Mengenal Prolonged Labour atau Persalinan Lama, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Persalinan lama (prolonged labour) adalah persalinan yang perkembangannya lambat atau pembukaan tidak juga bertambah. Biasanya pada persalinan anak pertama, kondisi ini kerap dialami. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula dialami pada persalinan anak kedua atau selanjutnya. Apa penyebab persalinan berjalan lama?
Apa itu prolonged labour?
Persalinan yang berlangsung lambat dikenal sebagai prolonged labour atau persalinan yang gagal maju. Dalam persalinan normal dikenal 4 kala atau tahap persalinan. Proses persalinan yang berjalan lambat biasanya terjadi selama tahap pertama atau kedua persalinan. Di tahap ini, ibu hamil dapat mengalami persalinan selama berjam-jam tanpa beralih ke tahap berikutnya.
Kalau dihitung dengan durasi, prolonged labour adalah persalinan yang berlangsung selama 25 jam atau lebih bagi mereka yang baru pertama kali melahirkan, atau 20 jam atau lebih bagi mereka yang pernah melahirkan setidaknya satu bayi sebelumnya.
Normalnya, persalinan pervaginam berlangsung rata-rata 12 hingga 24 jam untuk kelahiran pertama dan 8 hingga 10 jam untuk kelahiran berikutnya.
Faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko ibu hamil mengalami persalinan lama, misalnya hamil kembar, posisi bayi sungsang atau miring, usia ibu sudah tua dan kegemukan.
Penyebab prolonged labour
Prolonged labour jarang terjadi, jadi Mums tidak perlu takut. Hanya memengaruhi sekitar 8% dari keseluruhan persalinan. Namun, sepertiga ibu hamil yang mengalami prolonged labour akhirnya menjaani operasi caesar.
Sebelum memahami penyebab persalinan lama, Mums perlu tahu jalannya tahapan persalinan. Tahap pertama persalinan adalah waktu dari kontraksi teratur hingga serviks terbuka sepenuhnya. Tahap kedua adalah waktu dari saat serviks terbuka sepenuhnya hingga bayi lahir.
1. Serviks tidak melebar
Selama tahap pertama persalinan, serviks menipis (penipisan). Penipisan yang lambat dapat menambah waktu persalinan. Penyebab penipisan yang lambat biasanya adalah kontraksi uterus yang tidak efisien. Terkadang, obat-obatan tertentu yang digunakan selama persalinan dapat melemahkan kontraksi, sehingga memperlambat proses kelahiran.
Jadi penyebab persalinan berjalan lama pada tahap pertama kemungkinan karena serviks terbuka tetapi berhenti sebelum melebar sepenuhnya hingga 10 sentimeter (bukaan lengkap).
2. Faktor janin dan uterus
Persalinan lama juga bisa terjadi jika serviks telah melebar sepenuhnya, tetapi bayi berhenti bergerak turun menyusuri jalan lahir.
Tahap kedua dianggap lama jika berlangsung lebih dari tiga hingga empat jam pada wanita yang baru pertama kali melahirkan atau dua hingga tiga jam jika Mums pernah melahirkan sebelumnya.
Selama tahap kedua, persalinan lama dapat terjadi jika:
- Bayi terlalu besar.
- Jalan lahir terlalu kecil.
- Panggul terlalu kecil untuk bayi bergerak turun.
- Kontraksi uterus tidak cukup kuat.
3. Stres
Penelitian juga mengaitkan persalinan lama dengan faktor psikologis selama persalinan seperti kecemasan, stres, dan ketakutan.
Faktor Risiko prolonged labour
Kegagalan untuk maju selama tahap pertama persalinan jarang menyebabkan komplikasi, meskipun sering kali menguras mental dan fisik bagi calon ibu. Persalinan lama selama tahap kedua persalinan lebih serius karena meningkatkan risiko:
- Infeksi.
- Pendarahan pascapersalinan.
- Inkontinensia di masa mendatang.
- Prolaps organ panggul di masa mendatang.
- Ruptur uterus (sangat jarang).
Persalinan lama meningkatkan kemungkinan ibu hamil membutuhkan jenis persalinan yang berbeda. Misalnya, dokter mungkin perlu menggunakan instrumen medis, seperti vakum atau forsep, untuk membantu melahirkan bayi. Persalinan lama juga meningkatkan kemungkinan operasi caesar.
Dampak pada bayi
Persalinan lama juga dapat membawa risiko pada bayi :
- Infeksi (biasanya ditularkan dari orang tua ke bayi)
- Distres janin ditandai dengan penurunan denyut jantung bayi.
- Asfiksia perinatal, atau bayi kekurangan oksigen.
- Distosia bahu (bayi tersangkut di jalan lahir).
Penanganan dan Perawatan
Jika Mums mengalami persalinan lama selama tahap pertama, maka dokter akan melakukan tindakan dengan tujuan mendorong kontraksi yang lebih kuat guna membantu melebarkan serviks. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong kontraksi:
1. Pijat puting susu
Merangsang putting susu akan mendorong tubuh melepaskan lebih banyak oksitosin secara alami, yang mendorong kontraksi yang lebih kuat.
2. Memecahkan ketuban
Memecahkan ketuban secara sengaja disebut amniotomi.
3. Pemberian obat
Dokter akan mendorong kontraksi dengan obat-obatan untuk membantu mematangkan serviks.
4. Mandi air hangat untuk relaks
Selama tahap kedua persalinan, dokter akan menyarankan Mums untuk santai dan sering mengubah posisi atau berjalan-jalan. Atau membolehkan Mums mandi air hangat agar lebih relaks.
Berbagai artikel seputar masalah persalinan yang tidak terduga juga bisa ddidapatkan di aplikasi Teman Bumil. Termasuk tanda-tanda persalinan yang tidak boleh Mums lewatkan.
Referensi:
Myclevelandclinic. prolonged-labor
-
# Persalinan
-
# TB Persalinan & Postpartum
-
# TBMinggu39
-
# TBTrimester3