Ana Yuliastanti
08 Februari 2020
Guesehat

Menikmati 17 Lukisan Leonardo da Vinci di Jakarta

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. dr. William

 

Geng Sehat pasti tahu dong seniman jaman renaisance Leonardo da Vinci. Salah satu karyanya yang sangat terkenal adalah lukisan Mona Lisa dan The Last Supper. Di balik wajah misterius Mona Lisa, tidak banyak sejarah terkait bagaimana lukisan ini dibuat. Untuk melihat langsung Mona Lisa, Kamu harus terbang ke Museum Louvre, di Paris. Kamu juga harus terbang ke Milan untuk melihat lukisan The Last Supper yang berukuran 460 x 880 cm.

 

Tahukan Kamu, sepanjang hidupnya Leonardi da Vinci hanya membuat 17 lukisan. Dalam rangka mengenang 500 Tahun Kematian Leonardo da Vinci, Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia di Jakarta mempersembahkan pameran bertajuk "Leonardo Opera Omnia."

 

Pameran ini menampilkan 17 lukisan Leonardo da Vinci yang saat ini tersebar di beberapa negara. Kamu bisa melihat semuanya tanpa perlu menjelajahi museum atau gereja di berbagai negara yang mengoleksi lukisan aslinya. Meskipun hanya berupa replika saja, namun semua lukisan ini terlihat sangat mirip dan ukurannya pun sama dengan ukuran aslinya karena dihadirkan dengan format high-definition digital imaging.

 

Baca juga: 7 Manfaat Mengajak Si Kecil ke Festival Seni dan Budaya

 

 

Duta Besar Italia untuk Republik Indonesia Yang Mulia Vittorio Sandalli meresmikan pembukaan pameran ‘Leonardo Opera Omnia’ di Museum Mandiri, Jakarta. Pameran ini dibuka untuk umum mulai tanggal 6 Februari hingga 3 Maret 2020.

 

“Kami sangat bangga dapat mempersembahkan karya Leonardo da Vinci kepada para pecinta seni di Indonesia. Leonardo da Vinci merupakan salah satu seniman paling berpengaruh dan dihormati dalam sejarah yang juga memiliki minat di bidang sains, musik, matematika, sastra serta gambar, lukisan, patung, dan arsitektur,” jelasnya.

 

Leonardo Opera Omnia digelar dalam rangka memperkuat hubungan diplomatik bilateral antara Republik Italia dan Republik Indonesia selama lebih dari 70 tahun.

 

Pameran ini telah dimulai pada bulan Februari 2019 dan diselenggarakan di berbagai negara di Eropa, Asia serta Afrika. Sebelum datang ke Indonesia, pameran ini telah mengunjungi beberapa wilayah Asia seperti Tbilisi, Beijing, Kanton, Kuala Lumpur dan Yangon.

 

Mrs. Maria Battaglia, Direktur Institut Kebudayaan Italia di Jakarta menjelaskan, “Kami menyadari bahwa seluruh warisan artistik Leonardo da Vinci telah tersebar di berbagai museum, gereja, dan menjadi koleksi pribadi di seluruh dunia, sehingga tidak memungkinkan untuk menggelar pameran tunggal dalam skala besar. Melalui proyek Opera Omnia, maha karya Leonardo dapat dibawa dengan mudah dan dipamerkan dalam berbagai bentuk.”



Menurut maria, tujuh belas reproduksi karya Leonardo merepresentasikan jalur artistik sang pelukis dan dibuat dengan menggunakan teknik digital canggih sehingga seolah-olah memposisikan pengunjung di depan karya aslinya.

 

“Semua karya Leonardo direproduksi berdasarkan ukuran/bentuk aslinya dan akan memberikan sudut pandang yang luar biasa bagi pengunjung dalam memahami kreativitas sang jenius Leonardo da Vinci," tambah Mrs. Maria Battaglia.

 

Leonardo da Vinci Mewakili Manusia Jenius

Leonardo da Vinci lahir pada bulan April 1452 di Anchiano, Italia. Minatnya pada ranah seni dan ilmu pengetahuan menggambarkan contoh sempurna akan kekayaan intelektual era Renaissance.

 

Leonardo da Vinci bukan hanya seniman biasa. Ia mewakili gagasan manusia modern saat ini, jauh di masanya. Jaman Renaissance sangat berjarak jauh dengan masa kini, namun karya Leonrado da Vinci tetap relevan dengan jaman modern. Dengan kata lain, Leonardo da Vinci menggambarkan manusia jenius, manusia yang memiliki gagasan lebih dari orang lain. Di era modern, inilah yang disebut gagasan dalam industri kreatif. 

 

Kamu bisa menjadi bagian dalam perjalanan sang maestro, dengan melihat karya-karya lukisannya. Jika ingin melihat lukisan aslinya, Kamu harus menunggu di daftar tunggu paling cepat 7 bulan.

 

“Setiap hari pengunjung dibatasi 1000 orang per hari. Masing-masing pengunjung hanya bisa melihat lukisan asli Leonardo da Vinci selama 15 menit. Hal ini diterapkan karena suhu tubuh manusia ikut memengaruhi keawetan lukisan,” jelas Mr. Matteo Ive, Konsultan Rai Com Project selaku penyelenggara pameran.

 


Nah yuk sebelum berakhir. Pameran ini mengingatkan bagaimana pentingnya mengingat masa lalu. 500 tahun lalu Leonardo sudah berpikir karyanya akan sampai di masa depan. Dan terbukti kan?

 

 

  • # Gaya Hidup Sehat
  • # Kesehatan Mental