hidup dengan adiksi tersebut. Hubungan keluarga yang baik, keberhasilan dalam sekolah dan bekerja, serta pengendalian diri yang baik adalan berbagai faktor yang dapat menjauhkan kita dari adiksi.

Namun, jangan lupa Kamu bisa mengalami adiksi terhadap gadget dan media sosial, lho! Gadget dan media sosial merupakan hal yang sangat dekat dengan kita, hingga terkadang tidak bisa lepas dari keduanya. Pernah merasakan gelisah karena lupa membawa gadget atau tidak membuka media sosial walau hanya beberapa jam saja? That's what we call addiction! Mungkin adiksi jenis ini hanya bersifat ringan dan hanya menyebabkan gelisah. Namun ketika adiksi sudah menyebabkan gangguan sosial dan fungsi sehari-hari, hal tersebut tidaklah sehat lagi.

 

Jadi apa yang perlu kita lakukan untuk membantu teman-teman yang hidup dalam adiksi? Dukungan emosional adalah hal yang sangat penting. Hubungan yang harmonis dengan keluarga dan teman-teman yang membawa pengaruh baik dapat menarik mereka dari adiksi.

 

Pada beberapa orang yang membutuhkan rehabilitasi, berikan dukungan bahwa hal ini baik bagi mereka dan bukan hal yang memalukan. Terkadang, kesulitan akan mereka hadapi saat keluar dari rehabilitasi. Pasalnya, mereka akan kembali ke lingkungan atau keadaan yang dapat membawa mereka kembali adiksi. Oleh karena itu, dukungan dan terapi jangka panjang diperlukan untuk teman-teman dengan adiksi. Segera cari bantuan ketika Kamu sudah mengalami hal-hal tersebut!

  • # Kesehatan Mental
  • # Psikologis
  • # Psikiatri