Nabila Tsania
26 Juni 2020
pixabay

Didiagnosis Diabetes di Usia 17 Tahun, Apa yang Dilakukan?

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. dr. William

Apakah Kamu saat ini berada pada kisaran usia 10-20 tahun? Di waktu inilah Kamu sedang mengalami fase doyan makan. Mungkin sebagian darimu akan memanfaatkan waktu ini untuk memuaskan diri dengan menyantap makanan enak, junk food salah satunya.



Kamu mungkin juga takkan khawatir akan ada penyakit serius menyerangmu. Kamu mungkin akan berpikir "Ah, selagi masih muda bebas makan apa saja, kalau sudah tua kan banyak pantangannya." Namun, bagaimana jika pada usia muda ini Kamu ternyata terkena penyakit diabetes melitus?

 

 

Baca juga: Cara Mencegah dan Mengelola Diabetes dengan Mudah!
 

Didiagnosis Diabetes di Usia 17 Tahun

Tepat di usiaku yang ke-17, aku harus menelan kenyataan pahit dalam hidupku. Jika di usia ini Kamu mungkin bisa bebas makan apa saja, lain halnya denganku. Aku harus menghindari makanan dan minuman manis, terutama junk food. Aku divonis dokter terkena penyakit Diabetes Melitus (DM) tipe 1.

 

Banyak orang yang menganggap penyakit ini hanya menyerang usia dewasa saja. Tapi anggapan ini ternyata salah kaprah. Bermula dari kecurigaan ibuku, aku dapat mengetahui bahwa tubuhku mulai diserang penyakit pembunuh nomor 3 di Indonesia ini.

 

Ibuku mulai melihat keanehan pada toilet di rumah yang dipenuhi oleh semut. Ibuku sempat mengira bahwa Ayah yang terkena penyakit itu. Tapi ternyata, ayahku tidak mengidap diabetes.



Kecurigaan itu terus berlanjut. Ibu memperhatikan tubuhku yang semakin hari semakin kurus. Aku pun juga menyadari ada keanehan pada diriku. Aku merasa lebih cepat lelah, mudah haus, dan sering buang air kecil. Namun, tak sedikit pun terbesit di pikiranku kalau aku terkena diabetes.



Untuk memecahkan kecurigaan Ibu, aku menjalani serangkaian tes gula darah. Gula darah dikatakan normal jika berada pada kisaran 70-130 mg/dl. Tetapi hasil tes saat itu sangat mencengangkan. Gula darahku mencapai 400 mg/dl.

Keluargaku yang mengetahuinya, langsung membawaku ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan dokter. Diabetes melitus tipe 1 ini, menyebabkan organ pankreasku tidak mampu memproduksi hormon insulin yang berfungsi untuk memindahkan glukosa dari dalam darah ke dalam sel. Sehingga, kadar glukosa dalam darah dan urin mengalami peningkatan. Dokter menyarankan untuk melakukan terapi dengan injeksi insulin.

 

Gaya Hidup Berubah Setelah Diagnosis Diabetes

Semasa SMA, aku memang tak kuasa menahan diri untuk tidak mengonsumsi junk food. Tapi, ini bukan pemicu utama munculnya diabetes dalam diriku. Faktor utamanya adalah faktor keturunan.

 

Ayah dan ibuku memang tidak mengidap diabetes, tetapi kakekku memiliki riwayat penyakit ini. Ya, memang lompat generasinya begitu jauh. Sulit bagiku untuk menerima kenyataan bahwa di usia yang begitu muda aku sudah mengidap penyakit ini. Tetapi, aku sadar bahwa ini semua adalah garis takdir yang telah dituliskan Tuhan untukku.



Rumah sakit, obat-obatan dan jarum suntik, mungkin bagimu tiga kata benda ini adalah hal yang sangat Kamu hindari. Tapi, bagiku tiga benda ini adalah penyelamat hidupku. Selain menjaga pola makan dan olahraga, aku juga tetap harus ditunjang dengan suntik insulin dan obat-obatan. Pagi dan malam jarum suntik itu harus menembus kulitku. Kegiatan suntik menyuntik sudah biasa aku lakukan seorang diri.



Setiap 1 bulan sekali, aku harus memijakkan kakiku ke rumah sakit. Aku rutin melakukan kontrol, untuk memantau kondisi tubuhku. Ruang ICU bukan ruangan asing bagiku. Aku sudah pernah 2 kali tak sadarkan diri karena gula darahku yang melambung tinggi. Hampir sebulan aku terbaring di kasur ditemani dengan oksigen, selang-selang yang mengitari tubuhku, serta jarum infus yang menusuk tanganku.



Masih banyak orang yang menganggap diabetes adalah penyakit orang tua, padahal anak-anak pun bisa terancam penyakit ini. Sudah seharusnya Kamu menjaga pola hidup yang sehat dari sekarang. Jaga pola makan dan rutin berolahraga. Waspadai gejala-gejala yang timbul pada dirimu serta rutin cek gula darah.

 

Terutama untukmu yang memiliki keturunan diabetes, Kamu harus lebih berhati-hati. Karena, orang yang punya keturunan diabetes lebih rentan terserang penyakit ini. Jika sudah mengidap penyakit ini, janganlah berkecil hati. Tetap semangat dan jaga dengan baik kandungan gula dalam darahmu.

 

  • # Diabetes
  • # Diabetes Tipe 1
  • # TD Hidup dengan Diabetes