GueSehat
02 Maret 2019
Guesehat.com

Maudy Ayunda Memilih Bersuara untuk Pendidikan

Cantik, muda, dan pintar pantas disematkan pada Maudy Ayunda. Artis 24 tahun ini sudah menyelesaikan kuliahnya di Oxford University dan siap meneruskan jenjang ke S2. Pilihan jurusannya pun cukup serius, yaitu Politik, Filsafat, dan Ekonomi.  

 

Ketika memutuskan terbang ke Inggris, karier keartisan Maudy tengah bersinar di tanah air. Namun, ia tidak ragu meninggalkan Indonesia demi mengejar pendidikan. Tak heran Maudy didapuk menjadi duta kampanye “Ubah dengan Suara” untuk brand Listerine. Kampanye ini mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan meningkatkan kompetensi para pengajar.

 

Maudy yang memulai debutnya sebagai pemeran utama di film Untuk Rena saat berusia 9 tahun mengaku sempat bimbang dan galau tentang pilihan kariernya. “Selepas lulus kuliah 3 tahun lalu, aku sempat mengalami krisis apa yang harus dilakukan. Karier apa yang mesti aku jalani. Kemudian aku mulai merefleksi kembali perjalanan karier mulai dari proyek film dan musik. Ternyata film dan musik itu bisa memberikan pengaruh. Dari situ, aku dikenal dan ternyata banyak yang bisa dilakukan untuk membuat perubahan. Kesempatan berkarier di dunia film juga melahirkan tanggung jawab sosial. Akhirnya aku memilih jalur kreatif sekaligus sosial,” ungkap Maudy yang belum lama ini juga meluncurkan buku anak-anak Kina and Her Fluffy Bunny.

Baca juga: Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini
 

Bersuara di dunia pendidikan menjadi pilihannya. Menurut artis yang sudah merilis album “Panggil Aku” ini, semua orang berhak mendapat pendidikan yang terbaik. Ia sendiri merasakan bahwa sekolah mengajarkannya banyak hal. “Kenapa aku sangat mementingkan pendidikan? Karena aku suka belajar berpikir kritis. Melalui pendidikan, aku belajar cara berpikir dan problem solving,” kata Maudy.

 

Saat ditanya seberapa besar pendidikan bisa mengubah hidup seseorang, Maudy tanpa ragu menyebutkan bahwa pendidikan bisa menyelamatkan sebuah generasi. Wanita seperti dirinya, punya peran yang tidak kecil. “Setelah menyelesaikan pendidikan, seorang wanita akan bekerja kemudian menikah. Pengalamannya akan diteruskan ke anak-anak mereka, sehingga generasi yang dilahirkannya pun berkualitas. Selain itu, dengan pendidikan yang baik, seseorang memiliki kebanggaan dan percaya diri yang tinggi,” tambahnya.

 

Baca juga: Anak dengan Disabilitas Belajar Belum Tentu Kurang Pintar!

 

Lebih jauh, Maudy menekankan bahwa keberhasilan pendidikan juga dipengaruhi oleh kualitas guru. Peran guru sangat menentukan. Sekolah dan guru yang baik bisa mengubah anak-anak didiknya agar mencintai sekolah dan suka belajar. Ketika anak sudah cinta belajar, selanjutnya akan berjalan dengan sendirinya.

 

Maudy berharap dengan ikut bersuara di kampanye pendidikan ini, ia bisa mengajak anak muda untuk lebih bisa bersuara, terutama di dunia pendidikan. “Kenapa generasi muda harus speak up? Sekarang ini eranya media sosial. Di situ banyak sekali suara-suara positif maupun negatif. Anak muda harus lebih banyak bersuara supaya aura media sosial dominan positif. Karena suatu saat anak-anak muda yang akan mengambil alih semua peran termasuk di pemerintahan,” ungkap finalis Gadis Sampul 2009 ini.

 

Kita tahu Gengs, kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Bahkan, berdasarkan data dari Global Education Monitoring (GEM) Report 2016, UNESCO, kualitas pendidikan Indonesia masih perlu ditingkatkan lebih baik lagi dibanding negara lain.

 

“Untuk kemajuan pendidikan Indonesia, menurut saya dibutuhkan suatu pembelajaran yang interaktif dan mendorong pemikiran kritis. Kita harus lebih berani speak up dan menyatakan pemikiran kritis kita terhadap suatu isu. Tentunya harus didahului dengan rasa percaya diri,” ujar Maudy.

 

Pelantun Perahu Kertas ini mengaku beruntung, ia didorong oleh orang tuanya untuk bermain film. Jika saja dulu ia tidak mencicipi dunia film, ia hanyalah anak pemalu yang setiap hari hanya belajar. Pengalaman syuting Untuk Rena selama 2 bulan di daerah pinggiran, membuat Maudy kecil terasah kepekaan sosialnya. Dan di jalur sosial inilah ia ingin lebih banyak berkiprah. (AY/AS)





 

  • # Keluarga
  • # Sosial Media