Mengatur Keuangan Keluarga dengan Rumus 40-30-20-10
Mengatur keuangan bukan hanya tentang menabung, tetapi bagaimana mengalokasikan penghasilan secara bijak agar semua kebutuhan terpenuhi tanpa mengorbankan masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan keuangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga muda.
Beberapa bentuk pengaruh atau dampak positif tersebut antara lain:
Keluarga yang melakukan perencanaan anggaran bulanan mengalami peningkatan tabungan
Pengelolaan utang yang bijak berkontribusi pada stabilitas keuangan
Investasi yang direncanakan dengan baik dapat meningkatkan aset keluarga.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa pendidikan keuangan memainkan peran penting dalam meningkatkan keterampilan perencanaan keuangan di kalangan keluarga muda.
Lalu apakah sulit menerapkan perencanaan keuangan? Sebelumnya para pakar memberi rumus mengatur keuangan 50-30-20 menjadi salah satu metode budgeting paling popular.
Namun, seiring meningkatnya kebutuhan hidup dan kesadaran finansial, banyak orang mencari metode mengatur keuangan yang lebih fleksibel dan adaptif dengan perubahan kehidupan saat ini. Lain dulu lain sekarang, rumus mengatur keuangan saat ini pun ikut berubah.
Rumus 40-30-20-10 dalam Mengatur Keuangan
Mengatur keuangan bukan lagi hal yang rumit. Saat ini masyarakat mulai melek cara mengatur keuangan hal ini terbukti dari literasi finansial yang semakin berkembang. Metode mengatur keuangan pun ikut beradaptasi dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Dan yang terbaru atau cukup popular digunakan saat ini adalah rumus 40-30-20-10. Jika dulu rumus mengatur keuangan 50-40-30 membagi pendapatan ke dalam tiga kelompok, saat ini rumus mengatur keuangan yang banyak digunakan adalah 40-30-20-10, yaitu model penggaran membagi pendapatan ke dalam empat kelompok.
Pembagian ini dinilai lebih rinci dibanding metode klasik karena memberi alokasi khusus untuk dana investasi dan pengembangan diri. Dua hal yang dulu tidak pernah terpikirkan, dan kini sangat penting untuk membangun masa depan finansial yang jauh lebih kuat.
Lebih detailnya dalam rumus 40-30-20-10 ini, alokasi mengatur keuangan dari pendapatan yang diterima setiap bulannya sebagai berikut :
1. 40% untuk kebutuhan rutin setiap bulannya
Kategori ini mencakup semua kebutuhan atau biaya yang wajib dibayarkan setiap bulannya dan berhubungan dengan kebutuhan dasar. Misalnya: sewa atau cicilan rumah, kebutuhan dasar seperti listrik, air, internet. Juga biaya transportasi baik untuk kendaraan pribadi maupun ongkos naik kendaraan umum. Belanja bulanan kebutuhan rumah tangga, biasa sekolah anak, hingga pembayaran minimun utang.
Mums, jika alokasi kategori ini melebihi 40% dari pendapatan, itu tandanya ada yang perlu ditinjau ulang, terutama terkait gaya hidup. Solusinya cari opsi penghematan atau menambah pemasukan di luar pendapatan utama.
2. 30% untuk keinginan
Bisa dibilang alokasi ini untuk kebutuhan dalam rangka menikmati hidup. Sebab manusia tidak hanya bekerja dan membayar tagihan, melainkan juga butuh momen untuk menikmati hidup, merayakan hari spesial.
Contohnya makan di luar bersama keluarga, belanja pakaian, hiburan seperti ke bioskop, liburan, nonton konser musisi idola. Termasuk di sini langganan streaming, kebutuhan hobi dan rekreasi. Tetapi ingat ya Mums keinginan ini tidak boleh mengganggu kebutuhan utama maupun tabungan. Jika bagian ini terlalu besar, sangat mudah untuk terjerat dalam pola konsumtif.
3. 20% untuk tabungan dan dana darurat
Bagaimana pun hidup perlu diantisipasi, apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi maupun faktor di luar kendali. Di sinilah dana darurat dibutuhkan sebagai penyelamat ketika situasi tak terduga muncul. Misalnya sakit, kehilangan pekerjaan, hingga kebutuhan mendesak lainnya.
Selain dana darurat, kategori 20% ini juga mencakup tabungan jangka pendek dan jangka panjang, persiapan membeli rumah, tabungan pendidikan anak, pelunasan utang di luar pembayaran minimum. Target ideal dana darurat sebesar 3–6 bulan pengeluaran, dan rumus 20% ini cukup membantu mencapainya lebih cepat.
4. 10% untuk investasi dan pengembangan diri
Agar kehidupan di masa depan jauh lebih baik, dibutuhkan investasi dan pengembangan diri. Sebab kebutuhan akan semakin bertambah dan ada fase pensiun di masa tua. Inilah salah satu keunggulan dari rumus mengatur keuangan metode 40-30-20-10. Ada alokasi khusus untuk investasi jangka panjang. Ada pula untuk pengembangan diri seperti kursus, sertifikasi, workshop, maupun skill tambahan guna meningkatkan karier.
Tips Agar Rumus Mengatur Keuangan Berhasil
Memang metode mengatur keuangan 40-30-20-10 cukup adaptif dan fleksibel dengan segala keunggulannya, namun tantangannya juga tidak ringan. Sebab setiap orang punya kondisi finansial yang berbeda. Namun, konsitensi dan disiplin tinggi adalah kunci keberhasilan menerapkan mengatur keuangan dengan metode ini.
Untuk Mums yang masih kurang percaya diri, berikut ini tips agar rumus mengatur keuangan 40-30-20-10 berhasil :
1. Lacak pengeluaran secara rutin. Jika perlu gunakan aplikasi budgeting atau spreadsheet agar lebih mudah.
2. Pisahkan rekening sesuai kategori. Yaitu rekening kebutuhan, rekening tabungan, dan rekening investasi.
3.Gunakan sistem autodebet. Hal ini sangat membantu karena alokasi tabungan dan investasi otomatis langsung terpotong dari rekening tanpa perlu tertunda oleh kebutuhan lain.
4. Evaluasi setiap 3 bulan, terutama bila ada perubahan kebutuhan di luar kebiasaan. Sesuaikan dengan pemasakan atau kebutuhan yang terjadi.
Mums, itulah rumus 40-30-20-10 dalam mengatur keuangan yang banyak direkomendasikan oleh para pakar. Dengan menempatkan investasi sebagai kategori tersendiri, metode ini membantu membangun masa depan finansial yang lebih aman sekaligus memberi ruang bagi kebutuhan dan gaya hidup. Kunci keberhasilan bukan hanya mengikuti rumusnya, melainkan konsistensi dalam mencatat, menilai, dan menyesuaikan pengeluaran sesuai kebutuhan dan tujuan hidup.
Referensi :
Financialword. The 50/30/20 Rule: Is It Right for You?
IAI Diniyyah Pekanbaru. The Influence of Financial Planning on Family Economic Welfare among Young Families
-
# Keluarga
-
# Keuangan