Cara Cegah Keracunan Air pada Bayi, Jangan Asal Beri Minum Mums
Keracunan air pada bayi merupakan kondisi yang dapat menyebabkan perubahan fisiologis parah, seperti suhu tubuh rendah dan kejang. Ini karena pemberian lebih banyak air daripada yang mampu ditampungnya, sehingga keseimbangan elektrolit sistem tubuhnya terganggu.
Sama seperti orang dewasa, air juga merupakan nutrisi penting bagi bayi. Namun, penting untuk memenuhi kebutuhan air tanpa melewati batas, sehingga keracunan air pada bayi dapat dicegah.
Penyebab keracunan air pada bayi
1. Air dan jus yang diencerkan
Bayi hingga usia enam bulan tidak memerlukan air, kebutuhan hidrasinya terpenuhi secara optimal melalui ASI eksklusif atau susu formula (sufor). Sebagian Mums mungkin mulai memberikan air dan jus encer demi menjaga si Kecil tetap terhidrasi. Namun, fungsi ginjalnya belum mampu mengolah air, sehingga cairan ini tidak cocok untuknya.
2. Sufor terlalu encer
Merek susu formula (sufor) yang berbeda memerlukan jumlah air yang berbeda pula dalam penyajiannya. Mums sebaiknya mengikuti rasio pencampuran sesuai petunjuk kemasan. Perlu diingat, menggunakan lebih sedikit air dari petunjuk dapat membuat bayi sembelit karena sufor terlalu kental. Sedangkan terlalu banyak air dapat mengencerkan sufor, mengganggu keseimbangan elektrolit dan asupan nutrisi, sehingga meningkatkan risiko keracunan air.
3. Minum dari gelas
Para ahli menyarankan untuk menghentikan pemberian susu botol secara bertahap pada bayi usia 12 hingga 24 bulan. Namun, saat bayi mulai minum dari gelas, ini membuatnya menelan air berlebih tanpa diawasi.
Gejala keracunan air pada bayi
Kelebihan air dalam tubuh menyebabkan kadar natrium dalam tubuh turun secara tidak wajar (hiponatremia). Hal ini dapat memengaruhi fungsi beberapa organ, termasuk otak.
Gejala umumnya:
- Urine sangat jernih
- Pusing dan lesu
- Mudah marah dan rewel pada bayi yang biasanya ceria
- Suhu tubuh rendah (hipotermia), kurang dari 36°C
- Mual dan muntah
- Pembengkakan pada lengan, kaki, wajah, dan otak
- Pernapasan tidak teratur karena kekurangan natrium
Dalam kasus ekstrem, kondisi ini dapat menyebabkan kejang dan koma. Perilaku bayi pun berubah, penglihatannya kabur, kram otot, dan koordinasi yang buruk. Jika si Kecil mengalami gejala ini, konsultasikan dengan dokter anak.
Jumlah air yang harus dikonsumsi bayi
Kebutuhan hidrasi bayi di bawah usia enam bulan dipenuhi secara optimal melalui Air Susu Ibu (ASI) dan sufor. Sedangkan mulai usia 6 hingga 12 bulan, Mums dapat memberikan 1/2 hingga 1 cangkir atau setara 4 hingga 8 ons air kepada bayi setiap hari jika diperlukan.
Jumlah air yang disarankan dan pemberian ASI atau sufor sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidrasinya. Namun dalam beberapa kasus, seperti cuaca panas dan sakit, disarankan meminum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Mengobati keracunan air pada bayi
Jika bayi menunjukkan gejala konsumsi air berlebihan dan keracunan, Mums dapat mempertimbangkan perawatan di rumah sakit. Dokter akan menyusun rencana perawatan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit tubuh dan mengatasi gejalanya.
Dalam banyak kasus, membatasi asupan air dan membiarkan kelebihan air keluar dari tubuh melalui buang air kecil dapat mengatasi kondisi tersebut. Namun dalam kasus parah, dokter mungkin merekomendasikan diuretik dan pemulihan kadar natrium melalui infus saline.
Tips mencegah keracunan air pada bayi
1. Jangan memberikan air kepada bayi di bawah usia enam bulan
Bayi yang berusia lebih dari enam bulan dapat minum 4 hingga 8 ons atau setara 1/2 hingga 1 gelas air per hari. Namun, susu sudah dapat memberikan hidrasi yang cukup.
2. Jangan mengencerkan sufor secara berlebihan
Mums harus mengikuti rasio pencampuran yang tertera pada kemasan sufor untuk memastikan kesehatan bayi yang memadai.
3. Berhati-hatilah saat membawa bayi mandi dan berenang
Memandikan bayi atau mengajaknya berenang di kolam renang dapat membuatnya menelan air, yang berisiko menyebabkan kejang karena keracunan air.
Nah, Mums harus hati-hati saat memberikan asupan air untuk mencegah keracunan air pada bayi. Konsultasikan dengan dokter anak untuk mengetahui jumlah air yang dapat diberikan pada si Kecil. (AS)
Referensi
-
# Tips
-
# Air Putih
-
# Air
-
# TBN Kesehatan
-
# Keracunan
-
# Bayi & Balita
-
# Bayi
-
# TBN 7-12 Bulan
-
# Kesehatan bayi