Uliya Helmi Ali
20 Oktober 2019
pixabay.com

Mengenal Hipoglikemia Reaktif atau Hipoglikemia Postprandial

 

Hipoglikemia reaktif, atau yang juga disebut hipoglikemia postprandial, adalah penurunan kadar gula darah, yang biasanya terjadi dalam kurun waktu empat jam setelah makan. Kondisi ini bisa terjadi pada penderita diabetes maupun orang yang tidak menderita diabetes.

 

Biasanya, penyebab utama hipoglikemia reaktif tidak diketahui. Ada dugaan beberapa penyakit dan kondisi medis akan meningkatkan kondisi ini. Dalam kasus seperti itu, hipoglikemia reaktif bisa diatasi dengan mengobati penyakit utamanya.

 

Di luar itu, mengatasi hipoglikemia reaktif dimulai dengan memahami gejalanya. Gejala hipoglikemia reaktif beragam, mulai dari ringan (badan menggigil, detak jantung meningkat, kecemasan, rasa lapar), hingga serius (kebingungan, gangguan penglihatan, perubahan sikap, kejang, dan kehilangan kesadaran).

 

Baca juga: Kenali Gejala dan Pengobatan Hipoglikemia Berikut Ini!

 

Gejala Hipoglikemia Reaktif

Hipoglikemia reaktif bisa menyebabkan gejala yang beragam, mulai dari yang umum hingga yang cukup langka. Masalah kesehatan ini juga bisa menjadi serius dan membahayakan nyawa jika tidak diatasi.

Gejala umum dari hipoglikemia reaktif diantaranya:

  • Tremor
  • Kelaparan
  • Detak jantung meningkat
  • Cemas atau panik
  • Kesemutan di dekat mulut
  • Keringat
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
  • Dilatasi pupil
  • Sensitif
  • Gelisah
  • Mual
  • Pusing
  • Lemah
  • Kehilangan kontrol otot

 

Gejala hipoglikemia reaktif yang parah:

  • Kebingungan
  • Perubahan perilaku
  • Bicara tidak jelas
  • Gangguan dalam gerakan fisik
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Kejang
  • Kehilangan kesadaran

 

Diagnosis Hipoglikemia Reaktif

Hipoglikemia reaktif bisa didiagnosis dengan mengukur jumlah glukosa dalam darah seseorang saat ia sedang mengalami gejala-gejala di atas setelah makan. Diagnosis juga bisa dilakukan dengan memantau jika gejala yang dialami berhenti ketika kadar gula darah kembali normal.

 

Kalau tes menunjukkan bahwa kadar gula darah postprandial di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL), dokter akan melakukan tes toleransi makanan campuran (MMTT) pada pasien. Pada tes ini, pasien mengonsumsi minuman yang mengandungan protein, karbohidrat, dan lemak.

 

Sebelum mencerna minuman dan setiap 30 menit selama lima jam, kadar gula darah, insulin, proinsulin, dan senyawa lain yang diproduksi pankreas akan diperiksa.

 

Baca juga: Saat Otak Kekurangan Gula Akibat Hipoglikemia, Ini Dampaknya!

 

Penyebab Hipoglikemia Reaktif

Pada kebanyakan orang yang mengalami hipoglikemia reaktif, tidak ada penyebab yang jelas dari penurunan kadar gula darah ini. Namun, ada beberapa penyebab yang berpotensi, diantaranya:

  • Insulinomia, yang merupakan tumor jinak yang langka dan disebabkan oleh sel beta abnormal. Sel beta abnormal memproduksi insulin.
  • Asupan insulin berlebihan pada penderita diabetes.
  • Operasi lambung bypass, yang bisa menyebabkan makanan lewat di dalam sistem pencernaan dengan cepat, sehingga tidak semuanya tercerna dengan baik. Alhasil, sisa makanan tersebut diserap sebagai gula darah ke dalam pembuluh darah.
  • Operasi hernia.
  • Beberapa gangguan metabolisme keturunan.
  • Kekurangan enzim yang mengganggu kemampuan tubuh untuk mencerna makanan.

 

Pengobatan Hipoglikemia Reaktif

Kalau dokter mendiagnosis adanya masalah kesehatan tertentu yang menyebabkan hipoglikemia reaktif, maka kondisi ini bisa diatasi dengan mengobati masalah kesehatan tersebut. Sebagai contoh, jika penyebabnya insulinomia, maka operasi pengangkatan tumor adalah metode penyembuhannya untuk hipoglikemia reaktif.

 

Untuk kasus lainnya, ada dua aspek berbeda untuk mengobati hipoglikemia reaktif. Yang pertama adalah mengetauhi apa yang harus dilakukan untuk mengatasi gejalanya. Yang kedua adalah melakukan perubahan gaya hidup dan melakukan pencegahan penurunan kadar gula darah setelah makan.

 

Cara Mengatasi Hipoglikemia Reaktif

Gejala hipoglikemia reaktif bisa diatasi dengan melakukan sejumlah hal untuk mengembalikan kadar gula darah menjadi normal. Pertama-tama, segera ikuti 'Aturan 15': konsumsi 15 gram makanan dengan karbohidrat kerja cepat, kemudian tunggu selama 15 menit. Hal ini bisa meredakan gejalanya. Kalau gejala tidak mereda, cek kadar gula darah dan ulangi lagi siklus tersebut hingga kadarnya normal.

 

Berikut beberapa makanan dengan karbohidrat kerja cepat:

  • Pisang (setengah potong)
  • Sirup jagung (1 sendok makan)
  • Jus buah (biasanya 1/2 - 2/4 cangkir)
  • Tablet glukosa (3 - 4)
  • Madu (1 sendok makan)
  • Jus jeruk (1/2 cangkir)
  • Susu tanpa lemak (1 cangkir)
  • Soda yang mengandung gula (1/2 cangkir)
  • Gula (1 sendok makan)
  • Sirup (1 sendok makan)

 

Kemudian, jika gejalanya sudah hilang, konsumsilah camilan kecil atau makanan besar yang mengandung protein dan karbohidrat. Hal ini akan mencegah kenaikan atau penurunan kadar gula darah.

 

Mencegah Hipoglikemia Reaktif

Pada kebanyakan kasus, penyebab hipoglikemia postprandial reaktif tidak bisa ditentukan. Namun, perubahan gaya hidup bisa mencegahnya:

  • Kurangi konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti yang mengandung gula tinggi dan karbohidrat sederhana olahan, khususnya jika perut sedang kosong. Misalnya, makan donut di pagi hari bisa memicu hipoglikemia reaktif.
  • Konsumsi makanan dalam porsi kecil, namun sering. Konsumsi camilan yang mengandung serat dan protein. Jangan sama sekali tidak makan lebih dari 3 jam.
  • Konsumsi makanan seimbang yang mengandung protein, karbohidrat whole-grain, sayuran, buah, produk susu, dan serat.
  • Olahraga rutin. (UH)

 

Sumber:

Very Well Health. An Overview of Reactive Hypoglycemia . Juli 2019.

  • # Gula Darah
  • # TD Hidup dengan Diabetes
  • # Hipoglikemia