GueSehat
19 Juni 2017
pixabay.com

Kolera, Wabah Penyakit Yang Melumpuhkan Yaman

Pada awal bulan ini, PBB melaporkan bahwa wabah kolera di Yaman semakin parah. Bahkan, laporan terbaru menunjukkan bahwa saat ini di negera Timur Tengah tersebut satu anak terjangkit kolera pada setiap 35 detik, yang berarti setiap harinya 30 orang sekarat akibat kolera. Hal ini mengakibatkan pemerintah Yaman mengumumkan status darurat. 

 

Sejauh ini, sudah 942 orang yang meninggal akibat merebaknya wabah kolera di Yaman sejak April lalu. Bencana ini terjadi akibat kelaparan, peperangan, dan kurangnya air bersih yang kini tengah melanda negara tersebut. Persediaan dan layanan medis pun semakin minim, bahkan sudah tidak ada.

 

Meski tidak terjadi di Indonesia, kita juga harus tetap waspada karena penyakit ini bisa sangat mematikan. Apalagi, Indonesia juga punya riwayat terserang wabah kolera, tepatnya pada saat Perang Dunia II dan pada tahun 1961. Saking sulitnya untuk dikendalikan, saat itu negara kita membutuhkan sekitar 10 tahun untuk menangani wabah tersebut. Maka itu, kita juga harus waspada dengan mengedukasi diri tentang penyakit ini.

 

Apa Yang Menyebabkan Kolera?

Kolera adalah sebuah penyakit akibat infeksi yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera. Penyakit ini juga biasa disebut dengan diare akut. Pada kebanyakan kasus, gejala-gejala kolera cukup ringan. Namun, sekitar 10% kasus kolera menjadi sangat parah, sehingga menyebabkan muntah-muntah dan dehidrasi yang bisa merenggut nyawa penderitanya.

 

Gejala Kolera

Terkadang kolera tidak menampakkan gejala-gejala tertentu. Bahkan, dari seluruh orang yang terinfeksi kolera, hanya 10% di antaranya yang menunjukkan gejala.

 

Meskipun tidak merasakan gejala, penderita kolera bisa menularkan penyakitnya kepada orang lain melalui tinja yang mengandung bakteri kolera dan mencemari air. Berikut ini adalah beberapa gejala kolera yang mungkin terjadi. 

  • Gejala dapat muncul secara tiba-tiba. Diare akibat kolera menyebabkan hilangnya cairan tubuh dengan cepat, yaitu sekitar 1 liter per jam. Sulit untuk membedakan antara diare biasa atau diare akibat kolera. Namun, diare akibat kolera biasanya akan menyebabkan penderita terlihat tampak pucat.
  • Mual dan muntah. Penderita kolera akan merasa mual dan muntah selama beberapa jam pada tahap awal terinfeksi.
  • Kram perut. Kram perut dapat terjadi akibat hilangnya kadar sodium, klorida, dan potasium akibat diare berkepanjangan.
  • Dehidrasi. Kolera yang telah menyebabkan gejala selama beberapa jam bisa mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi parah terjadi jika tubuh kehilangan cairan lebih dari 10% total berat tubuh.

 

Bagaimana Penularan Kolera?

Pada umumnya, kolera tidak menular langsung dari satu orang ke orang lain. Namun, wabah kolera seringkali tersebar lewat air yang terkontaminasi dan limbah. Maka itu, wabah kolera seringkali menyebar di daerah padat penduduk yang tidak memiliki sanitasi atau kebersihan memadai.

 

Di Yaman, meskipun orang dewasa juga banyak yang terkena kolera, setengah dari jumlah infeksi kolera menyerang anak-anak. Mengapa kolera lebih banyak menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa di Yaman? Karena kolera menjadi dua kali lipat lebih berbahaya ketika menyerang orang-orang yang kekurangan gizi. Saat ini, sekitar 2.2 juta anak di Yaman kekurangan gizi, 462.000 di antaranya mengalami kekurangan gizi yang sangat parah dan bahkan memiliki risiko meninggal.

 

Bagaimana Penyembuhan Kolera?

Kalau alat-alat dan obat untuk menyembuhkan kolera lengkap, maka penyembuhannya bisa sangat efektif. Biasanya, untuk menyembuhkan kolera dibutuhkan antibiotik dan rehidrasi lewat intravena (IV). Penderita kolera juga dianjurkan mengonsumsi suplemen zinc karena obat tersebut terbukti bisa memperpendek lama diare akibat infeksi.

 

Mengapa Kolera Terdengar Sangat Berbahaya? 

Masalah utama mengapa kolera bisa jadi mematikan adalah karena banyak wilayah di dunia, dan bahkan di Indonsia, yang belum memiliki layanan dan pengobatan medis yang layak. Maka itu, penderita kolera bisa meninggal dalam beberapa jam sejak tertular.

 

Pada kasus di Yaman, wabah koleranya sudah sangat parah. Di tambah lagi dengan masa inkubasi kolera yang sangat pendek, yaitu hanya sekitar 2 jam sampai 5 hari. Dalam kasus ini, kolera bisa bahkan bisa membunuh orang dewasa yang sehat dalam waktu beberapa jam. 

 

Kolera sebenarnya sangat mudah untuk diobati, namun kalau sistem kekebalan tubuh seseorang lemah, maka tentu saja penyakitnya menjadi semakin parah. Untuk menyembuhkan kolera yang sudah mewabah seperti di Yaman, dibutuhkan upaya dan bantuan yang banyak. Tidak hanya layanan medis dan obat-obatan yang perlu dilengkapi, namun juga kebersihan harus dijaga. Lingkungan sangat memengaruhi penyebaran kolera, terutama persediaan air bersih yang harus ditingkatkan.

  • # Penyakit
  • # Kolera (Cholera)