Mitos atau Fakta, Puasa Bisa Meningkatkan Kesuburan?
Puasa Ramadan adalah suatu praktik spiritual dan kesehatan bagi umat muslim. Bagi Mums dan Dads yang sedang mengusahakan datangnya buah hari melalui program hamil, puasa bisa menjadi kesempatan meningkatkan gaya hidup sehat. Banyak klaim dikaitkan dengan puasa, salah satunya dapat meningkatkan kesuburan. Namun, apa kebenaran di balik klaim-klaim tersebut? Apakah puasa benar-benar dapat memengaruhi kesuburan atau hanya sekadar mitos yang tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat? Mari kita bahas lebih lanjut.
Fakta Ilmiah Puasa Meningkatkan Kesuburan
Sebagian orang percaya bahwa puasa memiliki dampak positif terhadap kesuburan, mengacu pada klaim bahwa membersihkan tubuh dari racun selama puasa dapat meningkatkan kualitas sperma dan sel telur.
Meskipun kepercayaan ini memiliki dasar dalam kepercayaan populer, penting untuk diingat bahwa kurangnya bukti ilmiah yang kuat membuat klaim ini cenderung menjadi mitos.
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa puasa dapat memiliki dampak positif terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Fertility and Sterility" menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berpotensi memengaruhi kesuburan pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.
Ini bukan karena puasa memiliki manfaat khusus atau ajaib, melainkan karena puasa menciptakan pengurangan energi total sepanjang hari dan/atau minggu yang mengakibatkan perubahan berat badan.
Penurunan berat badan adalah salah satu anjuran penting bagi Mums yang memiliki PCOS. Hal ini karena PCOS berhubungan resistensi insulin, di mana tubuh tidak responsif dengan insulin. Tubuh kemudian mengimbanginya dengan produksi i insulin ekstra. Kadar insulin yang tinggi bisa dikaitkan dengan peningkatan berat badan dengan cara dengan meningkatkan rasa lapar, meningkatkan penyimpanan lemak, dan menghambat pemecahan lemak yang tersimpan
Apakah Puasa dapat Menghambat Program Hamil?
Untuk mendapatkan menstruasi yang teratur, dan dengan demikian ovulasi yang teratur, wanita perlu mengonsumsi cukup energi (kalori) dan memiliki lemak tubuh yang cukup.
Jadi jika seorang wanita terlalu membatasi asupan makanan, berolahraga secara berlebihan, dan/atau mengalami penurunan berat badan yang signifikan, maka dapat mengganggu kesuburan.
Otak akan menganggap tubuh dalam "bahaya" dan menghemat energi dengan mengurangi estrogen dan progesteron saat sumbu hipotalamus-hipofisis-ovarium memasuki mode tunda (mirip seperti saat kita mengonsumsi kontrasepsi hormonal). Ini berarti ovulasi tidak akan terjadi, dan menstruasi mungkin menjadi tidak teratur atau hilang sama sekali (dikenal sebagai amenore hipotalamus).
Semua itu dapat terjadi pada puasa yang dilakukan terus menerus, misalnya wanita yang melaukan puasa intermitten dalam jangka waktu lama. Misalnya, jendela makan dalam dalam sehari (24 jam) hanya 8 jam dan 16 jam sisanya puasa dan dilakukan selama berbulan-bulan. Sedangkan puasa di bulan Ramadan, puasa biasanya berlangsung 14 jam (tergantung wilayah di bumi) dan hanya berlangsung selama 1 bulan sehingga diduga tidak berdampak buruk pada kesuburan.
Puasa pada Wanita dengan PCOS
Namun, sekelompok peneliti telah mengemukakan bahwa puasa dapat membantu mereka yang menderita PCOS. Resistensi insulin umum terjadi pada wanita dengan PCOS. Wanita dengan PCOS yang berjuang melawan kelebihan berat badan terkadang mendapatkan periode menstruasi yang lebih teratur ketika mereka mampu menurunkan berat badan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa selama beberapa jam dalam sehari dapat meningkatkan resistensi insulin dan penurunan berat badan, dengan menciptakan defisit energi atau keseimbangan energi negatif.
Jadi, puasa dapat membantu wanita dengan PCOS dengan mengurangi resistensi insulin dan/atau menyebabkan penurunan berat badan yang dapat membantu mengembalikan periode menstruasi yang lebih teratur . Dalam kasus PCOS, memperbaiki resistensi insulin dan mencapai berat badan yang sehat dapat menyebabkan ovulasi yang lebih teratur.
Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter agar Mums bisa beribadah puasa dengan lancar tanpa mengganggu program hamil. Untuk menambah wawasan seputar persiapan kehamilan, Mums bisa download aplikasi Teman Bumil dan dapatkan kesempatan bergabung dengan komunitas Teman Bumil di sini.
Referensi:
Thedietologist. intermittent-fasting-fertility
-
# Puasa
-
# Program Hamil