Hana Adisti
03 Januari 2019
pexels.com

Nutrisionis: Air Alkali tak Berkhasiat Alias Hoaks!

Maraknya berbagai merk air mineral dengan klaim ‘alkali’ menunjukkan masih ramainya tren air alkali dan kangen water beberapa waktu silam. Beberapa manfaat yang diklaim oleh vendor alat pengiklan air alkali di antaranya dapat memperbaiki kondisi seperti hipertensi, diabetes, sulit buang air besar, gout dan artritis, osteoporosis, diare, obesitas, migraine, bahkan bau badan. Beberapa sumber bahkan menyatakan dapat menyembuhkan berbagai penyakit, membuat awet muda, bahkan menyembuhkan kanker. Apakah berbagai klaim yang disebutkan ini sudah terbukti secara ilmiah? Atau sebaliknya, apakah ada bukti bahwa air alkali ini berbahaya bagi tubuh?

 

Baca juga: Jangan Asal Beli, Pelajari Manfaat dan Risiko Air Alkali

 

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Mari kita bahas mengenai pH (potential hydrogen). pH adalah perhitungan jumlah ion hidrogen yang terkandung dalam suatu larutan. Rentang nilai pH berada pada nilai 0 sampai 14, yang dibandingkan degnan konsentrasi jumlah ion hidrogen dalam air murni (disebut netral, pH 7). Nilai pH di bawah 7 disebut bersifat asam dan di atas 7 disebut basa.

 

Semakin besar kandungan ion hidrogen dalam larutan, maka larutan tersebut semakin bersifat asam dan memiliki pH yang semakin rendah. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kandungan ion hidrogen dalam larutan, larutan tersebut semakin bersifat basa dan memiliki pH semakin tinggi.

 

Akhir-akhir ini, istilah ‘alkali’ sering disamakan dengan istilah ‘basa’, padahal kedua istilah tersebut tidak sama. Senyawa alkali adalah senyawa (berupa garam atau logam) yang ketika ditambahkan ke dalam air membuat larutan yang bersifat lebih basa. 

 

Air selalu mengandung sejumlah padatan terlarut (garam nonorganik seperti kalsium, magnesium, kalium, dan natrium) yang mempengaruhi nilai pH. Semakin tinggi jumlah padatan terlarut, air akan menjadi semakin alkali. Nilai pH untuk air keran mendekati 7, semakin tinggi kandungan senyawa alkalinya, pHnya bisa mencapai 8 atau 9.

 

Baca juga: 5 Fakta yang Harus Diketahui Tentang Minum Air

 

 

Hipotesa bahwa air alkali memiliki manfaat kesehatan diperoleh berdasarkan pmahaman bahwa kandungan zat asam dalam tubuh dan peredaran darah merupakan penyebab berbagi penyakit, sehingga perlu dinetralkan. Semakin alkali tubuh seseorang maka semakin baik kesehatannya. Padahal, pH dalam tubuh kita berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan fungsi masing-masing organ, misalnya cairan lambung dan cairan vagina bersifat sangat asam karena asam lambung berfungsi untuk menghancurkan protein, sedangkan cairan vagina asam karena berfungsi untuk membatasi pertumbuhan mikroorganisme.

 

Sebaliknya, darah manusia memiliki pH yang spesifik dan stabil antara 7,35 – 7,45. Jika nilai tersebut berubah terlalu jauh, tubuh berisiko mengalami koma, gagal jantung, gagal multi organ, dan kematian. Tubuh kita memiliki berbagai sistem buffer yang mencegah pH darah berfluktuasi terlalu jauh terlepas dari apa dan berapa banyak yang kita konsumsi, termasuk air alkali.

 

Sebagai contoh, pH cairan lambung kita sangat rendah (sekitar 1,5 sampai 3,5), yang sangat asam sehingga dapat mencerna makanan yang kita konsumsi. Sehingga ketika seseorang mengonsumsi air alkali, ketika mencapai lambung akan bercampur dengan cairan lambung yang sangat asam tersebut. Hal ini menyebabkan air alkali akan ternetralisir oleh cairan lambung.

 

 

Untuk makanan dan minuman yang bersifat asam pun dapat dengan cepat mencapai duodenum (bagian usus setelah lambung) yang  dapat menetralkan senyawa asam dengan bikarbonat. Sehingga ketika makanan dan minuman yang kita konsumsi diserap oleh saluran pencernaan dan masuk ke dalam sistem peredaran darah sudah menjadi air dengan pH normal, tidak lagi bersifat alkali maupun asam. Kalaupun terdapat ‘ekstra alkali’ dari air alkali yang tidak ternetralisir oleh saluran pencernaan dan masuk ke dalam peredaran darah, akan langsung tersaring oleh ginjal dan dibuang melalui urine.

 

Dengan pemahaman demikian, sebenarnya tidak ada perbedaan antara air alkali dengan air minum biasa. Air alkali tidak lebih baik dibandingkan air minum biasa, dan tidak lebih buruk juga. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan berbagai klaim yang diakui oleh air alkali. Klaim air alkali tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, terbatas pada lingkup penelitian, atau memiliki cacat dalam metode penelitian yang dilakukan.

 

Para ahli menyepakati air minum biasa sudah cukup untuk menghidrasi kita. Tetapi kalau Kamu mengonsumsi air alkali karena ingin merasa lebih baik dengan air alkali atau lebih menyukai rasanya sehingga minum lebih banyak dan status hidrasi menjadi lebih baik, maka tidak ada salahnya. Jika kondisinya demikian maka air alkali ini dapat memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan Kamu. Hal ini juga berlaku untuk air minum apapun pilihan Kamu.

 

 

 

  • # Gaya Hidup
  • # Anti Hoaks
  • # Nutrisi