Amanda Sagarmatha
28 April 2024
Shutterstock

Beda Bahasa Cinta dengan Pasangan? Lakukan 8 Hal ini Biar Tetap Kompak!

Menjalin hubungan dengan seseorang yang memiliki bahasa cinta berbeda bisa jadi sedikit lebih menantang. Seperti enggak nyambung ya Mums? Misalnya Mums adalah orang yang suka sentuhan fisik. Mums paling suka dipeluk dan dicium sama Dads. Sementara suami kesulitan menunjukkan kasih sayang fisik karena bahasa cinta lebih ke affirmation atau dengan kata-kata?


Bahasa cinta berbeda alias enggak nyambung ini bisa jadi runyam kalau tidak dikomunikasikan. Lantas solusi mengatasi bahasa cinta berbeda ini bagaimana?



Kenali 5 Bahasa Cinta dari Pasangan


Secara umum, dikenal 5 jenis bahasa cinta yang berbeda. 



  • Words of Affirmation (Perkataan Berisi Pujian atau Apresiasi) ...

  • 2. Acts of Service (Perilaku atau Tindakan Nyata) ...

  • 3. Receiving Gifts (Menerima Hadiah) ...

  • 4. Quality Time (Menghabiskan Waktu Bersama) ...

  • 5. Physical Touch (Sentuhan Fisik)


  • 1. Kata-kata penegasan atau afirmasi

    Ini adalah bahasa cinta berupa pujian, apresiasi, kata-kata cinta. Harus diakui, tidak semua orang nyaman mengungkapkan cinta ke pasangan dengan kata-kata langsung. Atau sebaliknya, ada yang risih kalau setiap saat dihujani kata cinta. Dia pikir seperti digombalin. 



    2. Act of service

    Kebalikan dari afrimasi, bahasa cinta yang ini lebih ke action, bukan sekadar kata-kata. Biasanya sih, istri yang lebih suka memiliki pasangan yang selalu melayani, mau menuruti keinginan istri. Dengan full service, istri merasa dimanja dan disayang suami. Pun sebaliknya dengan suami. 


    3. Hadiah

    Mums lebih suka menerima hadiah dan kejutan? Berarti Mums memiliki bahasa cinta berupa hadiah. Siapa sih wanita yang enggak suka diberikan hadiah suami? Tapi hati-hati ya Mums, lihat juga kondisi dan kemampuan suami. 



    4. Quality time

    Beruntung sekali seandainya Mums dan Dads memiliki bahasa cinta satu ini berdua. Bukan hadiah, ungkapan cinta yag penting selalu berdua ya!


    5. Physical Touch (Sentuhan Fisik)

    Sentuhan fisik sepertinya menjadi bahasa cinta wajib yang seharusnya dimiliki pasangan suami istri. Sentuhan fisik adalah bagian dari ekspresi kasih sayang, yang tidak maknanya mungkin lebih dalam daripada kata-kata cinta. Pelukan, ciuman, atau sekadar bergandengan tangan bisa mempererat hubungan.



    Jika Bahasa Cinta Berbeda

    Lalu apa yang harus dilakukan ketika Mums dan Dads memiliki bahasa cinta berbeda? Berikut 10 hal yang bisa dilakukan untuk membantu Mums mengatasi masalah dalam hubungan dan demi menciptakan hubungan impian  Mums:


    1. Temukan bahasa diri kita sendiri

    Ini sangat dasar sekali, Mums dan Dads harus tahu apa bahasa cinta masing-masing. Cobalah bicara satu sama lain, apa yang Mums butuhkan agar merasa dicintai. Jujur saja, tidak perlu ditutup-tutupi.


    2. Pelajari lebih lanjut bahasa cinta pasangan

    Setelah tahu bahsa cinta diri sendiri, Mums juga harus cari tahu apa bahasa cinta pasangan. 

    Bahkan setelah mengetahui bahasa cinta Dads, jika belum yakin apa sebenarnya bahasa cinta spesifiknya, semua upaya yang Mums lakukan mungkin akan sia-sia. Jadi, tanyakan dan amati, dan mungkin ini membutuhkan waktu.


    3. Katakan dengan jelas

    Ingat ya Mums, pasangan kita tidak dapat membaca pikiran, tidak peduli betapa dia mencintai kita. Jadi, para suami ini kadang tidak dapat memenuhi kebutuhan kita kecuali kita mengatakannya  dengan jelas. Itu sebabnya Mums perlu berkomunikasi secara terbuka dengan suami dan menjelaskan apa yang Mums butuhkan agar merasa dicintai.


    4. Bicaralah dalam bahasa mereka, bukan bahasa kita

    Jangan menilai pasangan kita buruk haya karena memiliki bahas cinta berbeda. Justru kitalah yang harus mulai mewujudkan bahasa cinta pasangan. Misalnya Dads suka dengan sentuhan, cobalah Mums lebih proaktif dan jagan pasif. Pasangan kita akan merasa dicintai ketika kita mengakui dan melakukan sesuatu sesuai keinginannya.



    5. Kompromi

    Hubungan yang kuat membutuhkan dua orang yang siap berkompromi dan berusaha bertemu di tengah-tengah. Memberi dan menerima adalah bagian normal dalam hubungan pernikahan, bahkan dalam hubungan apapun. Jika hanya salah satu yang berusaha mewujudkan keinginan pasangan, maka hubungan akan timpang dan salah satu pihak akan merasa lelah. 


    6. Mau berubah

    Awalnya mungkin Mums sangat tidak suka dengan bahasa cinta Dads yang ingin dilayani (act of services). Namun, tidak ada salahnya Mums melakukannya sesekali, namun katakan bahwa Mums tidak sepenuhnya melakukannya karena kesibukan atau hal lain. Katakan bahwa Mums bisa menunjukkan kasih sayang dengan cara yang lain. Jadi, kedua pihak setidaknya sudah berusaha dan mau berubah. 


    7. Jaga eskpekstasi

    Membuat kesalahan adalah cara terbaik untuk belajar bahasa cinta pasangan. Ketika pasangan kita sudah berusaha melakukan apa yang kita inginkan namun belum sesuai ekspektasi, mungkin bisa dimaklumi bahwa memang bahasa cinta yang kita inginkan tidak sesuai dengan kepribadian atau latar belakangnya. 


    Jadi, jagalah ekspektasi. Jangan berharap Mums dan Dads langsung bisa klik dan berbicara dalam bahasa satu sama lain. Hargai upaya satu sama lain dan terus memperbaiki diri.


    8. Teruslah berlatih

    Latihan membuat sempurna. Setelah Mums mempelajari bahasa cinta pasangan, bisa jadi pasangan kita masih belum menerima apa yang mereka butuhkan untuk merasa dicintai. Jangan patah semangat dan terus berlatih. 


    Itulah mengapa penting memahami bahasa cinta pasangan apalagi jika bahasa cinta berbeda. Terus belajar dan jangan lupa triknya adalah dengan tidak membuat hal ini terasa seperti sebuah tugas, tetapi bersenang-senanglah sepanjang prosesnya.


    Referensi


    • # TBN Parents Life
    • # TBN 1 Tahun