Kejar Imunisasi Sebelum Usia Anak 3 Tahun, Ini Daftar Vaksinnya!
Karena berbagai alasan, terkadang seorang anak tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Imunisasi lengkap dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya bahkan mencegah kematian pada anak. Mums yang merasa belum melakukan imunisasi lengkap bisa melakukan kejar imunisasi, sebaiknya sebelum anak berusia 3 tahun.
Penyebab Anak Tertinggal Jadwal Imunisasi
Beberapa hal yang paling sering menyebabkan imunisasi anak tertinggal antara lain:
1. Anak sedang sakit
Banyak orang tua menunda imunisasi ketika anak pilek, batuk, atau demam ringan. Padahal, imunisasi tetap aman diberikan jika anak hanya sakit ringan. Hanya bila demam tinggi atau infeksi berat, vaksin bisa ditunda sementara.
2. Orang tua lupa atau terlalu sibuk
Jadwal imunisasi cukup banyak dan berdekatan, terutama di 6 bulan pertama. Tanpa catatan atau pengingat, orang tua mudah lupa. Kesibukan kerja juga membuat jadwal imunisasi terlewat.
3. Keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan
Di beberapa daerah, vaksin tertentu mungkin belum tersedia lengkap. Jarak ke puskesmas atau RS juga bisa menjadi kendala.
4. Kekhawatiran atau informasi keliru tentang vaksin
Ada orang tua yang takut anak demam atau rewel setelah imunisasi. Sebagian lagi mendapat hoaks tentang bahaya vaksin, sehingga menunda atau menolak imunisasi.
5. Alasan biaya
Walau imunisasi dasar lengkap (IDL) gratis di puskesmas, vaksin tambahan seperti influenza, varisela, PCV, atau rotavirus bisa berbayar. Hal ini membuat sebagian orang tua menundanya.
Apa Itu Kejar Imunisasi?
Kejar imunisasi (catch-up immunization) adalah pemberian imunisasi yang tertunda atau belum lengkap sesuai usia anak, agar anak tetap mendapatkan perlindungan optimal dari penyakit berbahaya. Tujuan kejar imunisasi adalah agar anak yang belum lengkap vaksinnya tetap bisa terlindungi, tanpa harus mengulang dari awal.
Prinsip Kejar Imunisasi
1. Tidak perlu mulai dari nol
Vaksin yang sudah pernah diberikan tetap dihitung, jadi imunisasi dilanjutkan dari dosis berikutnya.
2. Tetap aman diberikan meskipun terlambat
Meskipun jarak antarvaksin lebih panjang dari jadwal ideal, vaksin tetap efektif.
3. Interval minimal tetap harus diperhatikan
Dokter atau petugas imunisasi akan menyesuaikan jarak aman antar dosis agar hasilnya optimal.
Misalnya, anak seharusnya mendapat vaksin DTP pada usia 2, 3, dan 4 bulan, tapi baru sempat diimunisasi saat usia 6 bulan. Maka dokter akan membuat jadwal kejar, misalnya:
DTP dosis 1 → diberikan sekarang (6 bulan)
DTP dosis 2 → 4 minggu setelah dosis 1
DTP dosis 3 → 4 minggu setelah dosis 2
Jadi Mums, tidak perlu mengulang dari awal, hanya disesuaikan jaraknya saja.
Siapa yang Membuat Jadwal Kejar Imunisasi?
Jadwal kejar imunisasi tidak dibuat oleh orang tua, tetapi dilakukan oleh dokter anak atau petugas imunisasi di puskesmas atau rumah sakit. Jadwal dibuat berdasarkan usia anak, vaksin apa yang sudah dan belum diberikan, lalu membuat jadwal baru yang aman.
Kejar imunisasi sebaiknya tidak ditunda terlalu lama, karena semakin cepat dikejar, semakin baik. Anak yang sakit ringan tetap boleh imunisasi (selama tidak demam tinggi atau kondisi berat). Sebaiknya catat jadwal di buku KIA atau aplikasi kesehatan agar tidak lupa.
Daftar Imunisai usia 0-3 tahun
Sebagai pengingat, Mums bisa melihat jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia, atau cek di Buku KIA. Lalu tandai vaksin apa saja yang belum dilakukan. Berikut ini daftar imunisasi untuk bayi dan anak:
Usia 0 – 1 bulan
Hepatitis B (HB-0): Diberikan dalam 24 jam pertama setelah lahir.
BCG: Usia 0–2 bulan, mencegah tuberkulosis.
Polio (OPV-0): Diberikan saat lahir.
Usia 2 bulan
DTP-HB-Hib 1 (kombinasi): Mencegah difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, dan Haemophilus influenzae tipe b.
Polio 1 (OPV/IPV): Mencegah polio.
PCV 1 (Pneumokokus): Mencegah pneumonia, meningitis.
Rotavirus 1: Mencegah diare berat akibat rotavirus (sesuai jenis vaksin)
Usia 3 bulan
DTP-HB-Hib 2
Polio 2
Rotavirus 2 (jika jenis vaksin 3 dosis)
Usia 4 bulan
DTP-HB-Hib 3
Polio 3 (OPV/IPV)
PCV 2
Rotavirus 3 (jika jenis vaksin 3 dosis)
Usia 6 bulan
Hepatitis B 3 (bila belum kombinasi)
Influenza 1: Dosis pertama; perlu diulang setiap tahun.
Usia 9 bulan
Campak / MR 1 (Measles-Rubella): Melindungi dari campak dan rubella.
Usia 12–15 bulan
PCV booster
MR 2 (booster campak-rubella)
Varisela (cacar air)
Influenza (ulangan tahunan)
Usia 18 bulan
DTP-HB-Hib booster
Polio 4
Usia 2–3 tahun
Influenza (setiap tahun)
Tifoid (1x setiap 3 tahun, mulai usia ≥2 tahun)
Hepatitis A (2 dosis, jarak 6 bulan, mulai usia ≥2 tahun)
Selalu simpan buku KIA atau kartu imunisasi untuk mencatat vaksin yang sudah diberikan.
Referensi:
IDAI. Jadwal Imunisasi 2025
-
# Imunisasi
-
# Vaksinasi
-
# Bayi & Balita
-
# Bayi