Ana Yuliastanti
24 Juli 2020
Google image

Sambil Menunggu Giliran Vaksin Covid-19, Tetap Lakukan Kebiasaan Ini Setiap Hari!

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. dr. William

Beberapa negara kini sedang berjuang untuk memulai kembali ekonomi yang hancur oleh pandemi. Bahkan negara sebesar Amerika saja, saat ini memiliki tambahan 36 juta pengangguran. Vaksin menjadi salah satu strategi memutus rantai penularan ini. Tahapan vaksinasi di Indonesia sudah dimulai pada 13 Januari 2021, di mana presiden Jokowi menjadi orang pertama yang divaksin. 

 

Ketika coronavirus terus menyebar di seluruh dunia, milyaran orang menaruh kepercayaan pada vaksin yang sedang dikembangkan, dengan harapan vaksin akan mengakhiri pandemi. Memang saat ini beberapa perusahaan global sudah mulai menguji bakal vaksin Covid-19, bahkan sebagian sudah memasuki percobaan fase 3.

 

Membuat vaksin itu tidak mudah. Dibutuhkan penelitian bertahun-tahun. Nah, apakah kita boleh hanya mengandalkan vaksin ini saja?

 

Baca juga: Bisakah Vaksin Influenza Mencegah Coronavirus? Ini Menurut Ahli!
 

Vaksin Hanya Salah Satu Pilihan

Pakar medis di seluruh dunia mengemukakan kekhawatiran mereka tentang kurangnya perencanaan darurat jika vaksin gagal dikembangkan. Mereka berharap ada alternatif yang disiapkan jika pandemi ini terus berlanjut. 

 

Kurva epidemi Covid-19 di sebagian negara sudah mulai melandai, meskipun belum ada antivirus maupun vaksin yang ditemukan. Hal ini salah satunya dicapai oleh intervensi non-obat-obatan seperti karantina, jaga jarak sosial, cuci tangan, dan menggunakan masker dan peralatan pelindung lainnya. 

 

Di tahun 2021 ini beberapa vaksin COVID-19 sudah tersedia. Tetapi apa yang kita lakukan sembari menunggu giliran divaksin? Dana penelitian saat ini bisa dikatakan tersedot untuk menemukan vaksin dan obat-obatan yang efektif untuk Covid-19. Upaya ini sangat penting, tetapi jangan melupakan pencegahan non-obat yang selama ini justru terbukti ambuh mencegah penyebaran virus. 

 

Baca juga: Belum Ditemukan Vaksin, Begini Cara Sel Imun Melawan Virus Corona!

 

3 Langkah Penting yang Harus Terus Dilakukan

Beberapa media memberitakan bahwa para pemimpin dunia sudah memperingatkan, menunggu vaksin coronavirus bukanlah suatu pilihan. Vaksin memang bisa memberikan kekebalan. Begitu vaksin diberikan (biasanya dengan suntikan), tubuh akan membentuk antibodi dan akan disimpan sebagai memori oleh sel imun kita. Ketika virus sejenis masuk ke tubuh, sistem imun akan langsung mengenali dan memusnahkannya.



Faktanya, virus penyebab Covid-19 adalah virus yang masih baru. Sifat-sfat virus ini masih terus diselidiki. Padahal pembuatan vaksin ini sepenuhnya tergantung dari sifat dan materi virus. Beberapa hari lalu, dilansir dari Medscape, penelitian di China menunjukkan bahwa pada orang yang terinfeksi coronavirus, kadar antibodinya akan turun dalam 3 bulan. Artinya belum tentu pernah terinfeksi akan memberikan kekebalan dalam jangka panjang. Kemungkinan terinfeksi lagi sangat besar.



Para ahli pun berlomba dengan waktu, menemukan vaksin yang aman, efektif, dan bisa memberikan perlindungan dalam waktu lama. Nah, apa yang harus Kamu lakukan saat masa depan vaksin Covid-19 masih belum jelas? Pencegahan saat ini tetap menjadi metode paling efektif agar terhindar dari coronavirus:



  1. Jangan bosan rajin cuci tangan setiap kali menyentuh barang di tempat umum. Kamu juga bisa menggunakan hand sanitizer yang dibawa ke mana pun.

  • Gunakan masker setiap ke luar rumah. Gunakan masker dengan benar, yakni menutup hidung dan mulut, dengan tali yang dikencangkan sehingga tidak mudah lepas.

  • Jaga jarak dan jika tidak mendesak, hindari acara yang dihadiri banyak orang terlebih dahulu.



  • Di tengah belum pastinya kapan vaksin tersebut tersedia, 3 langkah itu tidak boleh ditinggalkan ya Geng! Selalu waspada dan jangan lengah, sampai coronavirus dinyatakan hilang dari muka bumi.

     

    Apakah Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Mendapat Vaksin COVID-19?

    Pemerintah sudah memutuskan siapa saja warga negara yang boleh mendapatkan vaksin dan tidak. Sayangnya, hingga pelaksanaan hari pertama vaksinasi tanggal 13 Januari 2021, ibu hamil dan menyusui termasuk kelompok yang tidak boleh mendapatkan vaksin Covid-19.

     

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers tangga; 29 Desember mengatakan, untuk mencapai kekebalan komunitas, maka penduduk yang berusia di atas 18 tahun harus mendapatkan vaksin. Jumlahnya sekitar 188 juta orang. Namun, jika orang dengan komorbid (penyakit penyerta) berat, orang yang pernah  positif terkena COVID-19,  dan ibu hamil yang tidak masuk kriteria dikeluarkan, maka jumlahnya hanya menjadi 181 juta orang.

     

    Menurut Surat Keputusan (SK) Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor 02.02/4/1/2021, pada BAB III mengenai Pelaksanaan Pelayanan Vaksinasi Covid-19 Kemenkes menyebut jika ibu menyusui tidak bisa diberikan vaksin Covid-19. Dalam SK itu dipaparkan "Vaksinasi Covid-19 tidak diberikan pada sasaran yang memiliki riwayat konfirmasi Covid-19, wanita hamil, menyusui, usia di bawah 18 tahun dan beberapa kondisi komorbid yang telah disebutkan dalam format skrining," ujar dokumen tersebut.

     

    Beberapa referensi menyatakan, ibu hamil dan menyusui tidak dimasukkan dalam sample penelitian ketika vaksin diujicoba secara klinis, sehingga belum diketahui efikasi, manfaat, maupun keamanannya. Namun, Mums bisa berkonsultasi dan menanyakan langsung kepada dokter kandungan, jika ingin tahu seputar pemberian vaksin Covid-19.

     



    Referensi:

     



     

     

    • # Vaksin
    • # Coronavirus